Elza Syarief: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 51:
Karier pengacaranya bermula ketika ia ikut bergabung dengan Ikatan Warga Satya, yaitu kumpulan mantan CPM maupun POM AD. Elza sempat berkarier di kantor pengacara milik [[O.C. Kaligis]] sebelum akhirnya pada tahun [[1991]] ia membuka kantor hukum sendiri, Elza Syarief & Partner. Elza banyak menangani kasus-kasus korporat besar, terutama perusahaan milik keluarga Soeharto. Beberapa perusahaan yang ditanganinya ialah Mandala Permai, Citra Nasional, Timor Motor, Timor Industri Complement, Mandala Citra Unggulan, serta Humpuss.<ref>http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2002/05/13/WAW/mbm.20020513.WAW119597.id.html{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Penampilannya tenang, simpatik, sabar serta cerdas dengan pengalamannya sebagai pengacara kawakan, menumbuhkan kepercayaan di keluarga [[Soeharto]]. Dia pernah menjadi pengacara [[Bambang Trihatmodjo]] dan [[Siti Hardijanti Rukmana]]. Namanya sontak menjadi terkenal setelah ia menjadi kuasa hukum [[Tommy Soeharto]] dalam kasus tukar guling [[Bulog]] dengan [[Goro Batara Sakti|Goro]], perusahaan milik Tommy.<ref name=bio1/> Dan Tommy bebas dalam kasus ini yang ditangani oleh Elza Syarief.
 
Demikian juga kasus yang menarik Perhatianperhatian yaitu kasus korupsi [[Muhammad Nazaruddin]] dalam perkara Wisma Atlet dan 39 kasus lainnya.
 
Selain menjadi advokat korporat besar, Elza juga sering menangani kasus-kasus selebritis. Beberapa kasus selebritis yang telah ia tangani antara lain kasus [[Kristina]] dalam upaya perceraiannya dengan Al-Amin Nasution, sebagai pengacara [[MD Entertainment]] yang berkasus dengan [[Cinta Laura]], menjadi pengacara [[Maia Estianty]] dalam upaya perceraian dengan [[Ahmad Dhani]], kuasa hukum [[Tamara Bleszynski]], [[Cut Memey]], [[Cut Keke]], [[Nikita Willy]], aktor [[Gary Iskak]], [[Emilia ContesaContessa]], kuasa hukum [[Denada Tambunan]] dan adiknya tentang warisan, Denada Tambunan tentang perceraian, [[Jessica Iskandar]], serta pembela [[Ratu Felisha]] dalam kasus pemukulan [[Andika Mahesa|Andika]]. [[Adjie Massaid]], [[Anjasmara]], [[Manohara Odelia Pinot]], [[Ratna Sarumpaet]], dan masih banyak lagi.{{cn}}
 
Sebagai akademisi, Elza mengajar sebagai dosen di [[Universitas Internasional Batam]] (UIB) sejak 2010.<ref>https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_dosen/98F31F8D-E6AE-4743-B0A2-15855873A8EE/CF98F9A8-DD36-4590-898D-C9391A127ACC</ref> Ia dikukuhkan sebagai guru besar hukum di UIB pada 14 September 2023.<ref>https://www.beberin.com/prof-elza-syarief-resmi-dikukuhkan-menjadi-guru-besar-universitas-internasional-batam-uib/</ref>
Elza juga menjadi anggota advokat Tim Merah Putih yang mengusung pasangan [[Prabowo Subianto]]–[[Hatta Rajasa]] untuk gugatan hasil Pilpres 2014 di [[Mahkamah Konstitusi]].<ref>https://jpnn.com/news/di-mk-hampir-tuntas-kubu-prabowo-hatta-bakal-lanjut-ke-ptun</ref>
 
Pada tahun 2006, Elza ikut serta mendirikan [[Partai Hanura]] tetapi ia dipecat pada tanggal 24 Juli 2014 karena Elza tidak setuju adanya pernyataan bahwa [[Prabowo Subianto]] dinyatakan telah melanggar HAM begitu juga dengan pamannya bernama Mayjen TNI (Purn) Chairawan K. Nursyiman dinyatakan melanggar HAM padahal Elza adalah kuasa hukum dari kurang lebih 50 jenderal yang dianggap melanggar HAM dan telah memperjuangkannya bersama-sama Mayor Jenderal TNI (Purn) [[Zacky Anwar Makarim]] untuk melakukan upaya hukum sehingga akhirnya dinyatakan oleh Dunia Internasional bahwa di Indonesia tidak terjadi pelanggaran HAM yang dilakukan oleh TNI.
 
TetapiNamun kemudian pada bulan Februari 2015, Elza dipilih oleh Bapak [[Wiranto]] dan masuk kembali di Partai Hanura dan menjabat sebagai Ketua Perempuan. Kemudian pada bulan Maret 2015 karena kesibukannya, Elza mengundurkan diri dari Partai Hanura.
 
Elza juga menjadi anggota advokat Tim Merah Putih yang mengusung pasangan [[Prabowo Subianto]]–[[Hatta Rajasa]] untuk gugatan hasil Pilpres 2014 di [[Mahkamah Konstitusi]].<ref>https://jpnn.com/news/di-mk-hampir-tuntas-kubu-prabowo-hatta-bakal-lanjut-ke-ptun</ref>
 
Kemudian akhir April 2015, Elza dilantik oleh Bapak Prabowo Subianto menjabat sebagai Ketua Divisi Penyelesaian Sengketa di Mahkamah Konstitusi Gerindra.
Baris 65 ⟶ 67:
Kemudian tahun 2019 Elza ditunjuk sebagai Ketua Mahkamah Partai di Partai Berkarya tetapi Partai Berkarya diambil alih oleh Muchdi P.R.
 
Elza juga sebagai kuasa hukum dari [[Eurico Guterres]] orang NTT pro integrasi dan akhirnya di Mahkamah Agung dia dibebaskan. Elza juga sebagai Kuasa Hukum [[Fadel Muhammad]] Wakil Ketua MPR RI.
 
Elza menjadi Narasumber di berbagai Televisi dan Acara-Acara di berbagai Televisi.