Para Pencari Tuhan Jilid 17: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: mengubah start atau end date Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 54:
| WrittenBy=''Cerita:'' [[Wahyu H.S.|Wahyu H. Sudarmo]] dan [[Amiruddin Olland]]<br/>''Skenario'': Ichlas Mahmud
| OriginalAirDate= {{start date|2024|3|12}}
| ShortSummary= Setelah lulus kuliah D3 Ilmu Komunikasi, Akbar dituntut membayar utang uang kuliahnya ke keluarga besarnya oleh pamannya, Amrik, dan diminta segera menikahi pacarnya, Syafira, dengan batas waktu tiga bulan. Jika tidak bisa membayar utangnya, Akbar harus bekerja di warung pecel lele Amrik atau menikahi putrinya, Leli. Setelah berpas-pasan dengan Culay, seorang penagih utang yang sedang dipukuli massa, dan Bang Jack yang menenangkan massa tersebut, Akbar memutuskan untuk menjadi penagih utang di CV Jaya Perkasa. Usaha-usaha Akbar dan Culay menagih utang tidak ada yang berhasil dan mereka diperhatikan oleh sesama penagih utang Jaya Perkasa yang lebih sukses yang bernama Hamasa. Saat melarikan diri dari massa ke Masjid Jami At-Taqwa, Akbar dan Culay bertemu lagi dengan Bang Jack yang menasihati mereka untuk menagih utang sambil berdakwah. Mereka pun balas meminta Bang Jack mencontohkannya terlebih dahulu. Sementara itu, ibu Culay, Maimun, sedang terlilit utang ke tukang klinik gigi, Bang Pongki, yang hanya mau mengikhlaskannya jika Maimun
| LineColor=#14C303
}}
Baris 63:
| WrittenBy=''Cerita:'' Wahyu H. Sudarmo dan Amiruddin Olland<br/>''Skenario'': Ichlas Mahmud
| OriginalAirDate= {{start date|2024|3|13}}
| ShortSummary= Dengan bantuan Bang Jack, Akbar dan Culay meminta maaf kepada keluarga almarhum pengutang yang kemarin mereka tagih dan mendapatkan uang utangnya. Culay memberikan komisinya kepada ibunya agar utang Maimun ke Pongki lunas, tetapi Maimun menggunakan sebagiannya untuk membeli produk perawatan kulit sehingga utangnya ke Pongkin belum lunas. Akbar membayar cicilan pertama utang uang kuliahnya ke Amrik, tetapi Amrik meminta cicilannya nanti langsung dilunasi bulan depan karena keluarga besar mereka sekarang perlu membiayai hidup keponakan Amrik yang lainnya, Delon, yang yatim, banyak makan, dan memiliki keterbatasan mental. Akbar masih merahasiakan pekerjaannya dari Amrik dan Syafira, khususnya karena Syafira sedang marah melihat penagih utang mengambil paksa motor seorang tukang ojek yang janda dan beranak. Sementara itu, Udin dengan bantuan Asrul menunda pernikahannya, menggadaikan barang-barang di rumahnya, lalu memalsukan kematiannya untuk menghindari para penagih utang dari Jaya Perkasa yang tidak memercayai kabar kematian tersebut.
| LineColor=#14C303
}}
|