Kabupaten Wonosobo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Koreksi dan merapikan: Wonosobo, Wonosobo adalah nama kecamatan di Kabupaten Wonosobo, bukan nama kota. Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Menambahkan dan merapikan |
||
Baris 7:
| translit_lang1_info1 = واناسابا
| translit_lang1_type2 = [[Bahasa Jawa|Alfabet Jawa]]
| translit_lang1_info2 = Wanasaba
| nama = Kabupaten Wonosobo
| lambang = Seal of Wonosobo Regency.svg
| peta = Locator kabupaten wonosobo.png
| foto = {{multiple image
| border = infobox
Baris 17 ⟶ 16:
| image_style = border:1;
| perrow = 1/2/2
|image1=
|image2=Telaga Warna Dieng Plateau (7493145002).jpg
|image3=Es carica dieng wonosobo.jpg
|image4=Lengger Punjen dan Balon Udara.jpg
|image5=Wonosobo central market.jpg
}}
| caption = '''Searah jarum jam''': Sunrise Puncak Sikunir, [[Pepaya gunung|es karika]] khas Dieng, dan [[Telaga Warna (Dieng)|Telaga Warna]], [[Lengger Punjen]] dan [[Balon Udara]], Wonosobo central market
| koordinat = {{coor dm|7|21|S|109|53|E|}}
| julukan = Seribu Gunung
Baris 49 ⟶ 50:
| kodearea = +62 286
| kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|563xx – 563xx]]
| nomor_polisi = AA ''xxxx'' *F/*P/*Z
| apbd =
| pad = Rp.243.395.028.265.-
Baris 72 ⟶ 73:
'''Kabupaten Wonosobo''' ({{lang-jv| [[Hanacaraka]]: ꦮꦤꦱꦧ, [[Pegon]]: واناسابا|Wanasaba}}) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di [[Jawa Tengah|Provinsi Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota kabupaten]] ini terletak di [[Wonosobo, Wonosobo|Kecamatan Wonosobo Kota]]. Kabupaten ini berbatasan dengan [[Kabupaten Temanggung]] dan [[Kabupaten Magelang]] di timur, [[Kabupaten Purworejo]] di selatan, [[Kabupaten Kebumen]] dan [[Kabupaten Banjarnegara]] di barat, serta [[Kabupaten Batang]] dan [[Kabupaten Kendal]] di utara.
Kabupaten Wonosobo berdiri pada [[24 Juli]] [[1825]] sebagai kabupaten di bawah [[Kesultanan Yogyakarta]] seusai pertempuran dalam [[Perang Diponegoro]]. [[Kyai Moh]]. Ngampah, yang membantu [[Diponegoro]], diangkat sebagai bupati pertama dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Setjonegoro.
== Etimologi ==
Baris 80 ⟶ 81:
Arti lambang daerah Kabupaten Wonosobo adalah sebagai berikut:
# Garis-garis vertikal berwarna hitam artinya curah hujan yang turun mempunyai intensitas yang tinggi.
# Dua buah gunung menandakan bahwa Kota Wonosobo yang ASRI berada di bawah kaki [[Gunung Sindoro]] dan [[Gunung Sumbing (Jawa Tengah)|Gunung Sumbing]].
# Garis bergelombang melintang horisontal berwarna kuning sebagai tanda bahwa di daerah Wonosobo banyak terdapat sumber mata air.
# Padi dan Kapas yang tergambar di tepi pledge menandakan bahwa Wonosobo adalah daerah subur.
Baris 86 ⟶ 87:
== Sejarah ==
Berdasarkan cerita rakyat, pada awal abad ke-17 tersebutlah 3 orang pengelana masing-masing bernama [[Kiai Kolodete]], [[Kiai Karim]] dan Kiai Walik, mulai merintis permukiman yang diketahui saat ini bernama Wonosobo. Selanjutnya, [[Kiai Kolodete]] bermukim di Dataran Tinggi Dieng, Kiai Karim bermukim di daerah Kalibeber dan Kiai Walik bermukim di sekitar Kota Wonosobo sekarang.
Di kemudian hari, dikenal beberapa tokoh penguasa daerah Wonosobo seperti [[Tumenggung Kartowaseso]] sebagai penguasa daerah Wonosobo yang pusat kekuasaannya di Selomanik. Dikenal pula tokoh yang bernama Tumenggung Wiroduta sebagai penguasa Wonosobo yang pusat kekuasaannya di Pecekelan-Kalilusi, yang selanjutnya dipindahkan ke Ledok, Wonosobo, atau Plobangan saat ini.
Salah seorang cucu Kiai Karim juga disebut sebagai salah seorang penguasa Wonosobo. Cucu Kiai Karim tersebut dikenal sebagai Ki Singowedono yang telah mendapat hadiah suatu tempat di Selomerto dari Keraton Mataram serta diangkat sebagai penguasa daerah ini namanya diganti menjadi Tumenggung Jogonegoro. Pada masa ini pusat kekuasaan dipindahkan ke Selomerto. Setelah meninggal dunia, Tumenggung Jogonegoro dimakamkan di Desa Pakuncen.
Baris 98 ⟶ 99:
Eksistensi kekuasaan Setjonegoro di daerah Ledok ini dapat dilihat lebih jauh dari berbagai sumber termasuk laporan Belanda yang dibuat setelah Perang Diponegoro berakhir. Disebutkan pula bahwa Setjonegoro adalah bupati yang memindahkan pusat kekuasaan dari Selomerto ke daerah Kota Wonosobo saat ini.
Dari hasil seminar Hari Jadi Wonosobo 28 April 1994, yang dihadiri oleh Tim Peneliti dari ''Fakultas Sastra UGM, Muspida, Sesepuh dan Pinisepuh Wonosobo termasuk yang ada di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Pimpinan DPRD dan Pimpinan Komisi serta Instansi Pemerintah Wonosobo'' yang telah menyepakati Hari Jadi Wonosobo jatuh pada tanggal ''24 Juli 1825''.
== Geografi ==
|