Windah Basudara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Ihsan alzero (bicara) ke revisi terakhir oleh Anakbinsus4
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Widarlan22 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 59:
== Kehidupan ==
=== Masa muda ===
Brando Franco Windah lahir pada 14 Maret 1992 di [[Kota Manado|Manado]], [[Sulawesi Utara]], merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Dia memiliki dua saudari, Florence Windah dan Caroline Windah, dan seorang adik laki-laki, Vincent Windah.<ref> name="Kumparan2">{{cite news|date=3 March 2021|title=Profil Windah Basudara, YouTuber Gaming yang Punya Jutaan Subscriber|trans-title=Profile of Windah Basudara, a Gaming YouTuber with Millions of Subscribers|url=https://kumparan.com/berita-hari-ini/profil-windah-basudara-youtuber-gaming-yang-punya-jutaan-subscriber-1vHe49j3nmB/2|language=id|publisher=[[:id:Kumparan (situs web)|Kumparan]]|access-date=28 December 2021}}</ref> Ketika dia masih di taman kanak-kanak, keluarganya memutuskan untuk pindah dan menetap di [[Jakarta]] di mana dia menghabiskan tahun-tahun pembentukannya. Ia bersekolah di SD Santo Vincentius, SMP Marsudirini dan SMA Santo Bellarminus.<ref name="blitsnews2">{{cite news|last=Andreas|first=Fernando|date=23 March 2022|title=Profil Windah Basudara, YouTuber Gaming yang Miliki Jutaan Subscriber|trans-title=Profile of Windah Basudara, a Gaming YouTuber Who Has Millions of Subscribers|url=https://www.blitsnews.com/news/pr-2593020362/profil-windah-basudara-youtuber-gaming-yang-miliki-jutaan-subscriber|language=id|publisher=[[Blitz (newspaper)|Blitz]]|access-date=5 June 2022|archive-date=2022-10-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20221009060616/https://www.blitsnews.com/news/pr-2593020362/profil-windah-basudara-youtuber-gaming-yang-miliki-jutaan-subscriber|dead-url=yes}}</ref>
 
Ketika Brando duduk di tingkat sebelas, dia sering diganggu oleh [[Kelas (pendidikan)|teman-teman sekelasnya]], akhirnya membuatnya berhenti sekolah dan bekerja untuk ayahnya sebagai operator [[Warung Internet|warnet]]. Orang tuanya meyakinkannya untuk melanjutkan pendidikan hingga lulus dengan ijazah, sehingga ia kemudian melamar program [[sekolah rumah]] yang dijalankan oleh [[Kak Seto]], seorang [[Psikolog]] Indonesia.