Sumatera Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
lembak Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 53:
|1,81% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,83% [[Hindu]]<ref name=AGAMA>{{cite web|url=https://sumsel.bps.go.id/indicator/108/637/1/jumlah-penduduk-menurut-agama.html|title=Jumlah Penduduk Menurut Agama di Sumatera Selatan|website=www.sumsel.bps.go.id|accessdate=16 Maret 2022|archive-date=2021-02-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20210202133602/https://sumsel.bps.go.id/indicator/108/637/1/jumlah-penduduk-menurut-agama.html|dead-url=no}}</ref>}}
| suku = Palembang
| bahasa = {{collapsible list| [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br>[[Bahasa Melayu|Melayu]] (dominan)<br>—[[Bahasa Palembang|Melayu Palembang]]<br>—[[Bahasa Besemah|Melayu Besemah]]<br>—[[Bahasa Enim|Melayu Enim]]<br>—[[Bahasa Lematang|Melayu Lematang]]<br>—[[Bahasa Musi|Melayu Musi]]<br>—
| IPM = {{increase}} 73,18 ([[Daftar provinsi di Indonesia menurut IPM|2023]])<br>{{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://webapi.bps.go.id/download.php?f=Ea5vAnGnUKm5etOGNkdbedyyYzC7/qNgbRPghTRBn1KZiahBOTjpC6NkXDc8styxZZoybLNCo39qSqjdadQh5cs2jA5ilTWqUSXlweMddD1qYNhMUvKXh14Q0j3lw8cLLfK42jPj8uSJ9qMRXvsghPcRAbU7gWeADmH97AIrowl7etwpdAmjXdHs4uyNs9lh/wJHwvZeD4UXY2qk4IBDM9F1zVi1p5L48/cdsO+dYhFsxfVsEVdgW5rRIBPuNw0WrhVA5fpTm2OTfjLyYrjrOISffBhVKkdh7iUKPlt6Ys0=|title=Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2023|website=www.bps.go.id|page=8|accessdate=7 Desember 2023}}</ref>
| kode pos = [[Daftar kode pos di Indonesia|30xxx-32xxx]]
Baris 87:
'''Sumatra Selatan'''<ref name="KBBI">{{cite web |title=Cari "''Sumatra Selatan''" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) |language=id |url= https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sumatra%20selatan |work=Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia}}</ref> adalah [[Provinsi Indonesia|provinsi]] di [[Indonesia]] yang terletak di bagian Selatan pulau [[Sumatera]]. [[Ibu kota]] Sumatera Selatan berada di kota [[Kota Palembang|Palembang]], dan pada tahun 2023 penduduk provinsi ini berjumlah 8.889.913 jiwa. Secara geografis, Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi [[Jambi]] di utara, provinsi [[Kepulauan Bangka-Belitung]] di timur, provinsi [[Lampung]] di selatan dan Provinsi [[Bengkulu]] di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti [[minyak bumi]], [[gas alam]] dan [[batu bara]]. Selain itu, ibu kota provinsi Sumatera Selatan, [[Palembang]], telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat [[Kedatuan Sriwijaya]].
Dari abad ke-7 hingga akhir abad ke-14, provinsi ini merupakan pusat Kerajaan Buddha Sriwijaya, yang memengaruhi sebagian besar kawasan [[Asia Tenggara]].<ref name="end">{{cite book|title=Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula |url=https://archive.org/details/earlykingdomsofi0000muno |last=Munoz |first=Paul Michel |publisher=Editions Didier Millet |year=2006 |isbn=9789814155670 |location=Singapore |pages=[https://archive.org/details/earlykingdomsofi0000muno/page/171 171]}}</ref> Sriwijaya adalah pusat penting bagi perluasan [[agama Buddha]] di Kepulauan Nusantara pada abad ke-8 hingga abad ke-12. Sriwijaya juga kerajaan bersatu pertama yang mendominasi sebagian besar Nusantara yang kini disebut Indonesia.<ref name="Awani-Malay">{{cite news|url=http://english.astroawani.com/malaysia-news/unsung-malay-history-71733|title=The unsung Malay history|author=Mohd Hazmi Mohd Rusli|date=31 August 2015|work=Astro Awani|access-date=2021-10-26|archive-date=2020-08-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20200807082237/http://english.astroawani.com/malaysia-news/unsung-malay-history-71733|dead-url=no}}</ref> Karena posisi geografisnya, ibu kota Sriwijaya, Palembang, menjadi pelabuhan berkembang yang sering dikunjungi oleh para pedagang dari [[Timur Tengah]], [[Subbenua India]], dan [[Tiongkok]]. Dimulai pada abad ke-13, [[Islam]] mulai [[Penyebaran Islam di Nusantara|menyebar]] di wilayah tersebut, secara efektif menggantikan agama [[Hindu]] dan Buddha sebagai agama dominan di wilayah tersebut.
Pada abad ke-17, [[Kesultanan Palembang]] didirikan dengan Palembang sebagai ibukotanya, pada saat itu pula orang-orang Eropa mulai berdatangan di wilayah ini. [[Belanda]] menjadi kekuatan dominan di wilayah tersebut. Melalui [[Vereenigde Oostindische Compagnie]], Belanda memberikan pengaruh terhadap Kesultanan Palembang. Hingga pada akhirnya Kesultanan Palembang dibubarkan. Wilayah ini seperti wilayah lainnya di Indonesia, Belanda mengambil alih pemerintahan untuk abad berikutnya, tetapi selama [[Perang Dunia II]], [[Jepang]] menyerang Palembang dan mengusir Belanda.
|