Sejarah Al-Qur'an: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ekorsembilan (bicara | kontrib)
k add cite reference
Tag: Dikembalikan VisualEditor
علاء (bicara | kontrib)
k revert
Tag: Pengembalian
Baris 7:
{{Lihat|Muhammad|Wahyu}}
 
Di [[Arabia pra-Islam]], masyarakat semasa [[Muhammad]] dominannya menggunakan [[tradisi lisan]].<ref>{{Cite web|title=Al-Qur'an Digital 30 Juz Terjemahan dan Tafsir Lengkap|url=https://kalam.sindonews.com/quran|website=SINDOnews Kalam|language=id-ID|access-date=2024-02-25}}</ref> Lantas, dia membacakan ayat-ayat Al-Qur'an kepada para [[Sahabat Nabi|sahabatnya]] untuk mereka hafalkan seiring kebiasaan menulis belum banyak dikuasai.Islam ini memiliki sejumlah penulis ({{Transl|ar|kātib}}) penting, termasuk [[Abdullah bin Mas'ud]], [[Muawiyah bin Abu Sufyan]], [[Ubay bin Ka'ab]], dan [[Zaid bin Tsabit]], yang kesemuanya nantinya menuliskan wahyu.{{Sfn|Ayoub|1984|p=26}} Ini menjelaskan bagaimana keberadaan Al-Qur'an tertulis saat Muhammad masih hidup, meskipun belum dikompilasi menjadi satu naskah.{{Sfn|Farid|2005|p=83}} Muhammad mengatur tempat khusus di masjid Madinah yang menjadi tempat para penulisnya mengajarkan Al-Qur'an.{{Sfn|Atiyeh|1995|p=142}} Yang dianggap penulis pribadi Muhammad di sumber-sumber awal adalah Zaid.{{Sfn|Iqbal|1967|p=142}} Dalam beberapa riwayat, Malaikat Jibril memberitahu Muhammad untuk secara spesifik memakai Mu'awiyah untuk wahyu, karena dia adalah ''[[al-Amin]]'' ('Terpercaya').{{Sfn|Cobb|2012|p=193}}<ref name="The Quran: A User's Guide">{{cite book|last=Esack|first=Farid|title=The Qur'an: A User's Guide|url=https://archive.org/details/quranusersguideg0000esac|year=2005|publisher=Oneworld Publications|location=Oxford England|isbn=978-1851683543}}</ref>
 
Pada riwayat-riwayat Islam awal, [[Ibnu Abbas]] ({{circa|619-687}}) mengklaim bahwa Muhammad membacakan [[Al-Qur'an]] di hadapan Jibril setiap tahun di bulan [[Ramadhan]], dan di tahun terakhir hidupnya, dia membacakannya di hadapannya dua kali.{{Sfn|Rippin|2009|p=165-166}} Berdasarkan riwayat ini, pembacaan dilakukan oleh Muhammad, dengan Jibril memiliki peran otoritas lebih tinggi.{{Sfn|Rippin|2009|p=165-166}} Dalam sebuah [[hadis]], Muhammad tercatat mengatakan, "Aku meninggalkan di tengah-tengah kalian dua hal berat: pertama, kitab Allah ... dan keluargaku."<ref>{{cite web|last=Ibn al-Hajjaj|first=Muslim|title=Sahih Muslim, Kitab 44, Bab 4, Hadits no. 2408a|website=Sunnah|url=https://sunnah.com/muslim:2408a|access-date=2022-05-22|archive-date=2022-05-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20220522122515/https://sunnah.com/muslim:2408a|dead-url=no}}</ref> Beberapa ulama berargumen bahwa ini adalah dalil Al-Qur'an telah dikumpulkan dan ditulis selama masa ini karena keliru menyebut sesuatu ''[[Alkitab|al-kitab]]'' (buku)(kitab AL-Qur'an) apabila hanya di hafalan [orang]. Kata ''al-kitab'' berarti benda tunggal yang disatukan dan tidak berlaku untuk teks yang tercecer dan tidak dikumpulkan.{{Sfn|Al-Khu'i|1998|p=1998}} Namun, telah mengeksplorasi penggunaan kata ini di Qur'an dan menemukan bahwa tidak ada bukti bahwa itu digunakan untuk makna "konkret" seperti itu untuk merujuk Qur'an maupun 3 kitab suci lain, melainkan terbukti digunakan untuk makna "abstrak". Dia lebih jauh mempertimbangkan peran tulisan di antara orang-orang Arab di awal abad ketujuh dan juga catatan dalam Sirah mengenai pendiktean bagian-bagian Al-Qur'an kepada para penulis di akhir periode Madinah.<ref>{{Cite book|chapter-url=https://books.google.com/books?id=axNbLoiLLgMC&pg=PA1|title=Texts, documents, and artefacts [electronic resource]: Islamic studies in honour of D.S. Richards|last=Jones|first=Alan|publisher=BRILL|year=2003|isbn=9789004128644|editor-last=Robinson|editor-first=Chase F.|location=Leiden, Boston|pages=1–16|language=en|chapter=The word made visible: Arabic script and the committing of the Qur'an to writing|access-date=2022-05-22|archive-date=2022-05-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20220531005101/https://books.google.com/books?id=axNbLoiLLgMC&pg=PA1|dead-url=no}}</ref>