Pertempuran Cartagena (209 SM): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 69:
Sejarawan Yunani yang biasanya terandalkan dan nyaris sezaman{{sfn|Champion|2015|pp=96, 98, 102}}{{sfn|Goldsworthy|2006|pp=20–21}}{{sfn|Miles|2011|pp=16, 510}} [[Polibius]] menulis catatan soal pertempuran tersebut. Menurut terjemahan tradisional dari catatan tersebut, ia menyatakan bahwa setiap sore, pasang menyebabkan tinggi air di laguna utara Cartagena Baru menyurut sehingga dapat dilalui. Ia menyatakan bahwa Scipio mempelajarinya pada pertemuan intelijensinya di Terraco dan sehingga serangannya menjadikannya memungkinkan agar tembok yang berbatasan dengan laguna dengan mudah direbut pada waktu yang diharapkan olehnya untuk mengirim pasukan untuk melalui laguna dan menaiki tembok. Sejarawan Romawi kuno [[Livy]], yang menulis dua abad kemudian, bertutur sebaliknya{{snd}}mungkin menyadari bahwa pasang tak dapat beroperasi sepanjang 24 jam{{snd}}dengan berujar bahwa dampak tersebut adalh karena angin utara reguler menyurutkan air laguna tersebut pada setiap sore. Kedua catatan tersebut memicu masalah, setidaknya bukan soal kenapa Cartagena tak menyadari perubahan apa yang terjadi dan kegagalan untuk mengambil tindakan dini.{{sfn|Lowe|2000|pp=43–44}}
 
Para sejarawan modern menawarkan banyak penafsiran terhadap catatan Polibius dan menyatakan cara berbeda soal tinggi laguna yang dapat disurutkan secara buatan. Salah satunya adalah pemakaiannya sebagai tempat [[budi daya ikan]] atau [[tambak garam]], tingginya dikendalikan oleh [[sluis]] di saluran menuju barat kota yang menghimpun [[tunggang pasang surut]] seukuran {{convert|0.6|m}} di wilayah tersebut. Benedict Lowe menyatakan bahwa manuver ke barat kota bukanlah coba-coba, namun penaklukan sukses dan pembukaan sluisesluis tersebut. J. H. Richardson menangkis kedua catatan kuno tersebut dan menyatakan bahwa tak mungkin untuk menentukan cara Romawi melintasi laguna pada bukti yang tersedia.{{sfn|Richardson|2018|pp=458–474}} Seluruh catatan modern bersepakat bahwa laguna mendangkal ketimbang kedalaman maksimumnya kala Romawi berniat untuk melintasinya.{{sfn|Lowe|2000|pp=43–47, 49}}
 
[[File:Colonne trajane 1-57 (cropped).jpg|thumb|{{center|Sebuah formasi {{lang|la|testudo}} Romawi menyerang gerbang benteng. Zirah berasal dari masa berikutnya.}}]]