Muhaimin Iskandar: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 7 perubahan teks pertama (oleh Gaung Tebono, Dmirnovv, JustYourImaginaryGuy dan Dhika Teiza) setelah revisi 25307386 oleh InternetArchiveBot
Tag: Pengembalian manual
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Natsuikomin (bicara) ke revisi terakhir oleh Gaung Tebono
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1:
{{Nama Indonesia|patronymic=yes|Iskandar|Muhaimin}}{{Pp}}{{Kotak info pemegang jabatan
{{Pp-semi-indef}}
{{Nama Indonesia|patronymic=yes|Iskandar|Muhaimin}}
{{Kotak info pemegang jabatan
| honorific-prefix =
| name = {{PAGENAME}}
Baris 115 ⟶ 113:
}}
 
[[Honoris Causa|Dr. (H.C.)]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Abdul Muhaimin Iskandar''', [[Magister|M.Si.]] ({{lahirmati|[[Jombang]], [[Jawa Timur]]|24|9|1966}}), atau lebih dikenal sebagai '''Cak Imin''' atau '''Gus Imin''', adalah seorang politikus [[Indonesia]] yang menjabat sebagai [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] sejak 2019, dan Ketua Umum [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB) sejak 2005. Sebelumnya, ia menjabat sebagai [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] pada 1999 hingga 2009, [[Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia]] pada 2009 hingga 2014, dan [[Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]] pada 2018 hingga 2019. Ia mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden dalam [[pemilihan umum Presiden Indonesia 2024]], sebagai pasangan [[Anies Baswedan]]. Kiprahnya di parlemen dimulai ketika menyertai [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|Pemilu 1999]] yang membawanya menduduki kursi legislatif mewakili [[Kabupaten Sidoarjo|Sidoarjo]], [[Jawa Timur]].<ref>{{Cite web|title=Compromise Cabinet 2.0|url=https://www.thejakartapost.com/news/2009/10/22/compromise-cabinet-20.html-0|website=The Jakarta Post|language=id-ID|date=2009-10-22|access-date=2023-09-14|language=en}}</ref>
 
Lahir di [[Kabupaten Jombang|Jombang]], [[Jawa Timur]], ia menempuh pendidikan di [[Universitas Gadjah Mada]] (UGM) dan [[Universitas Indonesia]] (UI). Ia memasuki dunia politik pada masa [[Kejatuhan Soeharto|kejatuhan]] presiden [[Suharto]] pada akhir [[1990-an]]. Ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 1999, sebagai anggota [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB). Ia dekat dengan presiden dan pendiri PKB [[Abdurrahman Wahid]], dan terpilih sebagai ketua PKB pada tahun 2005.
 
Setelah bekerja di beberapa organisasi, karier pemerintahannya dimulai ketika ia terpilih dan menjadi wakil ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR) pada tahun 1999 hingga 2009. Ia kemudian juga menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi antara tahun 2009 hingga 2014, di bawah [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Ia sudah lima kali terpilih menjadi anggota DPR, meski baru menjabat empat periode penuh.
 
== Kehidupan awal ==
Abdul Muhaimin Iskandar dilahirkan pada tanggal 24 September 1966 di kota [[Jombang]], [[Jawa Timur]]. Ayahnya [[Muhammad Iskandar]] adalah seorang guru di [[Pesantren]] Mamba'ul Ma'arif.<ref name="viva">{{cite news|title=Muhaimin Iskandar|url=https://www.viva.co.id/siapa/read/63-muhaimin-iskandar|accessdate=15 March 2018|work=VIVA|language=id|url-status=live|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180317104310/https://www.viva.co.id/siapa/read/63-muhaimin-iskandar|archivedate=17 March 2018}}</ref> Ibunya Muhasonah Iskandar kemudian menjadi pemimpin pesantren tersebut.<ref>{{cite news |last1=Osdar |first1=Joseph |date=20 September 2011 |title=Cak Imin Bersimpuh di Jombang |language=id |work=Kompas |url=https://nasional.kompas.com/read/2011/09/20/01492025/cak.imin.bersimpuh.di.jombang |url-status=live |accessdate=15 March 2018 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20180317104309/https://nasional.kompas.com/read/2011/09/20/01492025/cak.imin.bersimpuh.di.jombang |archivedate=17 March 2018}}</ref> Muhaimin merupakan cicit dari Bisri Syamsuri, seorang ulama yang dikenal sebagai ayah dari [[Muhammad Hasyim Asy'ari]] (juga ulama), yang merupakan pendiri [[Nahdlatul Ulama]] dan juga salah satu orang Indonesia yang pernah belajar kepada [[Ahmad Khatib Al-Minangkabawi]], bersama dengan [[Ahmad Dahlan]] (pendiri dari [[Muhammadiyah]]) dan [[Zakaria bin Muhammad Amin]] (pendiri dari Pondok Pesantren Al-Khairiyah dan MDTA Mahbatul Ulum).<ref>{{Cite web|last=Azmi|first=Faiq|title=Mbah Bisri Jadi Nama Jalan di Unsuri, Cak Imin: Sangat Tepat!|url=https://www.detik.com/jatim/berita/d-6363574/mbah-bisri-jadi-nama-jalan-di-unsuri-cak-imin-sangat-tepat|website=detikjatim|language=id-ID|access-date=2024-02-02}}</ref><ref>{{Cite book|last=Saputra|first=Amrizal, Wira Sugiarto, Suyendri, Zulfan Ikhram, Khairil Anwar, M. Karya Mukhsin, Risman Hambali, Khoiri, Marzuli Ridwan Al-bantany, Zuriat Abdillah, Dede Satriani, Wan M. Fariq, Suwarto, Adi Sutrisno, Ahmad Fadhli|date=2020-10-15|url=https://books.google.com/books?id=hQ4lEAAAQBAJ|title=PROFIL ULAMA KARISMATIK DI KABUPATEN BENGKALIS: MENELADANI SOSOK DAN PERJUANGAN|publisher=CV. DOTPLUS Publisher|isbn=978-623-94659-3-3|pages=148|language=id|url-status=live}}</ref> Sejak kecil, ia dekat dengan presiden kelak [[Abdurrahman Wahid]] atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur. Menurut Muhaimin, ia mengenal Gus Dur sebagai guru dan pedagang kacang, dan Gus Dur pernah mengajarinya bermain sepak bola.<ref>{{cite news |last1=Prabowo |first1=Dani |date=23 December 2014 |title=Muhaimin Dulu Mengenal Gus Dur sebagai Guru dan Penjual Kacang Goreng |language=id |work=Kompas |editor-last=Permana |editor-first=Fidel Ali |url=https://nasional.kompas.com/read/2014/12/23/18251331/Muhaimin.Dulu.Mengenal.Gus.Dur.sebagai.Guru.dan.Penjual.Kacang.Goreng |url-status=live |accessdate=15 March 2018 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20180317103616/https://nasional.kompas.com/read/2014/12/23/18251331/Muhaimin.Dulu.Mengenal.Gus.Dur.sebagai.Guru.dan.Penjual.Kacang.Goreng |archivedate=17 March 2018}}</ref>
 
Saat memperingati wafatnya Gus Dur pada tahun 2016, Muhaimin dalam editorial majalah ''[[Tempo (majalah)|Tempo]]'' bercerita tentang ayahnya yang menguburkan seorang Muslim [[abangan]], menjadikannya sebagai contoh perilaku yang manusiawi. Muhaimin menambahkan, tulisan itu "membuat ayahnya terkenal".<ref>{{cite news |last1=Huda |first1=Larissa |date=27 December 2016 |title=Cak Imin: Tulisan Gus Dur di Tempo Bikin Ayah Saya Terkenal |language=id |work=Tempo |editor-last=Wibowo |editor-first=Kukuh |url=https://nasional.tempo.co/read/830819/cak-imin-tulisan-gus-dur-di-tempo-bikin-ayah-saya-terkenal |url-status=live |accessdate=15 March 2018 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20180317164714/https://nasional.tempo.co/read/830819/cak-imin-tulisan-gus-dur-di-tempo-bikin-ayah-saya-terkenal |archivedate=17 March 2018}}</ref> Ia dan Gus Dur mempunyai hubungan kekerabatan jauh, Iskandar sering disebut sebagai keponakan Gus Dur.<ref name="nephew">{{cite news|title=Muhaimin Iskandar, Keponakan Gus Dur yang Terjungkal|url=https://news.detik.com/berita/d-913993/muhaimin-iskandar-keponakan-gus-dur-yang-terjungkal|accessdate=15 March 2018|work=Detik|date=27 March 2008|language=id|url-status=live|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180317174652/https://news.detik.com/berita/d-913993/muhaimin-iskandar-keponakan-gus-dur-yang-terjungkal|archivedate=17 March 2018}}</ref>
 
== Pendidikan ==
Muhaimin menyelesaikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama sederajat di [[madrasah]] di kampung halamannya, Madrasah Ibtidaiyah Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang (1973–1979) dan Madrasah Tsanawiyah Negeri Denanyar Jombang (1979–1982). IaKemudian dia melanjutkan pendidikan di [[MA Negeri 1 Yogyakarta|Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta]] (sederajat SMA) yang lulus pada tahun 1985. Selama sekolah menengah ini, ia juga mengajar di [[pesantren]] tempat ayahnya menjadi guru.<ref name="nephew">{{cite news|title=Muhaimin Iskandar, Keponakan Gus Dur yang Terjungkal|url=https://news.detik.com/berita/d-913993/muhaimin-iskandar-keponakan-gus-dur-yang-terjungkal|accessdate=15 March 2018|work=Detik|date=27 March 2008|language=id|url-status=live|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180317174652/https://news.detik.com/berita/d-913993/muhaimin-iskandar-keponakan-gus-dur-yang-terjungkal|archivedate=17 March 2018}}</ref>
 
Mendaftar di [[Universitas Gadjah Mada]] di Yogyakarta pada tahun 1985, ia belajar di jurusan sosiatri (kini bernama departemen pembangunan sosial dan kesejahteraan) pada fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas tersebut. Skripsinya berjudul ''Perilaku Kapitalis Masyarakat Santri: Telaah Sosiologi tentang Etos Kerja Masyarakat Desa di Jawa Timur'', dan ia lulus dengan gelar [[Sarjana]] pada tahun 1992.<ref name="viva"/><ref>https://kbr.id/kenalicaleg/caleg/popular_detail/id/4878.html</ref><ref>{{cite book|last1=Iskandar|first1=Abdul Muhaimin|title=Gus Dur yang saya kenal: sebuah catatan tentang transisi demokrasi kita|date=2004|publisher=LKiS Pelangi Aksara|isbn=9789793381541|page=241|url=https://books.google.com/books?id=rly7OPGeWUMC&pg=PA241|accessdate=15 March 2018|language=id|url-status=live|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180406225934/https://books.google.com/books?id=rly7OPGeWUMC&pg=PA241|archivedate=6 April 2018}}</ref>
Baris 140 ⟶ 138:
 
== Karier awal ==
Sebelum dia terjun ke dunia politik, Muhaimin bekerja di beberapa organisasi termasuk antara dan selama kuliah. Setelah menyelesaikan studinya ia pindah ke [[Jakarta]] dan bekerja di Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) sebagai sekretaris, Lembaga Pendapat Umum (yang didirikan oleh Gus Dur) sebagai kepala divisi penelitian, dan aktif dalam ForumDemokrasi yang merupakan masa yang mengkritik keras terhadap Presiden [[Soeharto]] saat itu. Ia kemudian bersama [[Eros Djarot]] mendirikan tabloid [[Detik (tabloid)|''Detik'']], di mana ia menjabat sebagai kepala penelitian dan pengembangan hingga publikasinya dikecam. Dia juga sempat bekerja di Helen Keller International.<ref name="nephew"/><ref name="rmol">{{cite news |date=30 May 2012 |title=Muhaimin Iskandar: Meraih Jabatan Politik di Usia Muda |language=id |work=[[Rakyat Merdeka]] |url=http://www.rmbiografi.com/05/2012/muhaimin-iskandar-meraih-jabatan-politik-di-usia-muda/ |url-status=dead |accessdate=15 March 2018 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20180317102334/http://www.rmbiografi.com/05/2012/muhaimin-iskandar-meraih-jabatan-politik-di-usia-muda/ |archivedate=17 March 2018}}</ref>
 
== Karier politik ==
Pemerintahan [[Orde Baru]], di bawah naungan [[Soeharto]], menjadikan [[Nahdlatul Ulama]] sebagai bagian dari [[Partai Persatuan Pembangunan|Partai PPP]] dan membatasi kehadiran Islam dalam politik sambil mempromosikan kehadiran budayanya. Oleh karena itu, pada tahun 1984 organisasi ini menarik diri dari politik praktis.<ref>{{cite journal|last1=McGregor|first1=E. Katharine|title=Confronting the Past in Contemporary Indonesia|url=https://archive.org/details/sim_critical-asian-studies_2009-06_41_2/page/195|journal=Critical Asian Studies|date=June 2009|volume=41|issue=2|pages=195–224|doi=10.1080/14672710902809351|doi-access=free}}</ref> Menurut Muhaimin, ia pernah diinterogasi bersama seluruh kelas di Madrasah Tsanawiyah saat membahas kekayaan Soeharto.<ref name="rmol"/>
 
Saat [[krisis keuangan Asia|Krisis moneter]], Muhaimin menjabat sebagai Ketua Umum PMII sejak tahun 1994. Nahdlatul UlamaNU menunjuknya sebagai bagian dari tim asistensi pembentukan Partai Kebangkitan Bangsa.<ref name="tirto"/> Peran Muhaimin adalah menyiapkan anggaran dasar partai.<ref name="rmol"/><ref>{{cite web|title=Sejarah Pendirian|language=id|url=http://www.dpp.pkb.or.id/sejarah-pendirian|website=DPP Partai Kebangkitan Bangsa|publisher=[[National Awakening Party]]|accessdate=16 March 2018|url-status=live|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180121201020/http://dpp.pkb.or.id/sejarah-pendirian|archivedate=21 January 2018}}</ref> Ia juga diangkat sebagai sekretaris jenderal partai tersebut.<ref name="viva"/> Setelah [[kejatuhan Soeharto]], partai baru ini berpartisipasi dalam [[pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|pemilihan umum 1999]] dan memenangkan 12,6% suara nasional, memperoleh 51 kursi di [[Dewan Perwakilan Rakyat]] dan menjadi kelompok terbesar ketiga di belakang [[PDI-P]] dan [[Golkar]].<ref>{{cite book|last1=Ananta|first1=Aris|last2=Arifin|first2=Evi Nurvidya|last3=Suryadinata|first3=Leo|title=Emerging Democracy in Indonesia|date=2005|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|isbn=9789812303226|url=https://books.google.com/books?id=1QpWEAtDjWMC|language=en|url-status=live|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180317102847/https://books.google.co.uk/books?id=1QpWEAtDjWMC&redir_esc=y|archivedate=2018-03-17}}</ref>
 
=== Wakil Ketua DPR RI ===
Baris 152 ⟶ 150:
Beberapa minggu setelah terpilih menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]], ia menjadi wakil ketua DPR pada usia 33 tahun, salah satu yang termuda dalam sejarahnya. Jabatannya meliputi sektor industri, perdagangan dan pembangunan. Pada masa jabatan pertamanya, ia juga menjabat sebagai ketua [[Fraksi]] PKB.<ref name="viva"/><ref name="tirto"/> Koalisi PKB di [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] kemudian mengantarkan [[Abdurrahman Wahid]] menjadi [[Presiden Indonesia]] ke-4 dalam pemungutan suara yang digambarkan ''[[The Economist]]'' sebagai "kejutan", mengalahkan [[Megawati Soekarnoputri]] 373 berbanding 313.<ref>{{cite news|title=New leader, new Indonesia?|url=https://www.economist.com/node/251525|accessdate=16 March 2018|newspaper=The Economist|date=21 October 1999|language=en|url-status=live|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180317102648/https://www.economist.com/node/251525|archivedate=17 March 2018}}</ref>
 
Kemudian, setelah terpilih kembali untuk masa jabatan keduanya pada [[pemilihan umum legislatif Indonesia 2004|pemilihan umum 2004]], ia akandia terus menjabat setelah terpilih kembali bersama politisi koalisi lainnya, dengan [[Agung Laksono]] sebagai ketuanya.<ref>{{cite news|title=Agung Laksono Jadi Ketua DPR|url=https://news.detik.com/berita/d-217748/agung-laksono-jadi-ketua-dpr|accessdate=16 March 2018|work=Detik|date=2 October 2004|language=id|url-status=live|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180317105643/https://news.detik.com/berita/d-217748/agung-laksono-jadi-ketua-dpr|archivedate=17 March 2018}}</ref> Ia menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa kompetensi badan tersebut dalam hal legislatif dan anggaran sangat lemah, karena kurangnya staf ahli.<ref>{{cite book|last1=Ziegenhain|first1=Patrick|title=The Indonesian Parliament and Democratization|date=2008|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|isbn=9789812304858|page=198|url=https://books.google.com/books?id=HVHiMTMOgeAC&pg=PA202|language=en|url-status=live|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180406225934/https://books.google.com/books?id=HVHiMTMOgeAC&pg=PA202&lpg=PA202|archivedate=2018-04-06}}</ref>
 
=== Perselisihan partai ===