Cisompet, Garut: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
aspek sejarah, dan perbaikan tata bahsa |
||
Baris 24:
| native_name_lang = Kecamatan Cisompét
}}
'''Cisompet''' adalah sebuah [[kecamatan]] terletak di bagian selatan di [[Kabupaten Garut]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Kecamatan Cisompet memiliki 11 (sebelas) [[Desa]] dengan pusat pemerintahan terletak di
== Sejarah ==
Wilayah Kecamatan Pameungpeuk (termasuk Kecamatan Cisompet) masuk kepada wilayah Kabupaten Soekapoera (sekarang Kabupaten [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]]) pada awalnya, namun dipindahkan menjadi terintegrasi dengan wilayah Kabupaten Limbangan (sekarang Kabupaten [[Kabupaten Garut|Garut]]). Setelah beberapa waktu, wilayah Kecamatan Pameungpeuk akhirnya dimekarkan menjadi beberapa kecamatan yang salah satunya adalah Kecamatan Cisompet untuk wilayah bagian utara. Proses Pemekaran kecamatan ini bertujuan untuk memperluas cakupan administratif dan pelayanan publik, serta mengakomodasi pertumbuhan penduduk dan kebutuhan masyarakat setempat yang semakin berkembang dari waktu ke waktu.<ref>{{Cite web|last=Infogarut|date=2022-10-08|title=Asal Mula Nama Pameungpeuk Garut Selatan|url=https://infogarut.id/asal-mula-nama-pameungpeuk-garut-selatan|website=infogarut.id|language=id-ID|access-date=2024-03-14}}</ref> Kecamatan ini juga memiliki situs bersejarah, yaitu Gunung Nagara yang terletak di [[Depok, Cisompet, Garut|Desa Depok]], yang merupakan makam kuno tokoh-tokoh kerajaan dari masa Islam, seperti Eyang Ruhi Kudratullah dan Prabu Kiansantang. Situs ini menjadi bagian penting dalam sejarah penyebaran Islam di wilayah Garut Selatan terutama di wilayah Kecamatan Cisompet (bagian dari Kecamatan Pameungpeuk pada saat itu).
Selain itu, pada tahun 1920 terdapat tempat persinggahan orang Belanda yang berkunjung ke perkebunan di sekitar wilayah Desa [[Panyindangan, Cisompet, Garut|Panyindangan]], kecamatan Cisompet yakni perkebunan Pasir Jagong dan Cikareo (Desa [[Sukanagara, Cisompet, Garut|Sukanagara]]). Nama "Panyindangan" sendiri berasal dari aktivitas orang Belanda tersebut, menandakan tempat persinggahan orang Belanda yang berkebun di kedua wilayah
Kecamatan Cisompet juga konon merupakan petilasan Tanah Sancang utama di [[Kabupaten Garut|Garut]] bagian Selatan terutama di daerah Desa [[Cikondang, Cisompet, Garut|Cikondang]]. Selain itu, Di wilayah utara kecamatan Cisompet yakni desa [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]] dan [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]] bagian utara juga terkenal dengan daerah Gunung Gelap, tempat yang konon dalam legenda masyarakat lokal menjadi saksi pertarungan legendaris antara dua jawara sakti <ref>{{Cite web|last=Infogarut|date=2023-02-27|title=Asal Usul Gunung Gelap Garut|url=https://infogarut.id/asal-usul-gunung-gelap-garut|website=infogarut.id|language=id-ID|access-date=2024-03-14}}</ref>.
Baris 89 ⟶ 96:
=== Kependudukan ===
Total jumlah penduduk Kecamatan Cisompet pada tahun 2022 mencapai 44.962 jiwa, terdiri dari 22.482 laki-laki dan 21.432 perempuan. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk sebesar 284 jiwa per kilometer persegi, dengan total rumah tangga mencapai 13.971.
Kecamatan Cisompet didominasi oleh penduduk dari [[Suku Sunda]], dengan persentase mencapai 98% dari total populasi. Sementara itu, kelompok etnis lainnya tersebar dalam proporsi kecil, di antaranya [[Suku Jawa]] dan [[Suku Melayu]] bersama dengan suku-suku lainnya dalam jumlah yang lebih kecil. ▼
▲Kecamatan Cisompet didominasi oleh penduduk dari [[Suku Sunda]], dengan persentase mencapai 98% dari total populasi. Sementara itu, kelompok etnis lainnya tersebar dalam proporsi kecil, di antaranya [[Suku Jawa]] dan [[Suku Melayu]] bersama dengan suku-suku lainnya dalam jumlah yang lebih kecil.
▲Total jumlah penduduk Kecamatan Cisompet pada tahun 2022 mencapai 44.962 jiwa, terdiri dari 22.482 laki-laki dan 21.432 perempuan. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk sebesar 284 jiwa per kilometer persegi, dengan total rumah tangga mencapai 13.971.
Mayoritas penduduk Kecamatan Cisompet menggantungkan mata pencahariannya pada sektor pertanian, perdagangan, dan agrobisnis lainnya. Hal ini sejalan dengan karakteristik geografis dan ekonomi wilayah yang didominasi oleh kegiatan pertanian.
|