Sejarah Roma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
'''Sejarah Roma''' mencakup sejarah [[Roma|kota Roma]] maupun sejarah [[Romawi Kuno|peradaban bangsa Romawi Kuno]]. Sejarah bangsa Romawi telah memengaruhi dunia modern, teristimewa dalam perjalanan [[sejarah Gereja Katolik]], sementara [[hukum Romawi|tatanan hukum bangsa Romawi]] telah memengaruhi banyak [[Daftar negara menurut sistem hukum|tatanan hukum]] modern. Sejarah Roma dapat dibagi menjadi beberapa babak sebagai berikut:
 
*ZamanBabak Prasejarahprasejarah dan Sejarah Perdana Romasejarah-perdana, mencakup sejarah masyarakat yang mula-mula bermukim di kota Roma dan legenda pendirian kota Roma oleh [[Romulus dan Remus|Romulus]].
*Babak [[Bangsa Etruria|Zaman Daulatdaulat Etruski]] dan [[Kerajaan Romawi|Daulatdaulat Rajaraja-Rajaraja]], mencakup anggapan turun-temurun bahwa Romulus adalah raja pertama di antara ketujuh orang raja yang silih berganti memerintah negara kota Roma.
*ZamanBabak [[Republik Romawi|Republik Romarepublik]], bermula pada tahun 509 SM, ketika daulat raja-raja diganti dengan pemerintahan yang diselenggarakan oleh para magistratus pilihan rakyat. Zaman ini ditengarai oleh perluasan wilayah kedaulatan negara kota Roma secara besar-besaran. Pada abad ke-5 SM, negara kota Roma berdaulat atas daerah [[Latium]]. Sebagai hasil dari perang-[[perang Punik]] yang berlangsung dari tahun 264 sampai 146 SM, negara kota Roma berdaulat atas kawasan barat [[Laut Tengah]], menggeser posisi [[Kartago]] selaku negara adidaya di kawasan itu.
*ZamanBabak [[Kekaisaran Romawi|Kekaisaran Romakekaisaran]] menyusuli zaman Republikbabak Romarepublik, yang mulai mendekati akhirnya ketika [[Yulius Kaisar]] berkuasa, dan benar-benar berakhir sesudah [[Augustus|Oktavianus]], anak angkat Yulius Kaisar, mengalahkan [[Markus Antonius]] dalam suatu [[Perang Akhir Republik Romawi|perang saudara]] pada tahun 27 SM.
*Babak [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat runtuh]] pada tahun 476 M, sesudah kota Roma jatuh ke tangan bangsa Ostrogoth pada tahun 476 M. Kekuatannya pudar, dan akhirnya menjadi bagian dari wilayah kedaulatan [[Kekaisaran Romawi Timur]] dengan status [[Kadipaten Roma|Praja Kadipaten Roma]] dari abad ke-6 sampai abad ke-8. Pada kurun waktu ini, luas kota Roma menyusut sampai tinggal sekerat saja dari luasnya yang semula, akibat berulang kali diserbu dan dijarah pada abad ke-5 dan ke-6, bahkan sempat tidak berpenghuni sama sekali.<ref>Prokopius, Perang Goth, III.xxii. "Di Roma, tidak ia sisakan seorang pun, kota itu ditelantarkan sama sekali, semua bagiannya, terbengkalai sepenuhnya."</ref>
*Babak [[Abad Pertengahan Roma|Abad Pertengahan]], ditengarai oleh keretakan hubungan dengan Konstantinopel dan pembentukan [[Negara Gereja]]. Lembaga [[kepausan]] berjuang mempertahankan kewibawaannya manakala [[Kekaisaran Romawi Suci]] mulai kukuh bertapak, dan populasi kota Roma merosot sampai tersisa 30.000 jiwa saja pada masa ''[[saeculum obscurum]]''. Pamor lembaga kepausan kembali terangkat pada [[Puncak Abad Pertengahan]] sesudah [[Skisma Timur–Barat|Skisma Akbar]] dan [[Kontroversi Penobatan|Kontroversi Investitur]], tetapi kota Roma terdepak dari pentas dunia dan populasinya merosot sampai kurang dari 20.000 jiwa ketika [[Kepausan Avignon|lembaga kepausan hijrah ke Avignon]] dan [[Skisma Barat|skisma menggerogoti kesatuan Gereja Barat]]. Ketersingkiran kota Roma dari pentas dunia pada Abad Pertengahan, yang ditengarai oleh ketiadaan kegiatan pembangunan, justu berdampak positif terhadap kelestarian sisa-sisa [[Daftar monumen kuno di Roma|petilasan-petilasan penting peninggalan Romawi Kuno]] di kawasan pusat kota itu, beberapa diantaranya memang ditelantarkan tetapi selebihnya terus dimanfaatkan.
*Babak [[Renaisans Roma|Renaisans]], terjadi pada abad ke-15, ketika Roma menggeser posisi [[Firenze]] sebagai kiblat kesenian dan kebudayaan, kendati berakhir secara mendadak tatkala [[Jatuhnya Roma (1527)|Roma dijarah habis-habisan pada tahun 1527]]> Meskipun demikian, lembaga kepausan kembali tampil mengemuka lewat ikhtiar [[Kontra Reformasi]], dan kota Roma terus tumbuh berkembang sampai memasuki [[awal zaman modern]]. Roma [[Kampanye Italia pada Peperangan Revolusioner Prancis|dianeksasi Napoleon]] dan menjadi bagian dari wilayah kedaulatan [[Kekaisaran Prancis Pertama]] dari tahun 1798 sampai 1814.
*ZamanBabak Modern Romamodern, dari abad ke-19 sampai sekarang. Roma kembali terkepung ketika [[Invasi Sekutu ke Italia|tentara Sekutu menginvasi Italia]], beberapa kali [[Pengeboman Roma pada Perang Dunia II|dibombardir]], dan dinyatakan sebagai [[kota terbuka]] pada tanggal 14 Agustus 1943. Roma menjadi ibu kota negara [[Sejarah Republik Italia|Republik Italia]] yang didirikan pada tahun 1946. Dengan populasi seramai 4,4 juta jiwa (per tahun 2015; 2,9 juta jiwa di dalam batas wilayah kota), Roma merupakan [[Daftar kota di Italia|kota terbesar di Italia]]. Roma terbilang sebagai salah satu [[Daftar kawasan perkotaan di Uni Eropa|kawasan perkotaan terbesar di Uni Eropa]] dan salah satu [[kota global|kota dunia]].
 
== Roma Kuno ==
Baris 44:
=== Sejarah Perdana ===
{{Further|Pendirian kota Roma}}
Berdasarkan bukti arkeologis, kawasanlingkungan kota Roma sudah diperkirakan sudah didiami manusia selambat-lambatnya sejak 5.000 tahun silam, tetapi lapisan padat puing-puing yang jauh lebih muda umurnya mengaburkan keberadaan situs-situs zaman Batu Tua dan Batu Muda.<ref>Heiken, G., Funiciello, R. dan De Rita, D. (2005), The Seven Hills of Rome: A Geological Tour of the Eternal City. Penerbit Universitas Princeton.</ref> Bukti arkeologis tersebut mengisyaratkan bahwa cikal bakal terbentuknya kota Roma pada masa purba juga sudah dikaburkan oleh legenda pendirian kota Roma yang melibatkanmenampilkan tokoh [[Romulus dan Remus]].
 
Menurut tradisi, kota Roma didirikan pada tanggal 21 April 753 SM, mengacu kepada keterangan [[Marcus Terentius Varro]],<ref name=Potter>{{cite book|last1=Potter|first1=D.S.|title=Rome in the Ancient World: From Romulus to Justinian|date=2009|publisher=Thames & Hudson|location=London|isbn=9780500251522|page=10|url=https://books.google.com/books?id=zSU_AQAAIAAJ&q=753}}</ref> dan kira-kira sejak saat itu kota Roma maupun daerah [[Lazio|Latium]] terus-menerus didiami manusia nyaris tanpa jeda. Usaha-usaha ekskavasi pada tahun 2014 telah menyingkap keberadaan sebuah tembok yang dibangun jauh sebelum tahun 753 SM. Para arkeolog menemukan sebuah tembok batu dan pecahan tembikar yang [[pertanggalan|dipertanggaldiperkirakan]] berasal dari rentang waktu abad ke-9 SM dansampai permulaan abad ke-8 SM. Selain itu terdapat pula bukti kedatangan manusia ke [[bukit Palatium|bukit Palatin]] seawal-awalnya pada abad ke-10 SM.<ref name=Guardian>{{cite news|last1=Hooper|first1=John|title=Archaeologists' findings may prove Rome a century older than thought|url=https://www.theguardian.com/world/2014/apr/13/archaelogists-find-rome-century-older-than-thought|newspaper=The Guardian|date=13 April 2014}}</ref><ref>{{cite magazine|url=http://content.time.com/time/magazine/article/0,9171,874209,00.html |title=Science: Rome: Older Than Ever|magazine=Time |date=21 November 1960}}</ref>
 
Situs [[Area Sant'Omobono]] sangat penting artinya bagi usaha memahami tiga proses yang saling terkaitberkaitan, yakniyaitu monumentalisasi, [[urbanisasi]], dan pembentukan negara di kota Roma menjelang akhir zaman Purba. Situs kuil Sant'Omobono dipertanggaldiperkirakan berasal dari abad ke-7 sampai ke–6 SM, sehingga menjadikannya reruntuhan kuil tertua di Roma yang sudah diketahui saat inikeberadaannya.<ref>{{cite web|url=http://www.archaeology.org/issues/132-1405/trenches/1982-reexcavation-rome-earliest-temple|title=A Brief Glimpse into Early Rome – Archaeology Magazine|first=JASON M.|last=URBANUS|website=archaeology.org}}</ref>
 
==== Legenda asal mula kota Roma ====
[[File:Capitoline she-wolf Musei Capitolini MC1181.jpg|thumb|left|[[Serigala Kapitolin]] menyusui si kembar [[Romulus dan Remus]]]]
Asal mula nama kota Roma diduga berasal dari nama [[Romulus]], tokoh legendaris yang dipercaya sebagai pendiri sekaligus raja pertamanya.<ref>[[Livius]], ''[[Ab Urbe Condita (buku)|Ab Urbe Condita]]'' I, 7</ref> Konon Romulus dan saudara kembarnya, [[Remus]], putra-putraanak kembar Dewa Mars dan masih terhitung keturunan [[Aeneas]], pahlawan Troya, disusui seekor serigala betina sesudah ditelantarkan, dan sesudah dewasa berikhtiar mendirikan sebuah kota. Keduanya bertengkar, Romulus membunuh Remus, kemudian menamai kota baru itu menurut namanya sendiri. Sesudah mendirikan dan menamai kotanya sebagaimana dikisahkan dalam legenda tersebut, Romulus tanpa pandang bulu menyambut siapa saja, segala macam orang dari semua lapisan masyarakat, baik budak maupun orang merdeka, untuk menjadi warga negara kota Roma.<ref>[[Livius]], ''[[Ab Urbe Condita Libri (Livius)|Ab urbe condita]]'', 1:8</ref> Agar rakyatnya dapat membina rumah tangga, Romulus mengundang suku-suku tetangga menghadiri sebuah perayaan yang diselenggarakan di Roma, kemudian melarikan anak-anak gadis mereka (dikenal sebagai peristiwa [[Pemerkosaan Wanita Sabine|penculikan perempuan-perempuan Sabini]]). Seusai perang melawan orang [[Sabini]], Romulus berbagi takhta dengan [[Titus Tatius]], raja orang Sabini.<ref>[[Livius]], ''[[Ab Urbe Condita Libri (Livius)|Ab urbe condita]]'', 1:9–13</ref> Romulus memilih 100 orang dari antara warga Roma yang paling berbudi untuk membentuk [[senat Romawi|''senatus'']] (majelis tua-tua), dewan penasihat raja. Seratus tetua tersebut ia sapa dengan panggilan ''pater'' (bapa), dan keturunan merekalah yang kemudian hari dihormati sebagai ''[[patricius]]'' (bangsawan). Ia membentuk tiga ''[[centuria]]'' (pasukan seratus) [[equites|''eques'']] (prajurit berkuda), yakni Ramni (artinya orang Romawi), Titii (menurut nama raja orang Sabini), dan Luceri (orang Etruski). Ia juga membagi rakyatnya menjadi tiga puluh ''[[curia]]'' (majelis). Nama tiap-tiap ''curia'' diambil dari nama tiga puluh perempuan Sabini yang berjasa melerai dan mengakhiri peperangan antara Romulus dan Tatius. Tiga puluh ''curia'' tersebut menjadi satuan-satuan pengambil keputusan melalui pemungutan suara di dalam [[majelis-majelis Romawi|''comitia curiata'']] (sidang majelis).<ref>[[Livius]], ''[[Ab Urbe Condita Libri (Livius)|Ab urbe condita]]'', 1:8, 13</ref>
 
Berbagai usaha sudah dilakukan untuk mencari akar kebahasaan dari nama Roma. Kemungkinan-kemungkinannya mencakup turunan dari kata [[bahasa Yunani|Yunani]] ''ῥώμη'' (rome) yang berarti keberanian atau kebernyalian;<ref>Bdk. [[Jean-Jacques Rousseau]] dan karya tulisnya "[[Du contrat social|Du Contrat Social]]", Jilid IV, Bab IV, ditulis tahun 1762, memuat catatan kaki yang menerangkan bahwa nama Roma berasal dari kata Yunani yang berarti daya. "''Ada penulis-penulis yang mengatakan bahwa nama 'Roma' diturunkan dari 'Romulus'. Sesungguhnya nama itu adalah kata Yunani yang berarti daya.''"</ref> kemungkinan besar berasal dari akar kata ''*rum-'' yang berarti "puting", dan secara teoritis merujuk kepada totem serigala yang mengadopsi dan menyusui si kembar yang nama-namanya masih berkaitan. Tampaknya nama Etruski untuk kota Roma adalah ''Ruma''.<ref>Kesimpulan ini ditarik dari nama sosok yang terlukis pada [[Makam François]] di Vulci, disertai tulisan kalimat Etruski ''Kneve Tarkhunies Rumakh'' yang ditafsirkan menjadi ''Gnaeus Tarquinius asal Roma. http://www.mysteriousetruscans.com/francois.html''</ref> Bandingkan pula dengan ''Rumon'', nama lama Sungai Tiber. Sebagaimana kebanyakan kata-kata bahasa Etruski, etimologinya tidak diketahui. Di dalam bukunya, ''Concise Etymological Dictionary of Latin'' (terbit tahun 1931), [[Thomas George Tucker|Thomas G. Tucker]] mengemukakan dugaannya bahwa nama Roma mungkin sekali berasal dari kata ''*urobsma'' (bdk. ''urbs'', ''robur''), malah mungkin pula, "kendati kecil kemungkinannya", berasal dari kata''*urosma'' yang berarti "bukit" (bdk. kata Sangsekerta ''varsman-'' yang berarti "tinggi" atau "ujung", kata Slavoni ''vriksu'' yang berarti "mercu" atau "puncak", kata Rusia ''verks'' yang berarti "mercu" atau "arah ke atas", kata Lituania ''virsus'' yang berarti "sebelah atas").