Keputihan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibuperiwiki (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ibuperiwiki (bicara | kontrib)
memperbaiki kalimat
Baris 3:
 
== Penyebab ==
Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya keputihan yaitu: faktor hormonal, kelelahan mental dan fisik, serta adanya benda asing dalam organ reproduksi. Faktor lain yang juga menjadi penyebab terjadinya keputihan yaitu: faktor penggunaan antiseptik yang mengganggu keseimbangan pH, penggunaan pembalut yang kurang tepat, serta faktor kebersihan yang kurang baik. Infeksi vagina dan keputihan sangat rentan dialami wanita karena beberapa faktor seperti penggunaan [[pil KB]] atau obat [[kortikosteroid]], adanya riwayat diabetes, hubungan seksual tanpa kondom, kelemahan daya tahan tubuh, iritasi di sekitar vagina, menopause, serta penggunaan sabun dan parfum, atau penggunaan [[antiseptik]] yang berlebihan dalam membersihkan area kewanitaan.<ref>{{Cite journal|last=Putri|first=Arizki Amalia|last2=Kusumawardhani|first2=Paramitha Amelia|last3=Cholifah|first3=Siti|date=2021-03-29|title=The Relationship between Personal Hygiene Behavior with Vaginal Discharge in Young Women :|url=https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia/article/view/954|journal=Jurnal Kebidanan Midwiferia|language=en|volume=7|issue=1|pages=1–8|doi=10.21070/midwiferia.v7i1.954|issn=2548-2246}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|title=Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan|url=https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2582/keputihan-normal-lt-keputihan-tidak-normal|website=yankes.kemkes.go.id|access-date=2024-03-16}}</ref>
 
Faktor lainnya mencakup status ekonomi, penggunaan antiseptik yang mengganggu keseimbangan pH, penggunaan [[Pembalut wanita|pembalut]] atau pantyliner, dan perilaku personal hygiene. Wanita dapat rentan terhadap infeksi vagina dan keputihan karena beberapa faktor seperti penggunaan [[pil KB]] atau obat [[kortikosteroid]], penyakit diabetes, hubungan seksual tanpa kondom, kelemahan daya tahan tubuh, iritasi di sekitar vagina, menopause, dan penggunaan sabun dengan parfum atau [[antiseptik]] yang berlebihan dalam membersihkan area kewanitaan.<ref>{{Cite journal|last=Putri|first=Arizki Amalia|last2=Kusumawardhani|first2=Paramitha Amelia|last3=Cholifah|first3=Siti|date=2021-03-29|title=The Relationship between Personal Hygiene Behavior with Vaginal Discharge in Young Women :|url=https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia/article/view/954|journal=Jurnal Kebidanan Midwiferia|language=en|volume=7|issue=1|pages=1–8|doi=10.21070/midwiferia.v7i1.954|issn=2548-2246}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|title=Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan|url=https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2582/keputihan-normal-lt-keputihan-tidak-normal|website=yankes.kemkes.go.id|access-date=2024-03-16}}</ref>
 
== Jenis ==