The Coral Island: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mdnghtrn (bicara | kontrib)
hapus link mapping (borrow unavailable), ganti link burns (lebih lengkap dan masih hidup)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Mdnghtrn (bicara | kontrib)
c/e
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 13:
| native_wikisource = The Coral Island}}
 
'''''The Coral Island: A Tale of the Pacific Ocean''''' ({{Lang-id|Pulau Koral: Sebuah Kisah Samudra Pasifik}}) adalah novel tahun 1857 tulisankarya pengarang Skotlandia [[R. M. Ballantyne]]. Sebagai salah satu karya [[fiksi remaja]] pertama yang secara khusus menampilkan pahlawan remaja, cerita di dalamnya mengisahkan petualangan tiga anak laki-laki yang terdampar di salah satu pulau [[Samudra Pasifik|Pasifik Selatan]] akibat kapal karam.
 
Salah satu novel [[Robinsonade]]{{Snd}} genre yang terinspirasi oleh ''[[Robinson Crusoe (novel)|Robinson Crusoe]]'' karya [[Daniel Defoe]]{{Snd}} yang terpopuler, buku ini pertama kali dijual pada akhir tahun 1857 dan masih bertahan di percetakan. Di antara tema yang menonjol dalam novelnya ialah efek memperadabkan dari kekristenan, [[imperialisme]] abad ke{{Nbh}}19 di Pasifik Selatan, dan pentingnya hierarki dan kepemimpinan. Buku ini menjadi inspirasi novel distopia ''[[Lord of the Flies]]''{{Nbsp}}(1954) karya [[William Golding]], yang membalikkan moralitas ''The Coral Island''; dalam kisah Ballantyne, anak-anak menemukan kejahatan, tetapi dalam ''Lord of the Flies'', kejahatan terdapat di dalam mereka.
Baris 70:
Penjelajahan hubungan antara alam dan [[Evangelikalisme|kekristenan evangelikal]] adalah satu lagi tema tipikal dari zaman Victoria. Koral menghubungkan kedua gagasan. Kritikus sastra Katharine Anderson menjelaskan bahwa perhiasan koral, terkenal pada masanya, memiliki "signifikansi saleh".{{Sfn|Anderson|2008|p=51}}{{Efn|Cinta periode Victoria akan perhiasan koral mencapai puncaknya mulai tahun 1840{{Nbh}}an hingga 1850{{Nbh}}an, mungkin terpicu oleh ornamen koral yang dipersembahkan oleh pengantin pria kepada mempelai kerajaannya, sang [[Putri Maria Carolina dari Bourbon-Dua Sisilia (1822–1869)|Adipatni d'Aumale]], pada pernikahan mereka di [[Napoli]]{{Sfnm|Anderson|2008|1p=47|Flower|2002|2p=18}} pada tahun 1844.{{Sfn|''The Times''|1844}}}} "Taman ajaib" koral yang ketiga bocah temukan di dasar laguna pulau mereka menyiratkan "pertemuan misionaris dengan masyarakat Pulau Pasifik".{{Sfn|Anderson|2008|pp=50–51}} Dalam masyarakat masa Victoria, koral telah diberikan "pembingkaian evangelikal", dan "serangga koral" yang bertanggung jawab membangun terumbu karang{{Efn|"Serangga koral" merupakan istilah yang lazim digunakan pada masa Ballantyne untuk menyebut [[polip (cnidaria)|polip]] koral yang sisa-sisanya akan membentuk koral; mereka tidak secara harfiah dianggap sebagai serangga.{{Sfn|Elleray|2011|pp=224–225}}}} mencerminkan "kapasitas produktif dari sang pembaca anak sebagai penggalang dana untuk kausa misionaris";{{Sfn|Elleray|2011|p=224}} kritikus sastra Michelle Elleray mendiskusikan berbagai buku anak dari awal hingga pertengahan abad ke{{Nbh}}19, termasuk ''The Coral Island'', yang di dalamnya koral memainkan peran edukasional serupa.{{Sfn|Elleray|2011|p=223}}
 
Pelataran novel ini menyediakan latar belakang untuk meditasi dengan gaya [[Jean-Jacques Rousseau]], yang menganjurkan pelataran edukasional dengan pelajaran disediakan melalui interaksi langsung dengan dunia alam alih-alih oleh buku dan guru koersif.{{Sfn|Ornstein dkk.|2012|pp=102–105}} Minnie Singh menunjuk bahwa Rousseau, dalam ''[[Emile, atau Tentang Pendidikan|Émile, ou De l'éducation]]''{{Nbsp}}(1762), mengedepankan pembacaan dan bahkan peniruan ''Robinson Crusoe'';{{Sfn|Singh|1997|p=207}} kritikus sastra Fiona McCulloch berargumen bahwa pengetahuan yang para karakter peroleh tanpa perantara di pulau koral mereka mirip dengan "bahasa langsung bagi anak" yang Rousseau anjurkan dalam ''Émile''.{{Sfn|McCulloch|2000|p=138}}
 
== Sambutan ==