Pondok Pesantren Kauman Padang Panjang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 33:
Semakin berkembangnya Muhammadiyah di Padang Panjang, pendidikan menjadi salah satu amal usaha utama yang diperhatikan. Sekolah umum tingkat dasar hingga menengah lebih cenderung dibangun dengan tujuan memberikan pemerataan pendidikan bagi sebanyak-banyaknya penduduk pribumi.<ref name=UI/> Salah satunya, ''Tabligh School'', cikal bakal KM yang didirikan pada tahun 1931.{{sfn|Asmara|2016|p=52}} Berdirinya ''Tabligh School'' diawali dengan keputusan pimpinan Konsul Muhammadiyah Minangkabau untuk membeli Hotel Merapi seharga [[Gulden Hindia Belanda|ƒ]].250 di Guguk Malintang, pasca-Kongres ke-19 tahun 1930 di [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]]. Komplek penginapan seluas 10 x 45 meter itu milik seorang pengusaha [[Bangsa Belanda|Belanda]] bernama Johannes G. Rox., yang terdiri atas lahan seluas dua hektar.{{sfn|Sufyan|2022|p=23}} Kemudian [[Hamka|Buya Hamka]] didaulat sebagai kepala sekolah pertamanya.<ref>{{Cite web|last=Hadi|first=Saiful|date=12 Februari 2022|title=Penelitian Warisan Buya Hamka di Kulliatul Mubaligin Padang Panjang|url=https://infomu.co/penelitian-warisan-buya-hamka-di-kulliatul-mubaligin-padang-panjang/|website=Infomu.co}}</ref>
 
Sesuai dengan namanya, ''Tabligh School'' merupakan sekolah kader, dimana selain mempelajari ilmu agama dan pengetahuan umum, sekolah ini juga mengajarkan jiwa Muhammadiyah atau ilmu kemuhammadiyahan.<ref name=Rohanah>{{sfnCite book|last=Rohanah, dkk.|first=Siti|date=2001|ptitle=Peranan Muhammadiyah dalam Sistem Pendidikan Islam di Padangpanjang Tahun 1950-1965|location=Jakarta|publisher=Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala|url-status=40live}}</ref> Sekolah ini didirikan berdasarkan permintaan beberapa daerah seperti [[Aceh]], [[Tapanuli]], [[Sumatera Selatan]], [[Kalimantan (wilayah Indonesia)|Kalimantan]], dan [[Sulawesi Selatan]] untuk mengirim calon-calon pendidik dan pemimpin yang mampu menggerakan amal usaha Muhammadiyah.
 
Pada tahun 1933, ''tabligh school'' berhenti beroperasi karena adanya tekanan dari pemerintah kolonial [[Hindia Belanda|Belanda]]. Pada saat itu, ''tabligh school'' telah meluluskan 16 siswa yang berasal dari sekitaran Padang Panjang.<ref name=UI/> Dua tahun kemudian, 1935, beberapa orang alumni [[Sumatera Thawalib]] dan Diniyah Putra Padang Panjang, seperti [[Abdullah Kamil]] dan Rasyid Idris Dt. Sinaro Panjang, menemui Buya Hamka sekembalinya ia dari [[Sulawesi|Celebes]], pasca diutus ''Hoofdbestuur Muhammadiyah Hindia Timur''. Mereka meminta Hamka untuk mengaktifkan kembali ''Tabligh School''.{{sfn|Rohanah,<ref dkk.|2001|pname=40-41}}Rohanah/>
 
Setelah itu, berdasarkan keputusan Kongres Muhammadiyah ke-11 tahun 1936 di Sungai Batang, Maninjau, ''Tabligh School'' diubah menjadi SMA ([[Sekolah menengah atas|Sekolah Menengah Atas]]) 3 tahun,{{sfn|Asmara|2016|p=53}} dan namanya diganti menjadi ''Kulliyatul Muballighien'' pada 2 Februari 1936 serta pimpinannya diserahkan kepada Yakub Rasyid sebagai direktur dan Buya Datuk Sinaro sebagai wakilnya.{{sfn|Buletin Soeara Moehammadijah|April 1937|p=127}}{{sfn|Rohanah,<ref dkk.|2001|pname=41}}Rohanah/> Setelah itu, pembelajaran di ''Kulliyatul Muballighien'' sempat terhenti yang disebabkan oleh pergolakan di Sumatera Barat misalnya [[Agresi Militer Belanda II]] tahun 1949 dan pergolakan [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia|PRRI]] tahun 1959-1965.<ref>{{Cite web|title=Sejarah MA KMM Kauman Padang Panjang|url=https://kaumanpp.com/sejarah/#:~:text=De%20Locomotief%20tanggal%202%20Februari,April%201928%20berdiri%20Tabligh%20School.|website=kaumanpp.com}}</ref>
 
== Perguruan Muhammadiyah ==