Sejarah Roma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 81:
[[Livius]], [[Plutarkhos]], [[Dionysios dari Halikarnassos|Dionisios dari Halikarnasos]], dan pujangga-pujangga kuno lainnya mengklaim bahwa Roma silih berganti diperintah tujuh orang raja pada abad-abad permulaan sejarah kota itu. Menurut kronologi tradisional yang dibakukan pujangga [[Marcus Terentius Varro|Varro]], rentang waktu pemerintahan ketujuh raja tersebut adalah 243 tahun, rata-rata satu orang raja memerintah selama kurang lebih 35 tahun. Pandangan tradisional ini sudah diketepikan dunia kesarjanaan modern sejak terbitnya karya tulis [[Barthold Georg Niebuhr]]. [[suku Galia|Orang-orang Galia]] memusnahkan sebagian besar catatan sejarah Roma ketika menyerang kota itu seusai [[Pertempuran Allia]] tahun 390 SM (menurut Polibios, pertempuran itu terjadi pada tahun 387 atau 386 SM), dan catatan sejarah yang masih tersisa pada akhirnya sirna ditelan waktu atau hilang dicuri orang. Karena tidak ada catatan sejarah yang berasal dari zaman Kerajaan Roma, semua keterangan mengenai raja-rajanya tidak boleh ditelan mentah-mentah begitu saja.<ref>Asimov, Isaac. Asimov's Chronology of the World. New York: HarperCollins, 1991. hlm. 69.</ref> Daftar raja-raja Roma pun masih diragukan nilai kesejarahannya, kendati raja-raja terakhir mungkin saja adalah tokoh-tokoh nyata.<!--
 
It is believed by some historians (again, this is disputed) that Rome was under the influence of the Etruscans forkira-kira aboutseabad a centurylamanya. During this period, a bridge was built called the [[Pons Sublicius]] to replace the [[Tiber River|Tiber]] ford, and the [[Cloaca Maxima]] was also built; the Etruscans are said to have been great engineers of this type of structure. From a cultural and technical point of view, Etruscans had arguably the second-greatest impact on Roman development, only surpassed by the Greeks.
 
Expanding further south, the Etruscans came into direct contact with the Greeks and initially had success in conflicts with the Greek colonists; after which, Etruria went into a decline. Taking advantage of this, Rome rebelled and gained independence from the Etruscans around 500&nbsp;BC. It also abandoned monarchy in favour of a republican system based on a [[Roman Senate|Senate]], composed of the nobles of the city, along with popular assemblies which ensured political participation for most of the freeborn men and elected magistrates annually.