Mahyeldi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 83:
Selama SMA, ia masih bekerja dengan berjualan koran pada pagi hari dan menjual kue pada sore hari. Selain itu, ia juga pernah beternak kerbau. Dari hasil jerih payahnya bekerja, ia dapat menabung untuk biaya kuliah.<ref name="humas" /> Setamat SMA pada 1986, ia diterima di Program Studi Pembangunan Pedesaan Fakultas Pertanian [[Universitas Andalas]] (Unand).<ref name=ijazah>{{Cite web |url=https://infopemilu2.kpu.go.id/file/dok/syarat_calon/SYARAT_CALON_CAKADA_3_0129200104_Mahyeldi.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2020-12-23 |archive-date=2021-05-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210508090832/https://infopemilu2.kpu.go.id/file/dok/syarat_calon/SYARAT_CALON_CAKADA_3_0129200104_Mahyeldi.pdf |dead-url=no }}</ref> Di sini, jiwa kepemimpinannya kian dikenal dan ia juga tercatat bergabung menjadi pengurus [[Badan Eksekutif Mahasiswa]] Fakultas Pertanian Unand pada 1990.<ref name="humas" /><ref name=bio2020/>
Selama kuliah di Unand, ia ikut menggerakan kegiatan dakwah dan tercatat menjadi salah satu pendiri Forum Studi Islam Fakultas Pertanian Unand.<ref name="unand" /><ref>https://www.facebook.com/groups/135991459788154/permalink/5609603985760180/?app=fbl</ref> Ia berkenalan dengan [[Irwan Prayitno]], mahasiswa [[Universitas Indonesia]] yang berkeliling ke [[Daftar kabupaten dan kota di Sumatera Barat|kota-kota di Sumatera Barat]] dalam sosialisasi petunjuk perjuangan [[Lembaga Dakwah Kampus]] atau khittah.<ref>Irwan Prayitno (2003). ''Dai di Tengah Kegalauan Politik''. Hal. 245. Jakarta: Pustaka Tarbiatuna. ISBN 979-3375-80-9.</ref> Aktivitasnya di bidang dakwah mengantarnya bergabung dengan [[Partai Keadilan Sejahtera]] (PKS), partai yang dimotori oleh aktivis dakwah di kampus-kampus. Ia meraih gelar [[Sarjana Pertanian]] pada 1995.<ref name=bio2020/><ref name=biopilgub/><ref name=ijazah/> Kelak di
Mahyeldi membantu [[Irwan Prayitno]] membuka kursus bimbingan belajar Adzkia di [[Lolong Belanti, Padang Utara, Padang|Lolong]] pada 1987 (cikal bakal [[PT Adzkia Masa Depan]] yang memiliki setidaknya 19 cabang di Indonesia). Saat itu, Mahyeldi diangkat sebagai pengelola dan [[Syukri Arief]] sebagai guru. Pada 1988, kelas kursus berpindah ke kompleks perguruan Persatuan Guru Agama Islam (PGAI), [[Jati, Padang Timur, Padang|Jati]]. Bermula dari kursus bimbingan belajar, Irwan membentuk [[Yayasan Pendidikan Adzkia]] yang secara bertahap mewadahi taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.<ref>https://www.adzkiasumbar.or.id/profil</ref> Pada 1988, Mahyeldi diangkat menjadi pimpinan lembaga pendidikan Islam, Ma'had Almadaniy, Padang, hingga 2000.<ref name=bio2020/><ref name=biopilgub/>
|