Banjir Sumatera Barat 2024: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 15:
 
== Latar belakang ==
Pada awal tahun, [[Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika]] (BMKG) telah mengeluarkan Pandangan Iklim 2024 yang menyatakan beberapa daerah akan mengalami hujan tahunan di atas normal, termasuk Sumatera Barat bagian selatan.<ref>{{Cite news|last=Firdaus|first=Farid|date=1 Januari 2024|title=BMKG Rilis Pandangan Iklim 2024, Prediksi Curah Hujan dan Kemarau|url=https://kabar24.bisnis.com/read/20240101/15/1728485/bmkg-rilis-pandangan-iklim-2024-prediksi-curah-hujan-dan-kemarau|work=Bisnis.com}}</ref> Sejak pertengahan Januari, Sumatera Barat menerima intensitas hujan yang tinggi.<ref>{{Cite web|date=15 Januari 2024|title=Banjir di Pesisir-Selatan, Sumatera-Barat|url=https://pusatkrisis.kemkes.go.id/Banjir-di-PESISIR-SELATAN-SUMATERA-BARAT-15-01-2024-43|website=Pusat krisis kemkes}}</ref> Misalnya, BMKG menyatakan pada hari Kamis hingga Jum’at curah hujan di Kota Padang mencapai 394,6 milimeter per hari yang termasuk kategori ekstrem.<ref>{{Cite news|last=Arif|first=Ahmad|date=11 Maret 2024|title=Curah Hujan Ekstrem di Padang Mengalahkan Rekor 154 Tahun di Jakarta|url=https://www.kompas.id/baca/humaniora/2024/03/11/curah-hujan-3946-milimeter-di-padang-mengalahkan-rekor-154-tahun-di-jakarta|work=Kompas}}</ref>
 
Selain itu, saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik telah menjadi ancaman ketika curah hujan tinggi.<ref>{{Cite web|date=29 Januari 2024|title=Suwirpen Suib Terima Keluhan Warga Mata Air yang Jadi Langganan Banjir|url=https://dprd.sumbarprov.go.id/home/berita/1/2280|website=DPRD Provinsi Sumbar}}</ref> Ditambah, bangunan masyarakat yang tidak mengikuti aturan tata ruang wilayah<ref name=antara/> serta penebangan hutan ilegal telah memberikan pengaruh terhadap bencana banjir.<ref name=PUPR/>