Misinformasi aborsi: Perbedaan antara revisi

'''Misinformasi aborsi''' adalah suatu ketidaksesuaian informasi antara fakta dan mitos mengenai tindakan [[Gugur kandungan|aborsi]] dengan implikasinya dalam kondisi medis, hukum dan peraturan, kepercayaan, serta kebudayaan yang beredar di masyarakat melalui media tertentu, khususnya sosial media. Kesalahan informasi mengenaiMisinformasi aborsi yang beredar dapat membentuk opini publik yang memberikan dampak terhadap perkembangan kebijakan, stigma, dan akses layanan terhadap legalitas tindakan aborsi di masyarakat. <ref>{{Cite journal|last=Pagoto|first=Sherry L|date=2023-05-04|title=Infodemik Berikutnya: Misinformasi Aborsi|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10196890/|journal=Journal of Medical Internet Research|pages=1-2}}</ref>

Misinformasi yang beredar di masyarakat antara lain sebagai berikut.:

* Aborsi merupakan suatu tindakan pembunuhan yang tidak bermoral: Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan nomor 3 tahun 2016, aborsi adalah upaya mengeluarkan hasil konsepsi dari dalam rahim sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Artinya, tindakan aborsi bukan tergolong sebagai tindakan pembunuhan. <ref>{{Cite web|last=Kementerian Kesehatan|first=Indonesia|date=2016-02-09|title=Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pelatihan Dan Penyelenggaraan Pelayanan Aborsi Atas Indikasi Kedaruratan Medis Dan Kehamilan Akibat Perkosaan|url=https://peraturan.bpk.go.id/Details/112979/permenkes-no-3-tahun-2016|access-date=2024-03-17}}</ref>