Kompang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faleztino (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dheirawa (bicara | kontrib)
menambahkan gambar pendukung
Baris 26:
 
== Etimologi ==
[[File:Balinese men - traditional percussion instrument.jpg|jmpl|350px|Masyarakat Bali melestarikan kesenian budaya dengan instrumen perkusinya]]
Secara [[etimologi]]nya, kata ‘kompang’ diserap dari istilah {{lang-jv|ꦏꦺꦴꦩ꧀ꦥ꧀ꦭꦁ|komplang}} yang artinya "kopong", hal ini merujuk kepada bentuk dari alat musik kompang itu sendiri yang memiliki bagian kopong atau berongga (pada bagian belakang yang tidak terlapis kulit) sehingga dapat menghasilkan bunyi-bunyian nyaring ketika dipukul.<ref>{{Cite book|last=Poerwadharminta|first=WJS|title=Bausastra}}</ref>
 
== Sejarah ==
[[File:Musician Borobudur.jpg|jmpl|Salah satu relief di dinding candi [[Borobudur]] menggambarkan pertunjukan ensambel [[gamelan]]]]
 
Sejarah terkait kompang tidak dapat dipisahkan dari sejarah [[gamelan]] itu sendiri yang merupakan sebuah kesatuan perangkat alat musik yang tercipta di [[pulau Jawa]] sejak berabad-abad yang lalu. Kompang ini secara khusus pada awalnya diciptakan oleh masyarakat Ponorogo yang kala itu masih banyak menganut kepercayaan Animisme dan [[Kejawen]], hingga akhirnya ajaran [[Hinduisme]] maupun [[Buddhisme]] masuk. Gamelan (sudah termasuk kompang sebagai salah satu bagian darinya) masih terus lestari hingga pada era ajaran [[Islam]] masuk ke Ponorogo, rakyat Ponorogo yang suka akan kesenian gamelan ini mengasimilasikan gamelan sebagai salah satu sarana pemeriah kegiatan religiusitas Muslim yang lazim dikenali oleh [[Suku Jawa|masyarakat Jawa]] sebagai ''[[Selawat|sholawatan]]''.
 
Konon pada mulanya, bentuk kompang itu sendiri awalnya sangat besar, hanya saja lebih ramping yang memudahkan dipegang dengan satu sisi kulit hewan pada bingkai kompang. Dengan berjalannya waktu, kini kompang memiliki berbagai macam bentuk yang bervariatif; mulai dari yang kecil hingga besar. Meski saat ini bentuk kompang didominasi ukuran yang sedang, di Ponorogo ukuran yang sangat besar masih ada dan dimainkan. ada dan dimainkan.
[[Berkas:Kompang Ponorogo dan gambar seseorang menabuh kompang pada wayang beber.jpg|jmpl|423x423px|Kompang Ponorogo dan lukisan kompang pada wayang beber tua]]
 
Instrumen gamelan diperkenalkan menjadi bentuk seperangkat peranti musik lengkap dan berkembang pada zaman [[Majapahit|kemaharajaan Majapahit]], dan menyebar keberbagai daerah seperti [[Bali]], [[Sunda]], dan [[Lombok]]. Menurut prasasti dan manuskrip yang bertanggal dari periode Majapahit, kemaharajaan Majapahit bahkan memiliki balai seni yang bertugas mengawasi seni pertunjukan, termasuk diantaranya ialah gamelan (yang mencakup kompang). Balai seni tersebut mengawasi konstruksi alat musik, serta menjadwalkan pentas pertunjukan.<ref name="ThoughtCo-Gamelan" />
 
Di Ponorogo sendiri, terdapat kesenian Terbangan Ponoragan yang masih penggunakan perkusi kompang dari berbagai ukuran kecil hingga terbesar. Selain kompang, pada kesenian Terbangan ini juga diiringi dengan alat musik [[Reog]], seperti Kendang reog dan gamelan reog. Selain itu, kompang di Ponorogo masih turut juga digunakan dalam kegiatan-kegiatan religiusitas komunitas Muslim Jawa seperti ''diba'an'', pernikahan, perayaan hari-hari raya Islam, hingga acara-acara peresmian.
 
== Kompang Di Kebudayaan Melayu ==
[[File:Musician Borobudur.jpg|jmpl|Salah satu relief di dinding candi [[Borobudur]] menggambarkan pertunjukan ensambel [[gamelan]]|180x180px]]Banyaknya pesantren Tradisional di Ponorogo yang terkenal, membuat para santri alumni Pesantren di Ponorogo ini membawa alat musik Kompang ke berbagai daerah di pulau Jawa yang kemudian dikembangkan di masing - masing daerah para alumni santri.
 
Kompang Ponorogo juga menyebar ke kawasan Melayu karena dari pernikahan putra kiayi [[Pesantren Tegalsari]] menikah dengan Putri [[Sultan Selangor]]. Delegasi pesantren Tegalsari ini membawa persembahan Kompang saat pernikahan berlangsung, hingga pada Kompang Ponorogo digemari juga oleh masyarakat Melayu di Selangor. Dari Selangor, Kompang menyebar ke kesultanan tetangga seperti [[Johor]], [[Riau]], [[Provinsi Pattani|Pattani]] hingga [[Brunei Darussalam|Brunei]] dan [[Sabah]], di kawasan Melayu Kompang Ponorogo disebut dengan istilah ''Kompang Jawa''.<ref>https://jaringansantri.com/kisah-petualangan-kyai-zainal-abidin-tegalsari-ke-selangor-dan-perjuangan-kyai-muhammad-bin-umar-banjarsari/</ref>
 
== Tari Kompang ==
{{mainarticle|Tari Kompang}}
[[File:Balinese men - traditional percussion instrument.jpg|jmpl|350px|Masyarakat Bali melestarikan kesenian budaya dengan instrumen perkusinya]]
{{Infobox dance
| name = Tari Kompang
| native_name = ᬓᭀᬫ᭄ᬧᬂ
| native_name_lang = ban
| etymology =
| image = File:Kompang Dance - Traditional Balinese Dance - Indonesia - Performed in Pasar Malam Asia 2012 at MECC Maastricht Netherlands.webm
| image_size = 300px
| alt =
| caption = Pertunjukan tari Kompang (tarian tradisional Bali) dalam pagelaran kebudayaan Pasar Malam Asia 2012 di [[:en:MECC Maastricht|MECC Maastricht]], Belanda
| genre =
| signature =
| instruments = [[Gamelan Bali]] (Kompang, dsb.)
| inventor = [[Suku Bali]]
| origin = {{flagicon|Indonesia}} [[Bali]], [[Indonesia]]
}}
Tari Kompang adalah salah satu tarian tradisional Bali yang diiringi oleh instrumen [[gamelan]] (yang sudah mencakup peranti seperti [[angklung]], kompang, dsb.). Tarian ini dibawakan lebih dari satu orang dengan gerakan yang cenderung dinamis mengikuti lantunan instrumen [[gamelan]] yang rancak.
 
[[File:Traditional Sundanese & Balinese Dance - Mix Dance of Jaipongan & Kompang - Indonesian Ministry of Foreign Affairs.jpg|jmpl|300px|Penampilan tari campuran [[Jaipongan]] (tari tradisional Sunda) dan Kompang (tari tradisional Bali) dalam ''Embassy Festival'' di [[Den Haag]], Belanda]]
Tari Kompang merupakan salah satu jenis tarian tradisional Indonesia yang kerap kali ditampilkan dalam acara berbasis internasional, contohnya seperti dalam acara-acara kedutaan Indonesia di luar negeri.