Pembunuhan Talaat Pasha: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 37:
Setelah [[Gencatan Senjata Mudros]] (30 Oktober 1918), Talaat melarikan diri dari Konstantinopel dengan kapal torpedo Jerman bersama pemimpin Komite Persatuan dan Kemajuan lainnya, seperti [[Enver Pasha]], [[Djemal Pasha]], [[Bahaeddin Şakir]], [[Nazım Bey]], [[Osman Bedri]] dan [[Cemal Azmi]] pada 1–2 November malam. Selain Djemal, semuanya adalah pelaku utama genosida. Mereka pergi untuk menghindari hukuman atas kejahatan mereka dan untuk mengorganisasi gerakan perlawanan.{{sfnm|1a1=Dadrian|1a2=Akçam|1y=2011|1p=24|2a1=Yenen|2y=2020|2p=74}} Menteri Luar Negeri Jerman, [[Wilhelm Solf]], telah memerintahkan kedutaan di Konstantinopel untuk membantu Talaat dan menolak permintaan pemerintah Utsmaniyah untuk mengekstradisinya, dengan alasan bahwa "Talaat telah setia kepada kita, dan negara kita tetap terbuka baginya."{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=75|2a1=Kieser|2y=2018|2p=382|3a1=Hosfeld|3y=2005|3pp=11–12}}
Setelah tiba di Berlin pada 10 November, Talaat menginap di sebuah hotel di [[Alexanderplatz]] dan [[sanatorium]] di [[Neubabelsberg]], [[Potsdam]],{{sfn|Hosfeld|2005|pp=12–13}} sebelum pindah ke apartemen sembilan kamar di {{ill|Hardenbergstraße|de|Hardenbergstraße}} 4, yang kini menjadi tempat dari [[Ernst-Reuter-Platz]].{{sfnm|1a1=Kieser|1y=2018|1p=382|2a1=Hofmann|2y=2020|2pp=74–75|3a1=Hosfeld|3a2=Petrossian|3y=2020|3p=1}} Di sebelah apartemennya, ia mendirikan Klub Oriental, tempat berkumpul orang-orang Muslim dan Eropa yang menentang [[Sekutu Perang Dunia I|Entente]].{{sfn|Kieser|2018|p=385}} [[Auswärtiges Amt|Kantor Luar Negeri Jerman]] memantau kegiatan di apartemen tersebut melalui Paul Weitz, mantan koresponden Konstantinopel untuk Koran ''[[Frankfurter Zeitung]]''.{{sfn|Hosfeld|2005|p=16}} Dekrit dari [[Partai Demokrat Sosial Jerman|Partai Sosial Demokrat Jerman]] yang saat itu dipimpin oleh Kanselir [[Friedrich Ebert]] melegalkan tempat tinggal Talaat. Pada tahun 1920, istri Talaat, [[Hayriye Talaat Bafralı|Hayriye]], bergabung dengannya.{{sfn|Kieser|2018|p=382}} Pemerintah Jerman mendapat informasi bahwa nama Talaat pertama kali muncul dalam daftar hitam orang Armenia dan menyarankan agar dia tinggal di properti terpencil milik mantan kepala staf Utsmaniyah [[Fritz Bronsart von Schellendorf]] di [[Mecklenburg (wilayah)|Mecklenburg]]. Talaat menolak karena ia membutuhkan jaringan di ibu kota untuk menjalankan agitasi politiknya.{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=75|2a1=Hosfeld|2y=2005|2p=12}} Gerakan perlawanan yang dimulai oleh Komite Persatuan dan Kemajuan akhirnya bermuara pada [[Perang Kemerdekaan Turki]].{{sfn|Kieser|2018|p=319}} Awalnya, Talaat berharap dapat menggunakan politikus Turki [[Mustafa Kemal]] sebagai boneka dan mengeluarkan perintah langsung kepada jenderal-jenderal Turki dari Berlin.{{sfn|Hosfeld|2005|p=16}}
Talaat berkawan dengan orang-orang Jerman yang berpengaruh sejak awal pengasingannya. Seiring waktu, ia memperoleh pengakuan karena dianggap sebagai perwakilan [[gerakan nasionalis Turki]] di luar negeri. Dengan menggunakan [[paspor palsu]] atas nama Ali Saly Bey, ia bepergian dengan bebas di seluruh Eropa meskipun dicari oleh Inggris dan Kesultanan Utsmaniyah karena kejahatannya.{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=75|2a1=Kieser|2y=2018|2p=385|3a1=Hosfeld|3y=2005|3p=15}} Banyak surat kabar Jerman yang mencurigai keberadaannya di Berlin dan ia berbicara pada konferensi pers setelah [[Kapp Putsch]], kudeta yang gagal untuk menggulingkan pemerintah Jerman pada Maret 1920.{{Sfnm|1a1=Hosfeld|1a2=Petrossian|1y=2020|1p=1|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=227}} Banyak orang Jerman, terutama dari sayap kanan, melihat Turki sebagai pihak tak bersalah dan diperlakukan tidak adil. Mereka membandingkan [[Perjanjian Sèvres]] dengan [[Perjanjian Versailles]], serta memandang Jerman dan Turki sebagai "komunitas senasib".{{sfn|Kieser|2018|pp=386–387}} Talaat menulis memoar dengan tujuan utama membela keputusannya dalam memerintahkan genosida dan membebaskan Komite Persatuan dan Kemajuan dari segala tuduhan.{{sfn|Göçek|2015|pp=251–252, 257}} Talaat dan para anggota Komite Persatuan dan Kemajuan lainnya di pengasingan divonis dan dihukum mati secara ''[[in absentia]]'' oleh [[pengadilan Istanbul 1919–1920|Pengadilan Militer Khusus Utsmaniyah]] pada 5 Juli 1919, atas "pembantaian dan pemusnahan penduduk Armenia dari pihak Kekaisaran."{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=75|2a1=Kieser|2y=2018|2p=385|3a1=Hosfeld|3a2=Petrossian|3y=2020|3p=2}}
|