Khotbah Ghadir Khum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 40:
 
==Kesejarahan==
Kesejarahan Ghadir Khum dipertentangkan di antara komunitas Muslim,{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}}{{Sfn|Jafri|1979|pp=18–20}}{{Sfn|Mavani|2013|p=20}}{{Sfn|Dakake|2008|p=35}} karena riwayat tradisinya adalah "di antara yang paling luas diakui dan dibuktikan" dalam sumber-sumber Islam klasik, bahkan ketika pernyataan yang dibuat pada kegiatan tersebut banyak ditafsirkan.{{Sfn|Lalani|2011}} Beberapa variasi ada dalam sumber-sumber klasik,{{Sfn|Lalani|2011}} dan ada bobot yang signifikan dari riwayat berbeda.{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}} Kisah Ghadir Khum, misalnya, muncul dalam ''[[Berbagai Pertanda yang Masih Ada dari Abad-Abad Lampau]]'' karya sejarawan Sunni [[al-Biruni]] (w. ca. 1050), yang masih bertahan dalam salinan [[Ilkhanat]] awal abad ke-14 oleh Ibnul-Kutbi.{{Sfn|Soucek|1975|page=156}} Kecenderungan bahwa salinan ini berasal dari Syiah terlihat jelas dari gambar-gambar Ali, termasuk yang berjudul ''Penunjukan Ali di Ghadir Khum''.{{sfn|Robinson|2000|page=129{{ndash}}146}}
 
Riwayat tentang Ghadir Khum muncul di banyak tempat yang berbeda baik dalam karya hadis Sunni maupun Syiah, dan kisah ini kadang-kadang dapat disilangkan tanpa menyinggung persoalan sektarian. Ulama Syiah [[Abdul Hosein Amini|Amini]] (w. 1970), misalnya, menggunakan sumber-sumber Sunni untuk membuat daftar lebih dari seratus sahabat dan delapan puluh empat [[tabiin]] yang menceritakan peristiwa itu,{{Sfn|Najafabadi|2010}} dan kebanyakan di antara mereka adalah Sunni.{{Sfn|Jafri|1979|p=20}} Upaya serupa dilakukan oleh para penulis Syiah, [[Hamid Hussain Musavi|Musavi]] (w. 1888) dan [[Hussein Ali Mahfouz|Mahfouz]] (w. 2006).{{Sfn|Jafri|1979|p=|pp=20, 231}} Beberapa riwayat terbaik dari peristiwa tersebut, misalnya yang ditulis oleh sejarawan [[Ya'qubi]] (w. 284/897-8), sosok pencinta ahlulbait,{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}} dan juga sejarawan Sunni [[Ibn Asakir|Ibnu Asakir]] (w. 571/1176)''<u>,</u>''{{Sfn|Amir-Moezzi|2022}}{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}} dan juga kisah-kisah yang muncul dalam kitab hadis kanonik, seperti ''Musnad Ibnu Hanbal''.{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}} Sejumlah besar hadits terkait tentang Ghadir Khum juga dikumpulkan bersama dengan [[sanad]]<nowiki/>nya oleh Ibnu Katsir.{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}} Pada sumber Sunni, [[Husain Mohammad Jafri|Jafri]] (w. 2019) menyertakan kutipan dari ''Sunan'' [[at-Tirmidzi]] (w. 892), [[al-Nasa'i|an-Nasa'i]] (w. 915), [[Ibnu Majah]] (w. 887), [[Abu Dawud]] (w. 889), dan karya-karya [[Ibnul Atsir al-Jazari]] (w. 1232-3), [[Ibnu Abdil Barr]] (w. 1071), [[Ibnu Abd Rabbih]] (w. 940), dan [[Alal-Jahiz|Jahiz]] (w. 869).{{Sfn|Jafri|1979|pp=19-20}}
 
Penulis lain seperti [[Muhammad bin Jarir ath-Thabari|ath-Thabari]] (w. 310/923), [[Ibnu Hisyam]] (w. 218/833), dan [[Ibnu Sa'ad]] (w. 168/784-5) jarang atau tidak mengisahkan Ghadir Khum,{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}} mungkin karena riwayat tersebut tampaknya membenarkan klaim Syiah.{{Sfn|Amir-Moezzi|2022}}{{Sfn|Dakake|2008|p=36}} Alternatifnya, ada kemungkinan bahwa para penulis ini tidak ikut menafsirkan peristiwa tersebut untuk menghindari murkanya penguasa Sunni hanya karena mendukung klaim Syiah tentang penerus Nabi.{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}}{{Sfn|Amir-Moezzi|2022}}{{Sfn|Dakake|2008|p=38}} Para penulis Barat, yang karya-karyanya didasarkan pada penulis-penulis ini, jarang menggunakan riwayat Ghadir Khum.{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}} Meskipun Ghadir Khum tidak muncul dalam [[Tarikh ath-Thabari|''Tarikh ath-Thabari'']], penulisnya meriwayatkan bahwa Muhammad secara terbuka menolak beberapa keluhan tentang perilaku Ali di Yaman dalam "kronologi" yang sama dengan Ghadir Khum dan dari otoritas tentang peristiwa tersebut. [[Maria Massi Dakake|Maria M. Dakake]] menduga bahwa penulis sengaja mengganti hadis Ghadir Khum dengan yang lain untuk tetap menghormati Ali tanpa harus mendukung klaim-klaim Syiah.{{Sfn|Dakake|2008|p=39}} Demikian pula, sebagai pegawai senior dari [[Dinasti Buwaihi]], [[asy-Syarif ar-Radi]] (w. 406/1016) tidak menyebutkan Ghadir Khum dalam ''[[Nahj al-Balagha|Nahj al-Balaghah]]''-nya, mungkin untuk menghindari kemarahan dari [[Kekhalifahan Abbasiyah|Abbasiyah]] yang Sunni.{{Sfn|Amir-Moezzi|2022}} [[Reza Shah-Kazemi|Shah-Kazemi]] menulis sebuah riwayat dari penganut [[Ahli Hadis]] pada abad ke-3 H (abad ke-9 M) di [[Baghdad]] yang mengingkari peristiwa tersebut,{{Sfn|Shah-Kazemi|2015}} yang coba disangkal oleh ath-Thabari dalam ''al-Walayah'' yang sudah tidak ada lagi'',''{{Sfn|Shah-Kazemi|2015}}{{Sfn|Dakake|2008|p=39}} atau ''Kitab al-Fada'il'' yang belum selesai.{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}}{{Sfn|Jafri|1979|p=20}}{{Sfn|Amir-Moezzi|2022}}
===Hubungan dengan ayat Al-Qur'an===
 
Dalam sumber-sumber Syiah dan sedikit dari Sunni,{{Sfn|Shah-Kazemi|2015}} dua ayat Al-Qur'an dikaitkan dengan Ghadir Khum: Surah 5 (Al-Ma'idah) ayat 3, yang menjelaskan kesempurnaan Islam, dan ayat 67, yang memerintahkan Muhammad untuk memenuhi perintah untuk tablig (menyampaikan).{{Sfn|Mavani|2013|p=70}}{{Sfn|Amir-Moezzi|2022}} Ayat yang terakhir ini disebut [[Ayat Tabligh]], dikaitkan dengan Ghadir Khum oleh ulama Sunni [[Jalaluddin as-Suyuthi]] (w. 911/1505) dan [[Fakhruddin Ar-Razi]] (w. 606/1210){{Sfn|Abbas|2021|p=|pp=80, 209n27}} serta ulama Syiah [[Ali bin Ibrahim Qumi]] (w. 328/939).{{Sfn|Nasr|Dagli|Dakake|Lumbard|2015|p=718}}{{Sfn|Mavani|2013|p=70}}{{Sfn|Amir-Moezzi|2022}}{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}} Ayat ini berbunyi:
 
{{blockquote|Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.{{Sfn|Nasr|Dagli|Dakake|Lumbard|2015|p=717}}}}