Keraton Surakarta Hadiningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sedjati88 (bicara | kontrib)
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 286:
Semula Keraton Surakarta merupakan Lembaga Istana (''Royal House'') yang mengurusi Sri Sunan dan keluarga kerajaan disamping menjadi pusat pemerintahan [[Kesunanan Surakarta]]. Setelah tahun [[1946]], peran Keraton Surakarta berpusat sebagai monarki seremonial Pemangku Adat Jawa khususnya [[budaya Jawa]] ''gagrag'' (gaya) [[Kesunanan Surakarta|Surakarta]]. Begitu pula Sri Sunan tidak lagi berperan dalam urusan kenegaraan sebagai seorang raja dalam artian politik dan pemerintahan, melainkan sebagai Baginda Yang Dipertuan Pemangku Takhta Adat, simbol dan kepala monarki seremonial serta pemimpin informal kebudayaan. Fungsi keraton pun berubah menjadi pelindung dan penjaga identitas budaya [[Budaya Jawa|Jawa]] khususnya gaya Surakarta.
 
Walaupun dengan fungsi yang terbatas pada sektor informal namun Keraton Surakarta tetap memiliki kharisma dan wibawa tersendiri di lingkungan masyarakat Jawa khususnya di bekas wilayah [[Kesunanan Surakarta]] ([[Kota Surakarta]], [[Kabupaten Sragen]], [[Kabupaten Boyolali]], [[Kabupaten Klaten]], dan [[Kabupaten Sukoharjo]]); bahkan termasuk di wilayah [[Kadipaten Mangkunegaran]] ([[Kabupaten Karanganyar]] dan [[Kabupaten Wonogiri]]), serta di bekas wilayah lainnya di [[KaresidenanJawa SemarangTengah]] dan [[Jawa Timur]] (khususnya di kawasan bekas [[Karesidenan Madiun]]. dan [[Karesidenan Kediri]]).
 
[[Berkas:IMG20240206-Pakoe-Boewono-XIII.jpg|jmpl|250px|[[Pakubuwana XIII|Susuhunan Pakubuwana XIII]] bersama istri serta beberapa putra-putri, menantu, dan cucu, berfoto bersama di beranda Sasana Narendra, Kompleks Keraton Surakarta, tahun [[2024]].]]