Metilkobalamin: Perbedaan antara revisi

Metilkobalamin berpartisipasi dalam jalur Wood-Ljungdahl, yang merupakan jalur dimana beberapa organisme memanfaatkan [[karbon dioksida]] sebagai sumber senyawa organik. Dalam jalur ini, metilkobalamin menyediakan gugus metil yang berpasangan dengan [[karbon monoksida]] (berasal dari CO2karbon dioksida) untuk menghasilkan [[asetil-KoA]]. Asetil-KoA merupakan turunan asam asetat yang diubah menjadi molekul yang lebih kompleks sesuai kebutuhan organisme.<ref>{{cite journal | vauthors = Fontecilla-Camps JC, Amara P, Cavazza C, Nicolet Y, Volbeda A | title = Structure-function relationships of anaerobic gas-processing metalloenzymes | journal = Nature | volume = 460 | issue = 7257 | pages = 814–822 | date = August 2009 | pmid = 19675641 | doi = 10.1038/nature08299 | bibcode = 2009Natur.460..814F | s2cid = 4421420 }}</ref>

Metilkobalamin diproduksi oleh beberapa [[bakteri]].{{cn|date=February Ini2021}} Metilkobalamin memainkan peran penting dalam lingkungan, yang bertanggung jawab atas biometilasibio[[metilasi]] [[logam berat]] tertentu. Misalnya, metilmerkuri[[metilraksa]] yang sangat beracun dihasilkan oleh aksi metilkobalamin.<ref>{{citation |url=https://books.google.com/books?id=OBlxCKbYCx8C&pg=PA32 |title=Comprehensive B12: Chemistry, Biochemistry, Nutrition, Ecology, Medicine | vauthors = Schneider Z, Stroiński A |isbn=978-3110082395 |year=1987 |publisher=Walter de Gruyter }}</ref> Dalam peran ini, metilkobalamin berfungsi sebagai sumber "CH3+".