Sunan Gresik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Avamauza (bicara | kontrib)
Menghapus Silsilah tanpa referensi valid. Peringatan, Jangan mencantol-cantolkan atau merubah Sunan Gresik sesuka hati tanpa sumber dan merubah Sejarah yang sudah ada.
Membalikkan revisi 25492685 oleh Avamauza (bicara)
Tag: Pembatalan Dikembalikan
Baris 11:
| predecessor =
| successor
| birth_name = [[Samarqand]]Pasai (*perkiraanLhokseumawe)
| birth_date =
| birth_place =
| death_date = 17.04.1419 M.<ref> Bukti ini nampak pada bingkai nisan Maulana Malik Ibrahim, terdapat pahatan ayat suci Al-Qur’an. Diawali dengan surat al-Baqarah ayat 225 yang lebih popular disebut ayat kursi, lalu surat Ali Imran ayat 185, Al-Rahman ayat 26-27, dan diakhiri dengan surat At-Taubah ayat 21-22. Menurut beberapa penelitian literatur, nisan tersebut berasal dari Champa, Gujarat dan nisan tersebut adalah persembahan Sultan Samudra Pasai sebagai tanda hormat atas keagungan sang Maulana Maulik Ibrahim. Pada makam Maulana Malik Ibrahim, terdapat pula sebuah teks bertuliskan :“Ini adalah makam almarhum seorang yang dapat diharapkan mendapat pengampunan Allah dan yang mengharapkan kepada rahmat Tuhannya Yang Maha Luhur, guru para pangeran, dan sebagai tongkat sekalian para sultan dan Wazir, siraman bagi kaum fakir dan miskin. Yang berbahagia dan syahir penguasa dan urusan agama : Malik Ibrahim yang terkenal dengan kebaikannya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya dan semoga menempatkannya di surga.” Maulana Malik Ibrahim adalah cucu dari Wali Qutub [As-Sayyidi Jamaluddin Al-Husaini]. Seorang Wali Allah yang menjadi Mufti dan Penasehat Kekhilafahan Turki Utsmani, yang dipimpin oleh Khalifah Muhammad I. Ayah Maulana Malik Ibrahim adalah As-Sayyidi Barakat Zainil Alam, Seorang Wali Allah yang memiliki paras yang tampan, & mempunyai keahlian sebagai orator yang ulung & memukau.</ref>
| death_place = [[Gresik]], Majapahit
| children = {{unbulletedcollapsible list|title=Pernikahan dengan DewiSiti CandrawulanFathimah :
|Maulana Moqfaroh
|[[Sunan Ampel]]
|Syarifah Sarah
|[[Raden Santri Gresik|Ali Murthada]] (Raden Santri)
}}
 
{{collapsible list|title=Pernikahan dengan Siti Maryam :
|Abdullah
|Ibrahim
|Abdul Ghafur
|Ahmad
}}
{{collapsible list|title=Pernikahan dengan Wan Jamilah :
|Abbas
|Yusuf
}}
| father = [[SyekhBarakat JumadilZainal Qubro]]Alam
| mother =
| spouse =Dewi Candrawulan
{{unbulleted list
| successor = [[Sunan Ampel]]
|Siti Fathimah binti [[Ali Nurul Alam]]
|Siti Maryam binti [[Syekh Subakir]]
|Wan Jamilah binti [[Ibrahim Zainuddin As-Samarqandy]]
}}
|successor=[[Sunan Ampel]]}}
 
'''Sunan Gresik''' atau '''Maulana Malik Ibrahim''' (w. 1419 M/822 H) adalah Pemimpin [[Walisongo]] generasi pertama dalam menyebarkan agama Islam di [[Pulau Jawa|Tanah Jawa]]. Ia dimakamkan di [[Gapurosukolilo, Gresik, Gresik|Desa Gapurosukolilo]], [[Kabupaten Gresik|Gresik]].
 
Maulana Malik Ibrahim merupakan orangOrang tua dari para wali, dari beliau Islam di Nusantara ini berawal khususnya di Jawa, dari dzurriyah beliau pula Tokoh-tokoh Agama Islam di Nusantara dicetak dan menyebar seantero Nusantara. Kyai-KyaiKiyai Kiyai sepuh yang ada, pendiri dan pengelola Pondok Pesantren di Jawa sebagian besar adalah ada sambungan hubungan keluarga.
Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarqandy diperkirakan lahir di [[Samarqand]], Asia Tengah. [[Babad Tanah Jawi]] versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarqandy, berubah menjadi Asmarakandi. Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syeikh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara kandung dengan [[Maulana Ishaq]],
 
Maulana Malik Ibrahim merupakan orang tua dari para wali, dari beliau Islam di Nusantara ini berawal khususnya di Jawa, dari dzurriyah beliau pula Tokoh-tokoh Agama Islam di Nusantara dicetak dan menyebar seantero Nusantara. Kyai-Kyai sepuh yang ada, pendiri dan pengelola Pondok Pesantren di Jawa sebagian besar adalah ada sambungan hubungan keluarga.
 
== Riwayat Dakwah ==
Baris 43 ⟶ 54:
 
Demikianlah, dalam rangka mempersiapkan kader untuk melanjutkan perjuangan menegakkan ajaran-ajaran Islam, Maulana Malik Ibrahim membuka pesantren-pesantren yang merupakan tempat mendidik pemuka agama Islam pada masa selanjutnya. Hingga saat ini makamnya masih diziarahi orang-orang yang menghargai usahanya menyebarkan agama Islam berabad-abad yang silam. Setiap malam Jumat Legi, masyarakat setempat ramai berkunjung untuk berziarah. Ritual ziarah tahunan atau ''haul'' juga diadakan setiap tanggal 12 Rabi'ul Awwal, sesuai tanggal wafat pada prasasti makamnya. Pada acara haul biasa dilakukan ''khataman'' Al-Quran, ''mauludan'' (pembacaan riwayat Nabi Muhammad), dan dihidangkan makanan khas bubur harisah.<ref name="Ziarah Spiritual 2006">''Jejak Para Wali dan Ziarah Spiritual'', Penerbit Buku Kompas, Desember 2006.</ref>
 
SILSILAH:
 
Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi Thalib, binti
Al-Imam Al-Husain bin
Al-Imam Ali Zainal Abidin bin
Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin
Al-Imam Ja’far Shadiq bin
Al-Imam Ali Al-Uraidhi bin
Al-Imam Muhammad An-Naqib bin
Al-Imam Isa Ar-Rumi bin
Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin
As-Sayyid Ubaidillah bin
As-Sayyid Alwi bin
As-Sayyid Muhammad bin
As-Sayyid Alwi bin
As-Sayyid Ali Khali’ Qasam bin
As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin
As-Sayyid Alwi Ammil Faqih bin
As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin
As-Sayyid Abdullah bin
As-Sayyid Ahmad Jalaluddin bin
As-Sayyid Husain Jamaluddin bin
As-Sayyid Barakat Zainal Alam
As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
 
== Wafat ==