Kehamilan tidak direncanakan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 7:
Meningkatnya aktivitas seksual pada remaja yang kurang memiliki pengetahuan tentang reproduksi dan seksualitas berpengaruh terhadap terjadinya KTD. Menurut data SDKI ([[Metodologi survei|Survei]] Kesehatan dan [[Demografi]] Indonesia) tahun 2012, 8% atau 6.835 remaja laki-laki dan 0,7% atau 6.018 remaja perempuan berusia 15 hingga 24 tahun melakukan hubungan seks pranikah.<ref>{{Cite web|last=Genseks|first=Puska|date=2016-03-09|title=KTD dan akibatnya bagi remaja|url=https://genseks.fisip.ui.ac.id/ktd-dan-akibatnya-bagi-remaja/|website=Unit Kajian Gender & Seksualitas|language=en-US|access-date=2024-03-15}}</ref>
Pada tahun 2012, 11 hingga 14 persen dari angka kematian ibu di Indonesia (359 per 100.000 kelahiran hidup) disebabkan oleh aborsi yang tidak aman. Artinya ada sekitar 43 ̶55 wanita yang meninggal per 100.000 kelahiran hidup karena aborsi yang tidak aman, dimana aborsi dilakukan karena kehamilan tersebut tidak diinginkan.<ref>{{Cite web|last=DIY|first=PKBI|date=2015-10-01|title=Perempuan KTD tidak dilindungi Negara|url=https://pkbi-diy.info/perempuan-ktd-tidak-dilindungi-negara/|website=PKBI Daerah Istimewa Yogyakarta|language=id|access-date=2024-03-15}}</ref> KTD mempunyai konsekuensi terhadap ibu, anak, dan kehidupan bermasyarakat sehingga memengaruhi [[Kesehatan jiwa|kesehatan mental]] dan fisik ibu dan anak.<ref>{{Cite journal|last=Razeghi,|first=H.|last2=Saadati,|first2=M.|last3=Bagheri,|first3=A.|date=2017|title=Factors affecting unplanned pregnancy in Semnan province, Iran. Journal of Midwifery and Reproductive Health,|journal=|pages=1273-1281}}</ref>
== Penyebab KTD ==
KTD dapat disebabkan oleh beberapa faktor
==Referensi==
{{reflist}}
|