'''Kekhalifahan Abbasiyah''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: الخلافة العباسية, ''al-khilāfah al-‘abbāsīyyah'') atau '''Bani Abbasiyah''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: العباسيون, ''al-‘abbāsīyyūn'') adalah [[kekhalifahan]] keduaketiga [[Islam]] yang berkuasa di [[Baghdad]] (sekarang ibu kota [[Irak]]) dan kemudian berpindah ke [[Kairo]] sejak tahun 1261. Kekhalifahan ini berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dunia. Kekhalifahan ini berkuasa setelah merebutnya dari [[Bani Umayyah]] dan menundukkan semua wilayahnya kecuali [[Al-Andalus|Andalusia]]. Bani Abbasiyah merujuk kepada keturunan dari paman [[Nabi Islam|Nabi]] [[Muhammad]] yang termuda, yaitu [[Abbas bin Abdul-Muththalib]] ([[566]]-[[652]]), oleh karena itu mereka juga termasuk ke dalam [[Bani Hasyim]]. Berkuasa mulai tahun 750 dan memindahkan ibu kota dari [[Damaskus]] ke Baghdad. Berkembang selama tiga abad, tetapi pelan-pelan meredup setelah naiknya bangsa [[Turki]] yang sebelumnya merupakan bahagian dari tentara kekhalifahan yang mereka bentuk, dan dikenal dengan nama [[Mamluk]]. Selama 150 tahun mengambil kekuasaan memintas Iran, kekhalifahan dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan kepada dinasti-dinasti setempat, yang sering disebut [[amir]] atau [[sultan]]. Menyerahkan Andalusia kepada keturunan Bani Umayyah yang melarikan diri, [[Maghreb]] dan [[Ifriqiya]] kepada [[Aghlabiyyah]] dan [[Fatimiyah]]. Kejatuhan totalnya pada tahun [[1258]] disebabkan serangan bangsa [[Mongol]] yang dipimpin [[Hulagu Khan]] yang menghancurkan Baghdad dan tak menyisakan sedikitpun dari pengetahuan yang dihimpun di perpustakaan Baghdad. Kekhalifahan Bani Abbasiyah berlanjut di Kairo mulai tahun 1261 dibawah naungan [[Kesultanan Mamluk]] Mesir. Kekhalifahan di Kairo ini berakhir ketika Mesir di taklukan [[Kesultanan Utsmaniyah]] tahun 1517 dan gelar khalifah di klaim oleh dinasti Utsmaniyah Turki.
Keturunan yang berasal dari Bani Abbasiyah termasuk suku al-Abbasi saat ini banyak bertempat tinggal di [[timur laut]] [[Tikrit]], [[Iraq]] sekarang.