Pakubuwana XII: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Amangkubumi (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Amangkubumi (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 80:
== Dibekukannya Daerah Istimewa Surakarta ==
Karena [[Yogyakarta]] menjadi pusat pemerintahan, secara otomatis [[Surakarta]] yang merupakan saingan lama menjadi pusat oposisi. Kaum radikal bernama Barisan Banteng yang dipimpin Dr. Muwardi dengan berani menculik Pakubuwana XII dan [[Sutan Syahrir]] sebagai bentuk protes terhadap pemerintah [[Indonesia]]
| last = Ricklefs
| first = M.C
| authorlink = M.C Ricklefs
| title = Sejarah Indonesia Modern (1200-2004)
| publisher = Serambi Ilmu Semesta
| date = April 2005
| pages = 440-447
| doi =
| isbn = 979-16-0012-0 }}.
</ref>
Barisan Banteng berhasil menguasai [[Surakarta]] sedangkan pemerintah [[Indonesia]] tidak menumpasnya karena pembelaan [[Jenderal Sudirman]]. Bahkan, [[Jenderal Sudirman]] juga berhasil mendesak pemerintah sehingga membekukan status daerah istimewa yang disandang [[Surakarta]].<ref>Gie, Liang: "Pertumbuhan pemerintah daerah di Indonesia", halaman 232. Liberty, 1993</ref> Sejak tanggal [[1 Juni]] [[1946]] [[Kesunanan Surakarta]] hanya berstatus karesidenan yang menjadi bagian wilayah provinsi [[Jawa Tengah]]. Pemerintahan dipegang oleh kaum sipil, sedangkan kedudukan Pakubuwana XII berubah menjadi sebagai simbol dan pemangku adat Surakarta.
|