Sigmagold Inti Perkasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
Tidak lama setelah IPO, diduga karena melemahnya industri sepatu, pemilik lama pun menjual 51% saham PT Telagamas Pertiwi ke [[Artha Graha Group]] (perusahaan milik [[Tomy Winata]]) pada Juni 1996, lewat mekanisme ''rights issue''.<ref name=TMPI3>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20191107140741-17-113463/dari-mnc-hingga-dapen-bni-ini-jejak-pemegang-saham-tmpi Dari MNC hingga Dapen BNI, Ini Jejak Pemegang Saham TMPI]</ref> Tomy lalu mempergunakan perusahaan tersebut sebagai induk usaha dari perusahaan elektronik miliknya, yaitu PT Artha Graha Wahana,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=uVnUDwAAQBAJ&pg=PA152&dq=artha+grahawahana&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjByLywmL73AhXyZWwGHbTUA9MQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=artha%20grahawahana&f=false Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa Di Indonesia]</ref> yang dikenal sebagai distributor eksklusif produk [[Sony]] dan [[RCA]] (khususnya audio dan video),<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=cQ9YAAAAMAAJ&dq=ARTHA+GRAHA+WAHANA+SONY&focus=searchwithinvolume&q=AGW Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 10,Masalah 28-36]</ref> ditambah produk elektronika lain dari [[Nokia]], [[Compaq]] dan [[General Electric]] di Indonesia.<ref name="JP/Telagamas, Cipta tie up">[https://jawawa.id/newsitem/telagamas-cipta-tie-up-1447893297 JP/Telagamas, Cipta tie up]</ref> PT Artha Graha Wahana sendiri memiliki 6 anak usaha: PT Artha Citra Gallery (memiliki toko Galeri Elektronik 2001 dan Jakarta Electronic Center), PT Artha Wahana Karya, PT Artha Wahana Prakarsa, PT Artha Wahana Surya dan PT Artha Wahana Adhitama (untuk produk Sony) dan PT Mahameru Antarnusa Niaga (produk TV RCA). Untuk mewujudkan hal tersebut, PT Artha Graha Wahana sendiri diakuisisi oleh PT Telagamas dari Artha Graha Group dan PT Amcol Buana<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=UeDsAAAAMAAJ&dq=dari+merk+Sony+%28+PT+Artha+Citra+Gallery+...&focus=searchwithinvolume&q=gallery Informasi, Masalah 221-226]</ref> senilai Rp 40,5 miliar di tahun 1997.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=5mKfAAAAIAAJ&q=ARTHA+GRAHA+WAHANA+SONY&dq=ARTHA+GRAHA+WAHANA+SONY&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjO-qH8kb73AhXBRmwGHVIVD1oQ6AF6BAgDEAI Corporate Handbook, Indonesia: The Definitive Guide to Listed Companies, Volume 2]</ref>
 
Perlu diketahui bahwa keterlibatan Tomy dalam bisnis ini tidak bisa dilepaskan dari salah satu partner lamanya, [[Sugianto Kusuma]] (Aguan). Saudara Aguan, [[Jhonny Kusuma]]- lah yang mengembangkan manufaktur Sony (lisensi) pertama di Indonesia pada tahun 1986, bernama PT Amcol Graha Electronic Industries, dengan kepemilikannya mencapai 50% (lewat PT Graha Seruni) sementara sisanya dimiliki Amcol Holdings [[Singapura]].<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=l9fsAAAAMAAJ&dq=PT+Graha+Seruni+kesuma&focus=searchwithinvolume&q=seruni Informasi, Volume 14,Masalah 163-166]</ref> Sejak Desember 1995, peran PT Amcol sebagai produsen Sony untuk pasar lokal digantikan oleh PT Sony Manufacturing Indonesia yang dimiliki Sony Corp Jepang sebesar 100%.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=BiZYAAAAMAAJ&dq=seruni+kesuma+sony&focus=searchwithinvolume&q=seruni+ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 8,Masalah 17-23]</ref> Meskipun demikian, untuk distribusinya masih ditangani oleh PT Amcol, yang dimiliki juga kemudian oleh Aguan sendiri.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=weMdAQAAMAAJ&q=AmcolGraha+Sony&dq=AmcolGraha+Sony&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjirOzojL73AhXu7nMBHeQuAzg4HhDoAXoECAQQAg Asiamoney, Volume 7]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=8RNYAAAAMAAJ&q=Amcol+Graha+Pribadi&dq=Amcol+Graha+Pribadi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjL7uqmm773AhXD73MBHaW-B-sQ6AF6BAgIEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 11,Masalah 46-52]</ref> Jhonny kemudian juga merintis PT Mahameru Antarnusa Niaga sebagai agen dan manufaktur [[pesawat televisi]] RCA di Indonesia pada 1996.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=JUcoAAAAMAAJ&dq=Amcol+Graha+kesuma&focus=searchwithinvolume&q=kesuma Eksekutif, Masalah 205-207]</ref> Tidak lama kemudian, Tomy mengambilalih bisnis PT Amcol dalam wadah PT Artha Graha Wahana. Jhonny sendiri kemudian dijadikan kaki tangan Tomy di PT Telagamas Pertiwi.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=6-HUDwAAQBAJ&pg=PA33&dq=AmcolGraha+Artha&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj60PaXir73AhU58XMBHdtAAkwQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=AmcolGraha%20Artha&f=false Investigasi - "Mafia Bisnis" Tommy Winata]</ref>
 
Setelah PT Telagamas mengakuisisi PT Artha Graha Wahana, kemudian dalam perkembangannya, perusahaan ini kemudian menutup bisnis sepatunya<ref name=TMPI2/> dan sempat merencanakan akan mengakuisisi PT Cipta Inti Multipradana, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan pada Mei 1997.<ref name="JP/Telagamas, Cipta tie up"/> Tidak lama setelah itu, tepatnya pada 11 Juli 1997 nama perusahaan diganti menjadi '''PT Artha Graha Investama Sentral Tbk''' (disingkat '''AGIS'''), menyesuaikan pemiliknya saat itu.<ref name=TMPI5/> Meskipun kemudian lebih fokus ke bisnis elektroniknya, AGIS sempat juga berencana masuk ke industri [[media massa]], dengan pada 13 Mei 1998 menandatangani kesepakatan bersama PT [[Datakom Asia]]. Rencananya, Datakom akan mengakuisisi sebagian saham PT AGIS, dan sebaliknya PT AGIS akan membeli sejumlah saham di anak perusahaan Datakom, [[televisi berlangganan]] [[Indovision]].<ref>[https://jawawa.id/newsitem/artha-graha-datakom-to-establish-alliance-1447893297 JP/Artha Graha, Datakom to establish alliance]</ref> Sempat juga menjalin kerjasama dengan PT [[Ramayana Lestari Sentosa]] dan PT [[Matahari Putra Prima]] dalam bentuk pembukaan toko elektronik.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=PhBYAAAAMAAJ&q=Artha+Graha+Investama+Sentral+ramayana+matahari+bagi+hasil&dq=Artha+Graha+Investama+Sentral+ramayana+matahari+bagi+hasil&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjCponppb73AhUE4jgGHUPaB2QQ6AF6BAgFEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 10,Masalah 46-52]</ref>