Adipatie Danoe Radja: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Alamnirvana (bicara | kontrib) |
||
Baris 117:
Di Kampung Teluk Selasih (tidak jauh dari [[Amuntai]]), Pasukan Gerakan Baratib Baamal dipimpin oleh [[Penghulu Suhasin]] dan Penghulu Abdul Ghani. Sebagaimana Gerakan Baratib Baamal pimpinan [[Penghulu Abdurrasyid ]], maka di Kampung Teluk Selasih pun mempunyai tujuan yang sama, membangkitkan semangat juang fi sabilillah, perang sabil dan cita-cita mati syahid melawan Belanda. Pakaian mereka berjubah putih kecuali pimpinannya berjubah kuning. Setelah Belanda mencium adanya gerakan ini, Belanda merundingkan dengan Regent Amuntai Adipatie Danoe Radja. Regent Amuntai Danu Raja menyanggupi akan menyelesaikannya. Regent membawa 300 anak buah bersenjatakan senapan dan lila dan akan berusaha menangkap Penghulu Suhasin. Pada tanggal [[9 November]] [[1861]] jam 02.00 petang Regent mendekati Teluk Selasih dan sambut dengan tembakan oleh pengikut Penghulu Suhasin. Di antara pesukan Penghulu Abdul Ghani ada yang menyusup dari belakang sehingga terjadi pertempuran sangit. Salah seorang pasukan baratib baamal diantaranya melompat menombak Regent Danuraja. Regent tewas di tempat kejadian, begitu pula anak buah Regent juga juga kena tombak. Dengan kematian Regent Danuraja yang sudah tua ini maka pertempuranpun usailah. Belanda kemudian mengangkat [[Kiai Toemenggoeng Djaija Negara|Tumenggung Jaya Negara]] sebagai Regent yang baru.
== Tanah
Sebagai gaji dan penghasilannya Raden Adipati Danu Raja mendapatkan hasil pungutan dari Bukit Paramasan, Bukit Tangga Amas, Paran dan Balangan.<ref name="suluh">{{cite book
| authorlink= Amir Hasan Kiai Bondan
| first= Amir Hasan
|