Ratu Kalinyamat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Baris 17:
[[Sunan Kudus]] adalah pendukung [[Arya Penangsang]] dalam konflik perebutan takhta sepeninggal [[Sultan Trenggana]] (1546). Ratu Kalinyamat datang menuntut keadilan atas kematian kakaknya. [[Sunan Kudus]] menjelaskan semasa muda [[Sunan Prawata]] pernah membunuh Pangeran Sekar Seda Lepen ayah [[Arya Penangsang]], jadi wajar kalau ia sekarang mendapat balasan setimpal.
 
Ratu Kalinyamat kecewa atas sikap [[Sunan Kudus]]. Ia dan suaminya memilih pulang ke [[Jepara]]. Di tengah jalan, mereka dikeroyok anak buah [[Arya Penangsang]]. Pangeran Kalinyamat tewas. Konon, ia sempat merambat di tanah dengan sisa-sisa tenaga, sehingga oleh penduduk sekitar, daerah tempat meninggalnya Pangeran Kalinyamat disebut desa Prambatan.
 
Menurut cerita. Selanjutnya dengan membawa jenazah Pangeran Kalinyamat, Ratu Kalinyamat meneruskan perjalanan sampai pada sebuah sungai dan darah yang berasal dari jenazah Pangeran Kalinyamat menjadikan air sungai berwarna ungu, dan kemudian dikenal daerah tersebut dengan nama Kaliwungu. Semakin ke barat, dan dalam kondisi lelah, kemudia melewati Pringtulis. Dan karena selahnya dengan berjalan sempoyongan (moyang-moyong) di tempat yang sekarang dikenal dengan nama Mayong. Sesampainya di Purwogondo, disebut demikian karena di tempat inilah awal keluarnya bau dari jenazah yang dibawa Ratu Kalinyamat, dan kemudia melewati Pecangaan dan sampai di Mantingan.
 
== Ratu Kalinyamat Bertapa ==