Tengkes terjadi akibat kurangnya asupan [[Nutrisi|gizi]] pada anak. Kekurangan gizi ini diawali sejak anak masih di dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. Kekurangan protein menjadi penyebab paling umum terjadinya tengkes. Infeksi akibat buruknya kebersihan lingkungan juga dapat menjadi penyebab tengkes.<ref>{{Cite web|url=https://www.alodokter.com/memahami-stunting-pada-anak|title=Memahami Stunting pada Anak|date=2019-04-10|website=Alodokter|access-date=2020-02-29|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208130714/https://www.alodokter.com/memahami-stunting-pada-anak|dead-url=no}}</ref> Faktor-faktor yang tidak berkaitan dengan kesehatan juga dapat menjadi penyebab tengkes. Masalah [[ekonomi]], politik, sosial, dan budaya merupakan faktor penyebab tengkes yang tidak berkaitan langsung dengan kesehatan tubuh. Kurangnya pemberdayaan perempuan dan penurunan kualitas lingkungan juga menjadi penyebab tengkes.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://sardjito.co.id/2019/07/22/kenali-penyebab-stunting-anak/|title=Kenali Penyebab Stunting Anak – RSUP Dr. Sardjito|language=en-US|access-date=2020-02-29|archive-date=2023-05-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230527084949/https://sardjito.co.id/2019/07/22/kenali-penyebab-stunting-anak/|dead-url=no}}</ref>
== Dampak ==
Tengkes terjadi sejak anak masih di dalam kandungan. Dampaknya baru dapat terlihat ketika anak berusia 2 tahun. Seorang anak dapat dikatakan mengalami tengkes apabila tinggi badannya kurang dari tinggi badan anak normal seusianya. Standar pengukuran tinggi badan yang digunakan adalah standar yang dibuat oleh [[Organisasi Kesehatan Dunia]].<ref name=":0" /> Tengkes mengganggu perkembangan otak dan [[metabolisme]] tubuh. Tengkes juga menyebabkan keterlambatan pertumbuhan fisik. Terlambatnya perkembangan otak menyebabkan anak memiliki kecerdasan dibawah rata-rata anak seusianya. Tengkes juga menurunkan kemampuan [[Sistem imun|sistem kekebalan tubuh]]. Inimembuatsehingga anak yang terkena tengkes mudah mengalami sakit. Dampak yang lebih parah adalah anak akan lebih berisiko mengalami penyakit seperti [[Diabetes melitus|diabetes]], [[strok]], dan [[kanker]].<ref>{{Cite web|url=https://www.alodokter.com/bayi-lahir-stunting-faktor-penyebab-dan-risiko|title=Pahami Penyebab Stunting dan Dampaknya pada Kehidupan Anak|date=2016-11-10|website=Alodokter|access-date=2020-02-29|archive-date=2023-06-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230601213407/https://www.alodokter.com/bayi-lahir-stunting-faktor-penyebab-dan-risiko|dead-url=no}}</ref>