Abdul Karim al-Bantani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 77:
 
=== Haji Muhammad Toyyib bin Haji Abdullah : Murid Syekh Abdul Karim al Bantani meninggalkan sebuah Manuskrip Kitab Silsilah Tatekat di Kimenyan, Babakan, Cimaung, Kabupaten Bandung ===
Syekh Abdul Karim merupakan ulama besar memiliki banyak murid, salah satunya tercantum dalam sebuah catatan manuskrip bertuliskan arab pegon berbahasa sunda sebuah nama Haji Muhammad Toyyib bin Haji Abdullah. Sebuah Manuskrip itu baru di temukan di sebuah rumah di dekat TUGU PERINTIS Cimaung (1932), Kampung Babakan Cimaung RT.03 RW.05, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, rumah milik almarhum Bapak H. Irin Daimirin bin Mama Tjatja bin Mama Eye bin H. Sa'i (Wasi'/Waseh),

Naskah ditemukan sekitar bulan Mei-Juni 2022, disela-sela setelah peringatan Tahlilan 100 harinya almarhum istri beliau Hj. Euis Martini binti Ijum (Pasir Gede-Pasirmulya-Banjaran) wafat 13 Desember 2021).
Dalam Naskah tersebut jelas tercatat bahwa '''Haji Muhammad Toyyib Bin Haji Abdullah''' (pada halaman kedua pasal pertama, pembukaan manuskrip tersebut) pada paragraf terakhir, tertulis silsilah Guru-Guru [[Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah]])<ref name=":1" />, hingga sampainya ijazah tarekat kepada penulis kitab, yaitu Haji Muhammad Toyyib Bin Haji Abdullah :
 
''" ..... muruk ka Syékh Syamsuddin - muruk ka Syékh Khotib Syambas - muruk ka guru kaula Syékh Agung Abdul Karim bangsa banten – banten '''éta geus muruk ka kaula sarta geus ijzahan ka kaula''' '''Haji Muhammad Toyyib bin Haji Abdullah."'''''
Baris 91 ⟶ 93:
 
Jilid : hilang
 
Huruf : tulisan tangan arab - pegon
 
bahasa : Sunda
 
Ukuran :
 
Jumlah halamanhalamanm : 40 Halaman
 
Perkiraan tahun penulisan : 1870-an
Tahun pembuatan :
 
(Wallohu'alam)