Simpang Empat, Tangaran, Sambas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 13:
{{kegunaanlain|Simpang Empat}}
'''Simpang Empat''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Tangaran, Sambas|Tangaran]], [[Kabupaten Sambas]], [[Kalimantan Barat]], [[Indonesia]].
Simpang Empat merupakan desa sekaligus ibu kota Kecamatan Tangaran
Asal Usul Simpang Empat
Desa Simpang Empat berdiri sudah cukup lama.Dulu Desa Simpang Empat didiami oleh dua etnis,yaitu melayu,dan tionghoa.Namun setelah terjadi tragedy G30.S/PKI tahun 1965 seluruh etnis tionghoa secara berangsur angkat kaki dari desa Simpang Empat.Kemudian muncul etnis Madura banyak hijrah dan bemukim di Simpang Empat.Namun setelah terjadi kerusuhan antar
etnis melayu Madura Tahun 1999 hampir seluruh etnis Madura angkat kaki dari Simpang Empat.Hannya tinggal beberapa keluarga saja yang masih tinggal dan memilih tetap menetap di Simpang Empat.
Asal muasal desa simpang Empat adalah sebuah tempat yang sepi.Lama Kelamaan menjadi ramai,hingga berdiri sebuah pasar sederhana beratapkan daun rumbia. Berkat bertambah makmurnya rakyat simpang Empat,Khususnya para pedagang,lambat laut pasar tersebut berubah menjadi semakin baik.Semua pasarnya sudah pakai dinding semen beratapkan seng.Dari dulu hingga kini Simpang Empat selalu ramai dikunjungi,lebih-lebih sore hari dan pada bulan Puasa Ramadhan. Sebelum tahun dua ribuan pasar Simpang Empat selalu ramai pada malam hari.Hal ini disebabkan karna setiap malam bioskop simpang Empat selalu menayangkan filem-filem layar lebar. Dengan menjamur nya para bola dirumah-rumah penduduk akhirnya tayangan layar lebarpun ditutup.
|