Arsitektur Vatikan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tian x-way (bicara | kontrib) Tag: halaman dengan galat kutipan |
Tian x-way (bicara | kontrib) |
||
Baris 16:
Selama masa Renaisans, masyarakat Eropa mengalami pembaruan minat terhadap gagasan dan teknik artistik dunia klasik Yunani-Romawi.<ref>{{cite book|title=Arsitektur di Italia, 1400-1500|publisher=Yale University Press|isbn =0300064675|year=1996}}</ref> Hal ini menyebabkan fitur dan motif dari arsitektur klasik ditampilkan secara menonjol dalam desain sebagian besar bangunan Vatikan, terutama dalam kasus Basilika Santo Petrus.<ref>{{cite journal |last1=Gill |first1=Meredith J |title= William Tronzo, ed. Santo Petrus di Vatikan. Cambridge: Cambridge University Press, 2005. xvi + 320 hal. Indeks. Ilus. Alkitab. $125. |isbn=0-521-64096-2|journal=Renaissance Quarterly |volume=59 |issue=3 |date=2006 |pages=859–861 |jstor=10.1353/ren.2008.0377 |doi=10.1353/ren.2008.0377 | s2cid=160722266 }}</ref>
Struktur arsitekturnya mengacu pada teknik gereja-gereja kecil di Eropa Timur, menggunakan dasar drum untuk membangun kubah, dan menjadi pusat garis besar kota. Ini adalah simbol semangat asli Renaisans.<ref>{{cite journal|url=https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/15436322.1958.10795876|title=Arsitektur di Akhir Abad ke-16 |journal=Jurnal Seni Perguruan Tinggi|volume=17|edisi=2|last1=Lotz|pertama1=Wolfgang|tanggal=1958|halaman=129–139|doi=10.2307/774052|jstor=774052|s2cid=192624678 }}</
Di bawah Renaisans, budaya humanisme dan arsitektur baru menghidupkan kembali budaya klasik. Ciri khas lainnya adalah perpaduan antara kota dan alun-alun. Rekonstruksi kota pada masa Renaisans menghasilkan simetri yang serius, dan banyak solusi perkotaan yang ideal muncul. Arsitek mencapai kesuksesan besar dalam bidang persegi selama Renaisans.<ref name=":1">{{cite journal|last1=Lotz|first1=Wolfgang|date=1 Januari 1958|title=Arsitektur di Akhir Abad ke-16|url=https ://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/15436322.1958.10795876|journal=College Art Journal|volume=17|issue=2|pages=129–139|doi=10.2307/774052|issn=1543-6322 |jstor=774052|s2cid=192624678 }}</ref> Alun-alun umumnya mempunyai tema, dikelilingi oleh bangunan tambahan. Misalnya, [[Lapangan Santo Petrus]] adalah agama dan Basilika Santo Petrus mengelilingi Lapangan Santo Petrus. Dari segi bangunan tunggal, cara perancangannya inovatif, banyak kreasi baru, desain grafis yang ketat, simetri, keseimbangan, pengembangan sesuai sumbu, dan fasadnya juga teratur, seperti Basilika Santo Petrus yang menggunakan kolom klasik. daripada menggunakan gaya Gotik yang melambangkan para dewa.<ref name=":1" /> Metode inovatif ini menjadi pemodelan arsitektur penting selama abad ke-16. Semua [[Casina Pio IV|Casina Pius IV]],<ref name="Cellauro 1995">{{cite journal |last1=Cellauro |first1=Louis |title=Kasino Pius IV di Vatikan |journal =Makalah Sekolah Inggris di Roma |volume=63 |tanggal=1995 |halaman=183–214 |bahasa=en|doi=10.1017/S0068246200010230 |s2cid=159727998 }}</ref> [[Cortile del Belvedere]] dan [[Istana Apostolik|Istana Vatikan]] yang terdiri dari kapel Sistine, Ruangan Raphael, apartemen Borgia dan aula clementine serta Cortile del Belvedere dibangun sebelum akhir abad ke-16, di bawah arahan mengikuti kejeniusan arsitek yang sama yang telah membangun Santo Petrus dan Paus yang sama.<ref>{{cite book|url=https://www.metmuseum.org/art/metpublications/the_building_of_the_vatican_the_papacy_and_architecture_the_metropolitan_museum_of_art_bulletin_v_40_no_3_winter_1982_1983|title="Bangunan Vatikan: Kepausan dan Arsitektur": Buletin Museum Seni Metropolitan, v.40, no. 3 (Musim Dingin, 1982–1983) {{!}} MetPublications {{!}} Museum Seni Metropolitan}}</ref>
|