Masjid Sulaimaniyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syurida (bicara | kontrib)
Menambah Sejarah masjid
Syurida (bicara | kontrib)
Menambahkan beberapa pranala dalam
Baris 19:
}}
 
'''[[Masjid]] Sulaimaniyah''' merupakan sebuah masjid raya yang berada di kawasan [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]], [[Sumatera Utara|Sumatera Utara]]. Masjid ini merupakan masjid bersejarah yang didirikan pada tahun 1322 H/1901 M oleh Sultan Sulaiman Alamsyah (Sultan Serdang).{{sfn|Zein|1999|p=34-36}}
 
Masjid ini dalam pendanaannya ditanggung oleh Sultan Serdang. Hampir seluruh bahan bangunan yang digunakan berasal dari dalam negeri, kecuali marmer yang dipesan dari luar negeri. Selepas wafatnya Sultan Serdang, pendanaan masjid tetap dilanjutkan pembiayaannya oleh keluarga sultan.{{sfn|Zein|1999|p=34-36}}
 
== Sejarah ==
Masjid Raya Sulaimaniyah merupakan masjid peninggalan dari [[Kesultanan Serdang]]. Masjid ini juga dapat dikatakan sebagai salah satu pintu masuk untuk melihat jejak sejarah kejayaan kesultanan Serdang. Masjid ini didirikan oleh Sultan Sulaiman Syariful Alamsyah pada tahun 1901. Untuk pembangunan Masjid Sulaimaniyah sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1889. Sultan Syariful Alamsyah mendirikan Masjid Sulaimaniyah berbarengan dan seklaigus saat mendirikan [[Istana Darul Arif Serdang Bedagai|Istana Draul Arif]] di Kraton Kota Galuh. <ref>{{Cite web|last=KBA.ONE|date=2021-01-11|title=Masjid Sulaimaniyah, Napak Tilas Sejarah Kesultanan Serdang|url=https://www.kba.one/news/masjid-sulaimaniyah-napak-tilas-sejarah-kesultanan-serdang/index.html|website=KBA.ONE|language=id|access-date=2024-03-22}}</ref>
 
Pada perkebangan selanjutnya, tepatnya pada tahun 1939, Sultan Serdang memberikan seluruh kekuasaanya termasuk didalamnya Masjid Raya Sulaimaniyah kepada Tengku haji Yafizham selaku Ketua Majelis Syar’I kerajaan Serdang. Lalu setelah itu, Tengku haji Yafizham memberikan kuasa kepada T.Lukman Sinar, T. Abu Nawar Sinar, T. Abu Kasim Sinar, dan T.Ziwar pada tahun 1964.<ref>{{Cite web|date=2023-05-03|title=Berdiri Sejak 1901, Intip Masjid Raya Sulaimaniyah Peninggalan Kasultanan Serdang|url=https://www.merdeka.com/sumut/mengunjungi-masjid-raya-sulaimaniyah-bukti-peninggalan-kesultanan-serdang.html|website=merdeka.com|language=id|access-date=2024-03-22}}</ref>
Baris 30:
==Arsitektur==
 
[[Arsitektur]] Masjid Sulaimaniyah memiliki arsitektur gaya [[Melayu Indonesia|Melayu]]. Bangunan masjid memiliki perpaduan warna kuning dan hijau. Pada bagian [[kubah]] masjid, berbentuk segi empat memanjang dan di atasnya terdapat bulan sabit dan bintang.{{sfn|merdeka.com|2023}}
 
Terdapat empat buah pilar besar di bagian dalam dan satu lampu hiasa di bagian tengah ruangan masjid. Di bawah langit masjid terdapat ornamen-ornamen [[kaligrafi]] ayat [[Al-Qur'an]]. Teras masjid ditopang dengan tiang-tiang kecil yang dihiasi oleh lampu yang mengililingi teras samping di bagian kiri dan belakang.{{sfn|merdeka.com|2023}}
 
Luas bangunan Masjid Sulaimaniyah pada saat ini adalah 40 x 100 meter persegi. Pada awal berdirinya luas masjid ini hanya seluas 20 x 20 meter persegi, namun karena jamaah yang selalu bertambang sehingga daya tampung masjid semakin sesak. Makanya, dalam perkembangannya luas bangunan masjid selalu di perluas, mulai dari tahun 1965 M bangunan masjid ini diperluas menjadi 26 m x 26 m hingga sampai pada luas bangunan saat ini.{{sfn|Zein|1999|p=34-36}}