Pubertas dini: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Astari28 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Astari28 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
'''Pubertas dini''' adalah kondisi di mana fase pertumbuhan, perkembangan tulang, otot, dan kematangan sistem reproduksi anak terjadi lebih awal dari biasanya, yaitu sebelum usia 8 tahun pada anak perempuan dan sebelum usia 9 tahun pada anak laki-laki. Secara umum, pubertas terjadi sekitar usia 11 tahun pada anak perempuan dan 12 tahun pada anak laki-laki, tetapi bisa terjadi lebih awal pada beberapa kasus.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
 
== Penyebab Pubertas Dini ==
Penyebab pubertas dini dapat bervariasi, termasuk faktor genetik dan kelainan hormon. Pubertas dini dapat terjadi ketika seorang anak mengalami perkembangan seksual pada usia yang masih terlalu muda. Pada anak perempuan, pubertas dini dapat terjadi sekitar usia 7–8 tahun, sedangkan pada anak laki-laki, bisa terjadi sekitar usia 8–9 tahun.<ref name=":1">{{Cite web|title=Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana|url=https://dp3appkb.bantulkab.go.id/|website=Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana|language=en|access-date=2024-03-12}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|title=Rumah sakit dengan pelayanan berkualitas - Siloam Hospitals|url=https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-pubertas-dini|website=www.siloamhospitals.com|access-date=2024-03-12}}</ref>
 
== Dampak Pubertas Dini ==
Pubertas dini memiliki dampak yang signifikan, terutama terkait dengan tinggi badan dan aspek emosional serta sosial. Anak yang mengalami pubertas dini mungkin akan memiliki tinggi badan yang lebih pendek karena pertumbuhan mereka berhenti saat pubertas berakhir, sementara teman sebaya mereka masih terus tumbuh. Meskipun mereka mengalami pertumbuhan pesat di awal, pertumbuhan mereka berhenti sebelum mencapai potensi maksimal. Selain itu, pubertas dini dapat menyulitkan secara emosional dan sosial, terutama bagi anak perempuan yang mungkin merasa bingung atau malu dengan perubahan fisik yang terjadi lebih awal, seperti perkembangan payudara. Mereka juga bisa mengalami perasaan murung atau mudah tersinggung.<ref>{{Cite web|title=Jurnal Poltekkes|url=https://nasuwakes.poltekkesaceh.ac.id/page/100/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pubertas-dini-pada-remaja-putri-kelas-5-sd-di-min-paya-bujok---kota-langsa-tahun-2015.html|website=nasuwakes.poltekkesaceh.ac.id|access-date=2024-03-12}}</ref>