Oemar Dachlan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PeragaSetia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
PeragaSetia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
Oemar lahir di [[Kota Samarinda|Samarinda]] pada tanggal 12 Desember 1913. Dia merupakan putra sulung dari pasangan Dachlan, seorang juru mudi kapal, dan Hj. Kamariah. Oemar mengikuti kursus jurnalistik di [[Kota Bandung|Bandung]] selama enam bulan pada tahun 1930, sebelum menjadi reporter dan ''stads-redacteur'' di sebuah Koran Tionghoa-Melayu bernama [[Pewarta Borneo|''Pewarta Borneo'']] di [[Samarinda]] pada tahun 1934.<ref name=":0">{{Cite web|last=GM|first=Fel|date=2021-02-09|title=Wartawan Lima Zaman Oemar Dachlan, Orang Kaltim Pertama yang Mewawancarai Presiden Soekarno|url=https://kaltimkece.id/historia/mereka/wartawan-lima-zaman-oemar-dachlan-orang-kaltim-pertama-yang-mewawancarai-presiden-soekarno|website=Kaltim Kece|access-date=2024-03-05}}</ref>
 
Pada tahun [[1938]], dia pindah ke surat kabar [[Pancaran Berita|''Pantjaran Berita'']] sebagai anggota staf redaksi. Karena kepandaiannya, ia diangkat menjadi pemimpin redaksi surat kabar.{{sfn|Hassan|2004|p=241}} Pada tahun 1937, Oemar terlibat dalam pendirian cabang [[Gerakan Rakyat Indonesia|Gerindo]] (Gerakan Rakyat Indonesia) di [[Kota Samarinda|Samarinda]], bersama dengan Aswian Tojo, Ishak Sani, dan M. Djunaedi.{{sfn|Tim Penyusun|1986|p=54-55}} ''Pantjaran Berita'' kemudian menjadi corong dari Gerindo,. terbuktiOemar darimenulis opinidalam yang''Pantjaran ditulis oleh OemarBerita'' mengenai pendirian Partai Persatuan Indonesia ([[Parpindo]]) oleh [[Mohammad Yamin|Moh. Yamin]] setelah pemecatannya dari partai tersebut., di mana Diadia berpendapat bahwa "partai Yamin" dibentuk hanya untuk menyaingi [[Gerakan Rakyat Indonesia|Gerindo]] dan sebaiknya dibubarkan saja demi "kebaikan bangsa dan pergerakan nasional".<ref>{{Cite journal|date=19 Agustus 1939|title=De Partij Persatoean Indonesia|url=https://www.delpher.nl/nl/tijdschriften/view?identifier=MMKITLV3:002244007:00003&query=%22Oemar+Dachlan%22&coll=dts&sortfield=date&rowid=1|journal=Overzicht van de Inlandsche en Maleisisch-Chineesche pers|issue=33|pages=585-586}}</ref> Oemar selaku redaktur juga pernah mendapat peringatan dari pemerintah kolonial karena artikel-artikelnya yang pedas, salah satunya mengkritik kebijakan [[Pabean|kepabeanan]].<ref>{{Cite news|date=1938-05-31|title=Opruiende artikelen tegen het douanebeleid|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22Pantjaran+Berita%22&coll=ddd&sortfield=date&page=6&identifier=ddd:010539377:mpeg21:a0110&resultsidentifier=ddd:010539377:mpeg21:a0110&rowid=3|work=De Tijd|access-date=5 Maret 2024}}</ref> Pada saat [[Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda|pendudukan Jepang]], ''Pantjaran Berita'' hilang dari peredaran.
 
Pada awal kemerdekaan, Oemar terlibat dalam Gerakan Dokter Suwadji, sebuah komite yang dibentuk oleh [[Dr. Suwadji]] untuk mempertahankan kemerdekaan di [[Kota Samarinda|Samarinda]].{{sfn|Magenda|2010|p=65}} Selain itu, Oemar juga menjadi pemimpin redaksi surat kabar [[Masjarakat Baroe|''Masjarakat Baroe'']] yang pertama kali terbit pada tanggal [[4 Agustus]] [[1946]]. Di bawah pemerintahan [[NICA]], surat kabar [[Masjarakat Baroe|''Masjarakat Baroe'']] menampakkan wajahnya sebagai koran yang bercorak republiken yang di mana membuat Oemar sering berurusan dengan pihak penguasa.{{sfn|Hassan|2004|p=241}} Selain itu, surat kabar ''Masjarakat Baroe'' yang dipimpin Oemar Dachlan yang terbit di Kalimantan Timur juga memuat karya sastra, terutama puisi.<ref>{{cite web|url = https://komunitassastra.wordpress.com/2009/07/22/sepintas-sastrawan-dan-komunitas-sastra-di-kalimantan/|title = SEPINTAS SASTRAWAN DAN KOMUNITAS SASTRA DI KALIMANTAN|publisher = komunitas sastra|language = Indonesia|date = 22 Juli 2009|accessdate = 29 April 2015}}</ref>