Emesis gravidarum: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6:
Sekitar 66% wanita mengalami emesis gravidarum atau mual muntah dan sisanya sekitar 33% mengalami mual saja. Pada minggu ke 10 dan 16 kehamilan, ibu hamil akan mengalami puncak dari mual dan muntah dan akan mereda sekitar minggu ke 20<ref name=":0">{{Cite journal|last=Lee|first=Noel M.|last2=Saha|first2=Sumona|date=2011-06|title=Nausea and Vomiting of Pregnancy|url=https://doi.org/10.1016/j.gtc.2011.03.009|journal=Gastroenterology Clinics of North America|volume=40|issue=2|pages=309–334|doi=10.1016/j.gtc.2011.03.009|issn=0889-8553|pmc=PMC3676933|pmid=21601782}}</ref>. Setelah 22 minggu akan mereda dan hanya sekitar 10% wanita yang terus mengalami gejala tetap tersebut.
Berdasarkan data dari penelitian Collaborative Perinatal Project, mual muntah sering terjadi pada wanita muda, primigavida, wanita dengan pendidikan kurang dari 12 tahun, bukan perokok, dan wanita dengan [[Kegemukan|obesitas]].<ref name=":0" /> Selain itu, mual dan muntah juga dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara endokrin, pencernaan, faktor festibular, penciuman, genetik, dan psikologi<ref name=":1">{{Cite journal|last=Fauziah|first=Nur Alfi|last2=Komalasari|first2=K.|last3=Sari|first3=Dian Nirmala|date=2022-04-25|title=Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Emesis Gravidarum pada Ibu Hamil Trimester I|url=https://ukinstitute.org/journals/1/makein/article/view/27|journal=Majalah Kesehatan Indonesia|language=en|volume=3|issue=1|pages=13–18|doi=10.47679/makein.202227|issn=2745-8008}}</ref>.
Gejala mual dan muntah juga ditunjukkan dari hasil studi kasus pasien mola hidatidosa yang mengindikasi adanya rangsangan mual dan muntah berasal dari plasenta bukan janin. Hal ini diperkuat dengan gejala mual dan muntah yang biasanya terjadi setelah implantasi dan bersamaan dengan produksi hCG mencapai puncaknya. Hormon itulah yang memicu mual dan muntah melalui rangsangan terhadap otot dan poros lambung<ref name=":1" />
== Penyebab ==
Baris 33 ⟶ 35:
* Meningkatnya sensitivitas terhadap [[bau]].
* Peningkatan kadar [[bilirubin]] yang disebabkan karena meningkatnya kadar enzim dalam hati.
Bahaya emesis gravidarum bagi ibu hamil dapat berlanjut menjadi lebih berat dan mengakibatkan kehilangan cadangan karbohidrat dan lemak untuk keperluan energi. Apabila ibu hamil oksidasi lemaknya tidak sempurna maka menyebabkan ketosis dengan tertimbunnya asam asetonasetik, asam hidroksibutirik, dan aseton dalam darah<ref name=":1" />
Ibu hamil yang mengalami mual dan muntah akan kekurangan cairan yang diminum dan dehidrasi sehingga cairan estraseluler dan plasma darah berkurang. Natrium dan klorida darah menurun, klorida air kemih juga akan menurun. Bahaya lainnya yakni apabila ibu hamil dehidrasi dapat menyebabkan hemo-konsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang, jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan juga berkurang, serta zat akan tertimbun<ref name=":1" />.
== Referensi ==
|