Idrus Hakimy: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MarDumai (bicara | kontrib)
MarDumai (bicara | kontrib)
Baris 35:
Menjelang berakhirnya [[Orde Lama]], Dt. Rajo Panghulu mulai berkomunikasi dengan [[Saafroedin Bahar]], salah satu petinggi [[Golongan Karya|Golongan Karya (Golkar)]] di [[Sumatera Barat]].{{sfn|Ajisman|Almaizon|2008|p=34}} Melalui koneksinya dengan pemerintah [[Orde Baru]], Dt. Rajo Penghulu turut serta dalam pembentukan [[Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau|Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM)]] pada 18 Maret 1966 di [[Padang]]. Idrus Hakimy Dt. Rajo Panghulu didapuk menjadi Ketua Pembina Adat dan Syarak.{{sfn|Ajisman|Almaizon|2008|p=32}}
 
Selama berkhidmat di LKAAM, Dt. Rajo Panghulu mengisi siaran tentang adat bersendi syarak di Minangkabau di [[Radio Republik Indonesia]] Padang dan menulis di rubrik ''[[Harian Haluan]]''.{{sfn|Ajisman|Almaizon|2008|p=43-44}} Dt. Rajo Panghulu mengisi beberapa seminar dan kuliah di beberapa instansi pemerintah dan lembaga pendidikan di Sumbar seperti [[Universitas Andalas]].<ref>{{cite web|url=https://niadilova.wordpress.com/2018/01/02/minang-saisuak-324-idrus-hakimy-dt-rajo-panghulu-perpustakaan-budaya-tinggi-minangkabau/|title=Minang saisuak #324: Idrus Hakimy Dt. Rajo Panghulu: ‘Perpustakaan’ Budaya Tinggi Minangkabau|last=Suryadi|first=Surya|date=2 Januari 2018|author-link=Surya Suryadi|access-date=29 Maret 2024}}</ref> Di luar Sumbar, ia pernah memberi ceramah tentang adat di [[Kabupaten Kampar|Kampar]], [[Negeri Sembilan]], dan [[Jakarta]]. Di Negeri Sembilan, Dt. Rajo Panghulu dianugerahkan ''Darjah Setia Negeri Sembilan'' oleh [[Yamtuan Besar|Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan]], [[Ja'afar dari Negeri Sembilan|Tuanku Ja'afar]], pada 1986.{{sfn|Ajisman|Almaizon|2008|p=51-52}}
 
Pada 7 November 1966, Dt. Rajo Panghulu diangkat menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatra Barat|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong (DPRD-GR) Sumatera Barat]] dari fraksi Golkar. Ia duduk di kursi DPRD Sumbar sampai 1987.{{sfn|Ajisman|Almaizon|2008|p=41}} Dalam perannya sebagai anggota dewan, Idrus Hakimy banyak mengusulkan beberapa gagasan tentang kebudayaan di Sumatera Barat, seperti penggunaan [[Rumah_Gadang#Simbol|gonjong]] pada gedung-gedung pemerintahan dan usaha memasukkan pelajaran adat Minangkabau dalam kurikulum sekolah.{{sfn|Ajisman|Almaizon|2008|p=46-47}}