Amahai, Amahai, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Halalatu (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Halalatu (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 102:
Di masa lalu, Amahai memiliki satu baileo untuk Negeri Amahai itu sendiri (Amahai Serani & Amahai Salam), Makariki, Soahuku, dan Yalahatan. Namun pada tahun 1899 terjadi bencana tsunami dan mengakibatkan baileo ikut tersapu banjir. Baileo mulai dibangun kembali pada tahun 1977 di lokasi yang sama seperti sebelumnya.
 
[[Berkas:Pintu masing-masing soa di baileu Amahai.jpg|jmpl|ka|al=baileo|Pintu masing-masing soa pada Baileo Negeri Amahai Lounusa Ma'atita.]]Pada sisi timur bangunan baileo tepatnya pada sisi kanan pintu Soa Lesi terdapat ''batu pamale''. Batu pamale memiliki empat batu penyangga yang secara simbolis melambangkan tiang penyangga surga di ujung dunia.  Surga dilambangkan dengan batu penjuru. Batu pamale ini tidak boleh berasal dari batu yang dibentuk atau diproses kembali bentuknya oleh tangan manusia namun harus dari batu yang secara alami sudah terbentuk. Batu penyangga melambangkan empat Soa. Batu-batu penyangga tersebut disusun melingkar menurut pola kosmologis tertentu, yang di dalamnya ditentukan urutan dan fungsi masing-masing Soa. Pada tuturan secara turun-temurun bahwa, batu seperti ini mulanya dijamanpada jaman dahulu sebagai batu altar atau sebagai batu kurban.
 
== Hubungan Pela Gandong ==