Kabupaten Temanggung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herman Pahabol (bicara | kontrib)
Merapikan.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Deprilsalucky (bicara | kontrib)
Menambahkan dan merapikan
Baris 7:
| translit_lang1_info1 = تماڠڬوڠ
| translit_lang1_type2 = [[Bahasa Jawa|Alfabet Jawa]]
| translit_lang1_info2 = Temanggung
| nama = Kabupaten Temanggung
| propinsi = [[Jawa Tengah]]
Baris 29:
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 2/2
|image1=SadrananKuda atlumping Temanggung Tlogopucang.jpg
|image2=Tobacco leaves, Temanggung, Central Java, Indonesia.jpg
|caption1=Tradisi Sadranan
|image3=Embung Kledung from Temanggung Jawa Tengah.jpg
|image2=Morning Life.jpg
|image4=Sadranan at Temanggung Tlogopucang.jpg
|caption2=Panorama [[Gunung Sumbing]] dari kawasan lahan pertanian tembakau
|image5=Candi Pringapus - MJNC8179.jpg
|image6=Posong, Negeri di Awan Temanggung.jpg
}}
| caption = '''Dari kiri; ke kanan''':
[[Kuda lumping]] Temanggung, Pertani panen [[tembakau]], View [[Sumbing]] Dari [[Embung kledung]], Tradisi [[Nyadran]] Tenong, [[Candi Pringapus]], Wisata Alam Posong, Negeri di Awan.
| lambang = Seal of Temanggung Regency.svg
| peta = Locator kabupaten temanggung.png
Baris 52 ⟶ 56:
 
== Geografi ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Spoorlijn Setjang-Parakan van de Ned.-Indische Spoorweg Maatschappij met station Temanggoeng op de achtergrond TMnr 10014250.jpg|jmpl|300px220x220px|Stasiun Temanggung di jalur kereta api Secang-Parakan (1910-1940).]]
Sebagian besar wilayah Kabupaten Temanggung merupakan dataran tinggi dan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian [[Dataran Tinggi Dieng]]. Di perbatasan dengan [[Kabupaten Wonosobo]] terdapat [[Gunung Sindoro]] dan [[Gunung Sumbing]]. Temanggung berada di jalan provinsi yang menghubungkan Semarang-Purwokerto. Jalan Raya [[Parakan]]-[[Weleri, Kendal|Weleri]] menghubungkan Temanggung dengan jalur [[pantura]].
Untuk daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang persisnya di [[Pringsurat, Temanggung|Kecamatan Pringsurat]], dilalui oleh jalan nasional yang menghubungkan Semarang-Yogyakarta.
Baris 71 ⟶ 75:
Selanjutnya Rakai Panunggalan digantikan oleh Rakai Warak yang diperkirakan tinggal di [[Tembarak, Temanggung|Tembarak]]. Di sini ditemukan reruntuhan di sekitar Masjid [[Menggoro, Tembarak, Temanggung|Menggoro]] dan reruntuhan Candi dan juga terdapat Desa Kademangan.
 
Pengganti Rakai Warak adalah Rakai Garung yang bertakhta pada tanggal 24 Januari 828 sampai dengan 22 Februari 847. Raja ini ahli dalam bangunan candi dan ilmu falak (perbintangan). Dia membuat pranata mangsa yang sampai sekarang masih digunakan. Karena kepandaiannya sehingga [[Raja Sriwijaya]] ingin menggunakannya untuk membuat candi. Namun Rakai Garung tidak mau walau diancam.
 
Kemudian [[Rakai Garung]] diganti [[Rakai Pikatan]] yang bermukim di Temanggung. Di sini ditemukan Prasasti Tlasri dan Wanua Tengah III. Di samping itu banyak reruntuhan benda kuno seperti Lumpang Joni dan arca-arca yang tersebar di daerah Temanggung. Di sini pun terdapat desa Demangan.
 
Dari buku sejarah karangan [[I Wayan badrika]] disebutkan bahwa Rakai Pikatan selaku raja Mataram Kuno berkeinginan menguasai wilayah Jawa Tengah. Namun tidak berani untuk merebut kekuasaan dari raja Bala Putra Dewa selaku penguasa Kerajaan Syailendra.
 
Maka untuk mencapai maksud tersebut Rakai Pikatan membuat strategi dengan mengawini Dyah Pramudha Wardani kakak raja Bala Putra Dewa dengan tujuan untuk memiliki pengaruh kuat di Kerajaan Syailendra. Selain itu Rakai Pikatan juga menghimpun kekuatan yang ada di wilayahnya baik para prajurit dan senapati serta menghimpun biaya yang berasal dari upeti para demang.
Baris 81 ⟶ 85:
Pada saat itu yang diberi kepercayaan untuk mengumpulkan upeti adalah Demang Gong yang paling luas wilayahnya. Rakai Pikatan menghimpun bala tentara dan berangkat ke Kerajaan Syailendra pada tanggal 27 Mei 855 Masehi untuk melakukan penyerangan.
 
Dalam penyerangan ini Rakai Pikatan dibantu [[Kayu Wangi]] dan menyerahkan wilayah kerajaan kepada orang kepercayaan yang berpangkat demang. Dari nama demang dan wilayah kademangan kemudian muncul nama Ndemanggung yang akhirnya berubah menjadi nama Temanggung.
 
Catatan sejarah Temanggung berasal dari:
Baris 90 ⟶ 94:
# Dalam buku karangan I Wayan Badrika halaman 154, Pramudya Wardani kawin dengan Rakai Pikatan dan naik takhta tahun 856 M. Balaputra Dewa dikalahkan oleh Pramudha wardani dibantu Rakai Pikatan (Prasasti Ratu Boko) tahun 856 M.
 
Catatan di atas dapat disimpulkan bahwa Rakai Pikatan mengangkat putranya Kayu Wangi. Selanjutnya mengundurkan diri dan meninggalkan Mataram untuk kawin dengan Pramudha Wardani. Dalam peperangan melawan [[Balaputradewa|Balaputra Dewa]], Rakai Pikatan dibantu putranya Kayu Wangi.
 
=== Hari Jadi Temanggung ===
Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Jenderal Hindia Belanda, Nomor 11 Tanggal 7 April 1826, [[Raden Ngabehi Djojonegoro]] ditetapkan sebagai Bupati Menoreh yang berkedudukan di [[Parakan, Temanggung|Parakan]], dengan gelar Raden Tumenggung Aria [[Djojonegoro]].
 
Setelah perang Diponegoro berakhir, dia kemudian memindahkan Ibu Kota ke Kabupaten Temanggung. Kebijaksanaan pemindahan ini didasarkan pada beberapa hal;
Baris 101 ⟶ 105:
Kedua, Distrik Menoreh sebuah daerah sebagai asal nama Kabupaten Menoreh, sudah sejak lama digabung dengan Kabupaten Magelang, sehingga nama Kabupaten Menoreh sudah tidak tepat lagi.
 
Mengingat hal tersebut, atas dasar usulan [[Raden Tumenggung Aria Djojonegoro]], lewat residen Kedu kepada Pemerintah Hindia Belanda di Batavia, maka disetujui dan ditetapkan bahwa nama Kabupaten Menoreh berubah menjadi Kabupaten Temanggung. Persetujuan ini berbentuk Resolusi [[Hindia Belanda|Pemerintah Hindia Belanda]] Nomor 4 Tanggal 10 November 1834.
 
Mempertimbangkan bahwa Hari Jadi Daerah merupakan awal perjalanan sejarah, agar diketahui semua lapisan masyarakat, guna memacu meningkatkan semangat pembangunan dan pengembangan daerah, maka Pemerintah Kabupaten Dati II Temanggung menugaskan kepada DPD II KNPI Kabupaten Temanggung untuk mengadakan pelacakan sejarah dan seminar tentang Hari Jadi Kabupaten Temanggung.
 
Dari hasil seminar tanggal 21 Oktober 1985, yang diikuti oleh [[Sejarawan]], Budayawan dan Tokoh Masyarakat, [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia|ABRI]], [[Rohaniwan]], Dinas/Instansi/Lembaga Masyarakat dan lain-lainnya, maka ditetapkan bahwa tanggal 10 November 1834 sebagai Hari Jadi Kabupaten Temanggung.
 
== Pemerintahan ==
Baris 124 ⟶ 128:
 
== Pariwisata ==
=== Tempat WisataGaleri ===
<gallery widths="120" heights="120" perrow="150">
[[Berkas:Sindoro-Sumbing Daya Tarik Utama wisata di temanggung, okt 2014.jpg|Gunung Sindoro-Sumbing Daya Tarik Utama wisata di temanggung,|ka|nirbing]]
[[Berkas:"Embungkledung,Temanggung - Oct 2008.jpg".jpg|jmpl|295x295px|View Sunrise Di[[Wisata Embung Kledungkledung]],Temanggung Oktober 2020]]
[[Berkas:Sindoro-Sumbing Daya Tarik Utama wisata di temanggung, okt 2014.jpg|[[Gunung Sindoro]]-[[Gunung Sumbing Daya(Jawa TarikTengah)|Gunung UtamaSumbing]] daya tarik utama wisata di temanggung,|ka|nirbing]]
[[Berkas:Jembatansigandul,temanggung.jpg|jmpl|301x301px|View Jembatan Sigandulsigandul, Jembatan Penghubung temanggung wonosobo]]Temanggung
[[FileBerkas:Soropadan Suspension Bridge Temanggung.jpg|thumb|Jembatan Gantung [[Soropadan, Pringsurat, Temanggung|Soropadan]], Temanggung
Berkas:Antusiasme Masyarakat dalam Festival Sindoro-Sumbing.jpg|Antusiasme Masyarakat dalam [[Festival Sindoro-Sumbing]]
Berkas:Candi Pringapus Temanggung Jateng.jpg|[[Candi Pringapus]], Temanggung
</gallery>
 
=== Rekomendari Tempat Wisata ===
* [[Jumprit|Wana]] [[Jumprit|Wisata]] [[Jumprit]] yang terletak di [[Ngadirejo, Temanggung|Kecamatan Ngadirejo]] berupa taman rekreasi dan arena outbond keluarga, serta sumber mata air suci perayaan Waisak dengan rerimbunan pohon yang dihuni sekelompok primata (kera)
*[[Monumen meteorit|Monumen Meteorit]] di Desa [[Wonotirto, Bulu, Temanggung|Wonotirto]] [[Bulu, Temanggung|Kecamatan Bulu]]
Baris 138 ⟶ 148:
*Pesona [[Watu Layah|Watu]] [[Watu Layah|Layah]] dan [[Watu Angkrik|Watu]] [[Watu Angkrik|Angkrik]], terletak di Desa [[Tlogopucang, Kandangan, Temanggung|Tlogopucang]] kecamatan [[Kandangan, Temanggung|Kandangan]]
*Desa Wisata [[Ngropoh, Kranggan, Temanggung|Ngropoh]], sentra penghasil durian di Kabupaten Temanggung biasa diselenggarakan di [[Embung Abimanyu|Embung]] [[Embung Abimanyu|Abimanyu]] terletak di Desa [[Ngropoh, Kranggan, Temanggung|Ngropoh]] kecamatan [[Kranggan, Temanggung|Kranggan]]
*Kompleks Alun-Alun Temanggung yang dekat dengan [[Masjid Agung Darussalam]], Pendopo Pengayoman, [[Taman Pengayoman]], Gedung-Gedung Pemerintahan, serta area hiburan seperti bioskop
* Wisata Alam [[Posong]], terletak di Lembah Sindoro Desa Wisata [[Tlahap, Kledung, Temanggung|Tlahab]] kecamatan [[Kledung, Temanggung|Kledung]], sekitar 20&nbsp;km ke utara dari Kota Temanggung.
* Desa Wisata [[Traji, Parakan, Temanggung|Traji]], yang terkenal dengan Upacara Adat 1 Suro, kolam renang alam, serta [[Pekenlepen]] berupa Pasar Tradisional berbasis di kolam-kolam renang alam
Baris 155 ⟶ 165:
*[[Bukit Kembang Arum|Bukit]] [[Bukit Kembang Arum|Kembang]] [[Bukit Kembang Arum|Arum]] terletak di Desa [[Prangkokan, Bejen, Temanggung|Prangkokan]] kecamatan [[Bejen, Temanggung|Bejen]]
*[[Situs Liyangan|Situs]] [[Situs Liyangan|Liyangan]], berupa kompleks Mataram Kuno dilengkapi dengan kolam renang alam berbentuk hati terletak di Desa [[Purbosari, Ngadirejo, Temanggung|Purbosari]] kecamatan Ngadirejo
*
*
*[[Kledung Rest Area|Kledung]] [[Kledung Rest Area|Rest]] [[Kledung Rest Area|Area]], taman wisata untuk sekadar beristirahat selama perjalanan jauh dengan panorama gunung Sumbing dan gunung Sindoro
* Perkebunan kopi, peternakan sapi perah, dan Taman Doa yang berada di [[Pertapaan Santa Maria Rawaseneng]], Desa [[Ngemplak, Kandangan, Temanggung|Ngemplak]]