Jaipongan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yan29ti (bicara | kontrib)
Bellararadwi (bicara | kontrib)
k menambah pranala dalam
Baris 5:
== Sejarah ==
[[Jaipongan]] terlahir melalui proses kreatif dari tangan dingin H. Suanda sekitar tahun 1976 di [[Kabupaten Karawang|Karawang]], Jaipongan merupakan garapan yang menggabungkan beberapa elemen seni tradisi Karawang seperti pencak silat, wayang golek, topeng banjet, ketuk tilu dan lain-lain. Jaipongan di [[Karawang Barat, Karawang|Karawang]] pesat pertumbuhannya di mulai tahun 1976, ditandai dengan munculnya rekaman Jaipongan SUANDA GROUP dengan instrumen musik sederhana yang terdiri dari gendang, ketuk, kecrek, goong, rebab dan sinden atau juru kawih. Dengan media kaset rekaman tanpa label tersebut (indi label), Jaipongan mulai didistribusikan secara swadaya oleh H. Suanda di wilayah Karawang dan sekitarnya. Tak disangka Jaipongan mendapat sambutan hangat. Selanjutnya, Jaipongan menjadi sarana hiburan masyarakat Karawang dan mendapatkan apresiasi yang cukup besar dari segenap masyarakat Karawang dan menjadi fenomena baru dalam ruang seni budaya Karawang, khususnya seni pertunjukan hiburan rakyat. Posisi Jaipongan pada saat itu menjadi seni pertunjukan hiburan alternatif dari seni tradisi yang sudah tumbuh dan berkembang lebih dulu di Karawang seperti pencak silat, topeng banjet, ketuk tilu, tarling dan wayang golek. Keberadaan jaipong memberikan warna dan corak yang baru dan berbeda dalam bentuk pengemasannya, mulai dari penataan pada komposisi musikalnya hingga dalam bentuk komposisi tariannya.
 
Mungkin di antara kita hanya tahu asal tari jaipong dari [[Kota Bandung|Bandung]] ataupun malah belum mengetahui dari mana asalnya. Dikutip dari ucapan kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Karawang, Acep Jamhuri “Jaipong itu asli Karawang. Lahir sejak tahun 1979 yang berasal dari tepak Topeng. Kemudian dibawa ke Bandung oleh seniman di sana, Gugum Gumbira. Akhirnya dikemas dengan membuat rekaman. Seniman-seniman Karawang dibawa bersama Suwanda. Ketika sukses, yang bagus malah Bandung. Karawang hanya dikenal gendangnya atau nayaga (pemain musik). Makanya sekarang kami di Disbudpar akan mencoba menggali kembali seni tari Jaipong bahwa ini seni yang sesungguhnya berasal dari Karawang”.