| Operators = {{naval|Indonesia}}
| Class before =
| Class after = *{{sclass|Makassar|Landing platform dock|4}} (LPD)<br>{{sclass|Sudirohusodo|Kapal rumah sakit|4}} (Kapal rumah sakit)
*{{sclass|Sudirohusodo|Kapal rumah sakit|4}} (KapalKapal rumah sakit)
| Subclasses =
| Cost =
|}
'''KRI ''dr. Soeharso''''' adalah [[kapal rumah sakit]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|TNI Angkatan Laut]]. Awalnya dirancang dan dibangun pada tahun 2003 di [[Korea Selatan]] sebagai [[Landing Platform Dock]] bernama '''KRI ''Tanjung Dalpele'''''. Namun, setelah [[Penamaan dan peluncuran kapal|peluncurannya]], kapal tersebut didesain ulang menjadi kapal rumah sakit serbaguna. Pada tahun 2020, ''dr. Soeharso'' digunakan untuk mengangkut awak kapal WNI dari [[kapal pesiar]] selama [[Pandemi Covid-19|pandemi COVID-19]].
'''KRI dr. Soeharso (990)''' (sebelumnya bernama '''KRI Tanjung Dalpele (972)''') adalah [[kapal bantu|kapal ''Bantu]] ''[[Rumah Sakit]]'' (BRS). Awalnya kapal ini berfungsi sebagai ''Bantu Angkut Personel'' (BAP) bernama ''KRI Tanjung Dalpele (972)'', karena perubahan fungsi maka pada tanggal 17 September 2008 di [[Pelabuhan Tanjung Emas]], [[Semarang]], dikukuhkan oleh KASAL saat itu [[Slamet Soebijanto|Laksamana TNI Slamet Soebijanto]].<ref>[http://www.tni.mil.id/news.php?q=dtl&id=113012006115871 ''Penggantian fungsi dan nama menjadi KRI DR Soeharso'']</ref>
== SejarahDesain dan deskripsi ==
Saat dibangun, ''Tanjung Dalpele'' dibangun sebagai Landing Platform Dock (LPD). Kapal tersebut memiliki [[Berat benaman|bobot perpindahan]] standar 7.400 [[Ton metrik|ton]] (7.300 long ton) dan 11.600 t (11.400 long ton) pada muatan penuh. [https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/Wikipedia:Miramar Indeks Kapal Miramar] memiliki bobot standar yang dibangun sebesar 10.000 ton (9.800 ton panjang). Kapal ini berukuran [[panjang keseluruhan]] 122 meter (400 ft 3 in) dengan [[Lintang kapal|lebar]] 22 meter (72 ft 2 in) dan [[Sarat air|draft]] 4,9 meter (16 ft 1 in). Kapal ini didukung oleh sistem [[gabungan diesel dan diesel]] (CODAD) yang terdiri dari dua [[mesin diesel]] [[Burmeister & Wain]] (B&W) 8L28/32A yang memutar dua [[Baling-baling|poros]] menghasilkan 3.910 [[Watt|kilowatt]] (5.250 [[Daya kuda|hp]]). Kapal ini memiliki kecepatan maksimum 15 [[Knot (satuan)|knot]] (28 km/jam; 17 mph) dan jangkauan 8.600 [[mil laut]] (15.900 km; 9.900 mil) pada kecepatan 12 knot (22 km/jam; 14 mph).
Pada saat bernama KRI Tanjung Dalpele (972), kapal ini adalah kapal serba guna yang berfungsi sebagai kapal bantu angkut personel (BAP), kapal bantu rumah sakit (BRS) serta dapat mendaratkan dua heli jenis Super Puma.
Kapal ini diklasifikasikan sebagai kapal LPD ([[Landing Platform Dock]]). Nama Dalpele diambil dari sebuah tanjung yang terletak di pulau paling timur gugusan pulau di Provinsi [[Papua]]. Nama tanjung tersebut diabadikan sebagai nama KRI karena di tempat itu para [[sukarelawan]] yang terdiri atas putra-putri terbaik Indonesia rela mengorbankan jiwa ketika berlangsungnya operasi Komando [[Trikora]] untuk membebaskan [[Irian Barat]]. Kapal produksi Daesun Shipbuilding and Eng.Co.Ltd Pusan [[Korea Selatan]] ini tiba di Indonesia [[21 September]] [[2003]].
== Riwayat Penugasanpenugasan == ▼
Seiring dengan kebutuhan TNI AL secara umum dalam menjalankan tugas-tugas negara, TNI AL memesan 2 unit kapal yang menyerupai kapal ini dan telah beroperasi dan diberi nama KRI Surabaya dan KRI Makassar.
== Daftar Operasi yang dijalankan ==
Nama dr. Soeharso diambil dari nama seorang dokter orthopedi (dokter ahli bedah tulang) yakni Prof. dr. Soeharso nama yang sama dengan nama rumah sakit orthopedi dan rehabilitasi di Solo. Ia telah banyak berjasa selama masa perjuangan kemerdekaan membantu menolong dan merehabilitasi pejuang yang mengalami cacat anggota gerak tangan dan kaki akibat peperangan.
== Desain ==
Kapal ini berbobot 11.394 ton kosong dan 16.000 ton berisi penuh. Kapal sepanjang 122 meter, lebar 22 m, dan draft 4,9 m ini mempunyai geladak yang panjang dan luas sehingga mampu mengoperasikan dua buah helikopter sekelas Super puma sekaligus.
Kapal ini juga dilengkapi sebuah hanggar untuk menampung helikopter satu lagi dan juga melakukan perawatan terhadap helikopter. Sebagai kapal rumah sakit, telah disediakan 1 ruang UGD,1 ruang ICU,1 ruang post operasi (RR), 3 ruang bedah(2 steril, 1 non steril), 6 ruang poliklinik, 14 ruang Penunjang Klinik dan 2 ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.
Kapal ini memiliki 75 [[anak buah kapal]] (ABK), 65 staf medis dan mampu menampung 40 pasien rawat inap. Jika dalam keadaan darurat, KRI DR Soeharso juga dapat menampung 400 pasukan dan 3000 penumpang.
Dalam fungsinya sebagai kapal angkut, kapal ini mampu mengangkut 14 [[truk]]/[[tank]] dengan bobot per truk/tank 8 ton, 3 helikopter tipe Super Puma, 2 Landing Craft Unit (LCU) tipe 23 M dan 1 [[hovercraft]].
Persenjataan, kapal ini dilengkapi senjata 2 pucuk meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) [[Rheinmetall]] [[Rheinmetal 20mm|20mm]]
Tenaga penggeraknya adalah [[mesin diesel]].
*Operasi bhakti sosial kesehatan setiap tahun ([[Surya Bhaskara Jaya]] dan Baksos TNI Terpadu) di pulau-pulau terdepan dan pulau terpencil
* Operasi bantuan bencana [[tsunami 2004]]
* Operasi bantuan bencana [[Gempa bumi Sumatra Barat 2009|gempa sumbar 2009]]
* Operasi bantuan kesehatan di [[Republik Demokratik Timor Leste|RDTL]]
* Operasi penanggulangan bencana kabut asap Kalimantan 2015
* Operasi bantuan Bencana [[Gempa bumi Lombok 2018|Gempa Lombok]]
* Operasi bantuan Bencana [[Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018|Tsunami Palu]]
* Operasi bhakti sosial dalam rangka [[hari Nusantara]] di [[Luwuk]]. [[Kabupaten Banggai|Kab, Banggai]]. Provinsi Sulteng
* Operasi evakuasi WNI ABK MV [[Diamond Princess]] dan MV [[World Dream]] (Duk satgas Covid 19)
|