Muhammad Yassin Mohammad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 32:
Muhammad Yassin banyak menerima bimbingan dari ayahnya, Mohammad Sakih, diantaranya tasawuf dan tauhid.<ref>{{cite news |url=https://soscili.my/kisah-bapa-tan-sri-muhyiddin-yang-menjadi-ulama-tersohor-di-malaysia/?amp=1|title=Kisah bapa Tan Sri Muhyiddin yang menjadi ulama tersohor di Malaysia|publisher=soscili.my|languange=id|date=2021-06-01|access-date=2021-11-19}}</ref> Ketika ayahnya berdakwah, ia menghabiskan waktu dengan mengikuti ceramah-ceramah agama di masjid, termasuk Bandar Hilir, Kampung Hulu, dan Muar. Pada masa remaja, Yassin dikenal sebagai seseorang yang haus ilmu agama, sehingga ia meminta izin kepada gurunya, Haji Abu Bakar untuk menempuh pendidikan agama di luar negeri, akan tetapi gurunya menolak dengan alasan agar dirinya tetap berada di Malaya. Hingga pada akhirnya di usia 21 tahun, Yassin dipercaya untuk mengajar di masjid-masjid.
 
Keingintahuannya tentang ilmu agama membuat Yassin mempelajari agama di [[Banten]], [[Hindia Belanda]] dan sempat berguru kepada Kyai Haji Fadhil al-Bantani, Haji Abdul Rahman al-Hafiz, dan beberapa ulama lainnya.
 
== Referensi ==