Kerajaan Batulicin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Melindungi "Kerajaan Batulicin": Berulang kali disunting tanpa memberikan sumber tepercaya ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (kedaluwarsa 5 Februari 2024 16.53 (UTC)) [Pindahkan=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (kedaluwarsa 5 Februari 2024 16.53 (UTC)))
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 12:
}}</ref>
 
Sejak tahun [[1860]]{{fact}} wilayah Kerajaan Batoe Litjin menjadi suatu wilayah pemerintahan [[swapraja]] yang dikepalai seorang [[bumiputera]] bagian dari [[Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe]] dalam pemerintahan kolonial [[Hindia Belanda]] di bawah kekuasaan [[Asisten Residen]] GH Dahmen yang berkedudukan di [[Samarinda]]. Pemerintah daerah swapraja tersebut dikuasakan kepada seorang kepala bumiputerabumi putera yaitu Pangeran Syarif Hamid, seorangbin ArabPangeran Syarif dariAli BataviaAlaydrus, bukanseorang keturunan Sultan BanjarArab. Atas perintah Belanda, Pangeran Syarif Hamid inilah yang berhasil menangkap [[Demang Lehman]], salah seorang pemimpin Perang Banjar-Barito.
 
Batoe Litjin dan negeri-negeri lainnya dalam wilayah Tanah Bumbu merupakan daerah-daerah ''landschap'' dalam [[Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe]] menurut [[Staatblaad]] tahun [[1898]] no. 178. Pada masa Republik Indonesia Serikat, wilayah ini termasuk ke dalam Dewan Pagatan bagian dari [[Federasi Kalimantan Tenggara]].{{fact}} Sekarang wilayah swapraja ini menjadi kecamatan [[Simpang Empat, Tanah Bumbu|Simpang Empat]], [[Batu Licin, Tanah Bumbu|Batulicin]], [[Kuranji, Tanah Bumbu|Kuranji]]. Batulicin sekarang merupakan ibu kota dari [[Kabupaten Tanah Bumbu]]. Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu tidak sama dengan wilayah bekas Kerajaan Tanah Bumbu.