Masjid Gholo Bayat Klaten: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
membuat artikel baru |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{sedang ditulis}}{{Infobox religious building
|image =
'''Masjid''' '''Gholo''', atau '''Gala''', adalah sebuah mesjid tua yang terletak di Desa Paseban, Kecamatan Bayan, [[Kabupaten Klaten]]. Masjid ini dibangun sekitar abad ke 16 di atas bukit Jabalakat, yang juga dinamai dengan bukit Gala, tetapi menurut legenda dipindahkan ke lereng bukit tempatnya sekarang. Masjid ini didirikan oleh [[Sunan Kalijaga]], yang juga dikenal dengan Ki Ageng Panandaran, sedangkan daerah tersebut yang dulu bernama Tembayat menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Jawa Tengah.▼
|caption =
|building_name = Masjid Gala
|location =
|religious_affiliation = Islam
|architect =
|coordinates =
|architecture_style = Jawa
|established = Abad ke-16
|year_completed =
|construction_cost =
|capacity =
|length = 8 m
|width = 8 m
|dome_quantity =
|minaret_quantity =
|minaret_height =
}}
▲'''Masjid''' '''Gholo''',<ref>{{Cite web|title=Dunia Masjid :: Jakarta Islamic Centre - Masjid Gholo Bayat Klaten|url=https://duniamasjid.islamic-center.or.id/1310/masjid-gholo-bayat-klaten/|access-date=2024-03-17}}</ref> atau '''Gala''',<ref name=":0">{{Cite book|last=Romli|first=Inayati Adrisiyanti R|last2=Hatmadji|first2=Tri|last3=Indra|last4=Widoyo|last5=Hidayat|first5=Rusmulia Tjiptadi|last6=Haryono|first6=Alusius Sri|date=1992|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/23483/|title=Masjid Gala, Bayat dan pemugarannya.|location=Semarang|publisher=Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah.|url-status=live}}</ref> adalah sebuah mesjid tua yang terletak di Desa Paseban, Kecamatan Bayan, [[Kabupaten Klaten]]. Masjid ini dibangun sekitar abad ke 16 di atas bukit Jabalakat, yang juga dinamai dengan bukit Gala, tetapi menurut legenda dipindahkan ke lereng bukit tempatnya sekarang. Masjid ini didirikan oleh [[Sunan Kalijaga]], yang juga dikenal dengan Ki Ageng Panandaran, sedangkan daerah tersebut yang dulu bernama Tembayat menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Jawa Tengah.
== Sejarah ==
Kisah masjid ini diawali dari [[Wali Sanga]] yang mencari pengganti [[Siti Jenar]], dan berdasarkan musyawarah dipilihlah seorang bupati Semarang waktu itu. Menurut ''Babad Demak'', sunan baru itu melakukan perjalanan hingga tiba di suatu tempat yang bernama Tembayat yang tandus dan menemukan sebuah masjid di puncak bukit Jabalkat. Orang-orang yang tinggal di sana harus turun gunung demi mendapatkan air. Sang sunan kemudian 'membuat' telaga di sana dan melaksanakan salat Jumat di masjid tersebut.<ref name=":0" />
== Rujukan ==
[[Kategori:Masjid di Indonesia]]
|