Mammografi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah infobox |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 11:
| Synonyms =Mastografi
}}
'''Mammografi''' adalah
Pemeriksaan mammografi skrining memiliki peran krusial, terutama dalam mendeteksi tumor kecil atau non-papable. Sensitivitasnya berkisar antara 70-80%, dengan spesifisitas antara 80-90%. Mammografi menggunakan sinar-X pada jaringan payudara yang dikompresi, bertujuan untuk skrining, diagnosis, dan pengawasan kanker payudara. Disarankan melakukan mammografi pada wanita di atas 35 tahun, dengan hasil optimal di atas usia 40 tahun karena kepadatan payudara orang Indonesia. Idealnya, pemeriksaan mammografi dilakukan pada hari ke 7-10 dari awal menstruasi untuk kenyamanan dan hasil yang optimal.<ref>{{Cite web|last=Superadmin|title=Kelas Edukasi|url=https://upk.kemkes.go.id/new/kelas-edukasi-deteksi-risiko-kanker-payudara-sejak-dini-dengan-mamografi-tahun-2021|website=upk.kemkes.go.id|language=id|access-date=2024-03-23}}</ref>
== Penerapan mammografi ==
Baris 18 ⟶ 20:
Diketahui bahwa sekitar 10% kasus kanker tidak terdeteksi dengan mammografi (''missed cancer''). Hal itu disebabkan oleh jaringan normal yang lebih tebal disekitar kanker, atau menutupi jaringan kanker sehingga jaringan kanker tidak terlihat.
{{Commonscat|Mammography}}▼
Terdapat 2 jenis mammografi:
Baris 26 ⟶ 27:
Pada saat ini, mammografi masih menjadi standar terbaik untuk ''screening'' dini kanker payudara. ''Ultrasound'', ''Ductography'', dan ''Magnetic Resonance'' merupakan beberapa teknik lain yang juga digunakan untuk memperkuat hasil mammografi. ''Ductogram'' digunakan untuk mengevaluasi darah yang keluar dari puting. ''[[Magnetic resonance imaging]]'' (MRI) digunakan untuk evaluasi lanjutan atau sebelum operasi untuk melihat adanya daerah abnormal lainnya.
== Referensi ==
▲{{Commonscat|Mammography}}
<references />
[[Kategori:Radiologi]]
[[Kategori:Kanker]]
|