Johan Dominggus Hallatu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Halalatu (bicara | kontrib)
Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Halalatu (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 34:
|residence = Indonesia|}}
 
Pada masa awal pemerintahannya, ia dihadapi dengan situasi politik di Nusantara yang tidak stabil di beberapa tempat. Ia adalah salah satu tokoh yang terlibat dalam pembangunan Ibukota [[Maluku Tengah]] yang akan dibangun di Pulau Seram saat itu. Sebagai Upu Latu atau Raja [[Amahai, Amahai, Maluku Tengah|Negeri Amahai]], Johan Dominggus Hallatu beserta Saniri Negeri Amahai bersama Demianus Maatoke Raja Negeri Haruru berserta Saniri Negeri Haruru mengajukan dataran "Nama" sebagai Ibukota kabupaten Maluku Tengah. Usulan tersebut didukung oleh para Upu Latu dari negeri-negeri di Seram Selatan. Hingga pada akhirnya dataran "Nama" secara resmi menjadi Ibukota Kabupaten Maluku Tengah pada 3 November 1957 dengan nama "Masohi" yang dihadiri dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia [[Soekarno]].
 
== Kehidupan Awal dan Keluarga ==