Lembaga Dakwah Islam Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 24:
 
== Hubungan antara DARUL HADITS, YPID, LEMKARI & LDII ==
'''Darul hadits''' adalah gerakan pengkajian Al Quran dan Hadits, yang metodenya dimaknai/diartikan satu kata perkata, yang di cetuskan oleh KH. Nur Hasan Al Ubaidah, hal tersebut adalah sama dengan metode sewaktu beliau belajar di Mekah dan Madina. BeliauadalahBeliau adalah seorang ulama yang belajar menuntut ilmu agama Islam di sebagian besar Pondok Pesantren yang berada di Indonesia dan negeri Timur Tengah seperti Mekah dan Madinah.Dalam pengkajian ilmu tersebut / metode tersebut yaitu metode mangkul ''dimasa itu'' sering terjadi kontraversi sehingga sering terjadi kesalahfahaman antar ormas islam di Indonesia.
'''YPID''' adalah wadah organisasi dari murid-murid KH. Nur Hasan Al Ubaidah. Kepanjangan dari YPID adalah Yayasan Pendidikan Islam Jamaah, maksud yayasan tersebut adalah megumpulkan dan mengajak secara sukarela kepada umat manusia untuk belajar dan mengamalkan tentang agama Islam secara berjamaah (bersama-sama).Namun banyak kalangan masyarakat yang minim informasi tentang YPID sehingga terjadi timbul opini publik bahwa yayasan tersebut mengajarkan faham islam Jamaah.
'''Lemkari''' adalah Lembaga Karyawan Dakwah Islam Indonesia. lembaga ini adalah proses pembaharuan dari YPID. Dalam Lemkari semua pembelajaran dan struktur organisasi berdasarkan Al Quran, HAdits, Pancasila dan UUD 1945. Masalah Baeat dan sistem keamiran dalam Lemkari adalah hanya sebatas pembelajaran (wahana ilmu pengetahuan), sesuai dengan nama organisasi tersebut yaitu Lembaga KARYAWA Dakwah Islam maka warga Lemkari diupayakan menjadi masyarakat yang berkarya dan tidak menganggur, sehingga mereka tidak menjadi beban masyarakat dan negara. Masalah yang ditakuti oleh sebagian umat terhadap Lemkari adlah masalah Keamiran atau Kepemimpinan. namun sesungguhnya Keamiran dan kepemimpinan yang hakiki bagi Lemkari sudah final yaitu masuk dalam aturan NKRI.NamunSelanjutnya sepeninggalnya pemimpin spritual Lemkari yaitu KH. Nur Hasan Al Ubaidah Lubis telah terjadi perombakan besar pada Struktur organisasi. Dan ternyata ada 2 (dua) kubu yang saling berkepentingan. Kubu pertama adalah golongan muda yang berfikiran moderatpembaharuan yang ingin mempertahankan ajaran KH Nur Hasan dengan pendekatan Pemerintah RI serta mengajak warganya agar tunduk patuh kepada Pancasila dan UUD 45. Adapun Kubu ke Dua adalah bagi mereka golongan tua yang konon memiliki kepahaman tentang memurnikan agama islam yaitu dengan mendirikan Keamiran Agama Islam dan memakai proses pembaeatan .Perseteruan antar 2 (dua) kubu tersebut akhirnya dimenangi oleh kaum muda dan cendikiawan, karena mereka didukung oleh seluruh warga Lemkari dan keluarga KH Nur Hasan Al Ubaidah. Untuk menghindari dari kesalapahaman terhadap warga Lemkari maka seluruh keluarga KH. Nur Hasan sepakat tidak lagi ikut masuk dalam struktural kepengurusan. NamunSelanjutnya mereka lebih banyak menekuni usaha dan bisnisnya ketimbang ngurusi masalah keagamaan, sekalipun ada yang duduk didalam struktural hanya sebatas Dewan Penasehat saja, artinya mereka tidak memiliki hak menentukan roda organisasi. Kemudian bagi kubu yang merasa kalah karena pemahamannya tidak dapat diterapkan dalam Lemkari sebagian ada yang keluar membentuk ormas islam lainnya, ada yang tetap mengikuti dalam Lemkari, dan bahkan ada yang menyatakan keluar sambil menyatakan anti Lemkari, Kelompok yang menyatakan anti lemkari inilah yang selalu membuat opini-opini kurang mendasar tetang keberadaan Lemkari. Hubungannya Lemkari dengan YPID adalah sebagai pembinaan mantan warga YPID yang memiliki kefahaman islam jamaah, yaitu yang menginginkan adanya sistem keamiran di Indonesia.
'''LDII''' adalah Lembaga Dakwah Islam Indonesia yang merupakan perubahan nama dari Lemkari menjadi LDII. Konon nama LDII adalah solusi yang diberikan oleh Wakil Peresiden RI pada masa itu yaitu tahun 1990. adapun perubahan nama dari Lemkari menjadi LDII adalah saran dari Menteri Dalam Negeri pada masa itu karena sebelumnya sudah ada organisasi olahraga yang bernama Lemkari.Hubungan LDII dengan YPID secata otomatis tidak ada, karena semua warga LDII sudah tidak memiliki kepahaman YPID. Bahkan sebagian besar kepengurusan LDII terdiri dari tokoh-tokoh pemuda Indonesia yang tidak pernah mengalami masa-masa YPID. LDII kini disamping mendlamimendalami aqidah islam juga mempropogandakan perekonomian rakyat. program tersebut dilaksanakan sejak jaman orde baru hingga sekarang. Terbukti pada setiap Kelompok belajar atau PAC setingkat Kelurahan/Desa memiliki Koperasi. Bahkan sebelum terjadi Krisis Moneter yang melanda Bangsa Indonesia sekitar tahun 1998
Warga LDII telah mendirikan Usaha Bersama yang mirip dengan Koperasi namun dengan sistem menjual saham secara bebas kepada anggotanya. Disaat adanya geming beberpa ormas Islam yang mengajak untuk berserikat dalam kepemimpinan islam yang satu, LDII tetap masuk dalam barisan MUI, yang sejalan dengan program pemerintah Indonesia, dan sepakat menyatakan bahwa sudah menjadi finalisasi bahwa kepemimpinan di Indonesia adalah NKRI
 
== Referensi ==