Bahasa Bali Aga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 16:
 
Terdapat sebuah sub-dialek dari Bali Aga yang juga dikenal sebagai "Bahasa Bali Kapara" yang dituturkan di [[Sembiran, Tejakula, Buleleng|Desa Sembiran]], yakni sebuah desa yang terletak di [[Tejakula, Buleleng|Kecamatan Tejakula]], [[Kabupaten Buleleng]].<ref name="Putri"/>
== Klasifikasi ==
Dialek Aga merupakan sebuah [[dialek]] dari [[Bahasa Bali]] yang sendirinya termasuk dalam cabang {{PRBahasa|Melayu-Polinesia}} dari rumpun bahasa {{PRBahasa|Austronesia}}. Dalam rumpun Melayu-Polinesia, bahasa Bali berada di subcabang {{PRBahasa|Bali-Sasak-Sumbawa}}.<ref>{{cite book |last=Adelaar |first=K. Alexander |year=2005 |chapter=The Austronesian languages of Asia and Madagascar: a historical perspective |editor1=Adelaar, K. Alexander |editor2=Himmelmann, Nikolaus |title=The Austronesian languages of Asia and Madagascar |location=London |publisher=Routledge |pages=1–42}}</ref>
 
Dialek lain bahasa Bali yang dituturkan di wilayah [[Nusa Penida]] dan sekitarnya, yakni [[bahasa Bali Nusa Penida]] (atau disebut juga sebagai '''''basa Nosa''''' atau '''dialek NP'''), seringkali digolongkan menjadi sub-dialek dari dialek Aga. Hal ini dikarenakan dialek NP memiliki persamaan ciri kebahasaan dengan dialek Aga yang oleh Jendra, dkk. (1997) dijabarkan sebagai berikut:<ref name="tatkala">{{cite web|url=https://tatkala.co/2020/05/17/basa-nosa-bahasa-bali-dialek-nusa-penida-yang-mirip-dialek-bali-aga/|title=“Basa Nosa”, Bahasa Bali Dialek Nusa Penida yang Mirip Dialek Bali Aga?|author=I Ketut Serawan|date=17 Mei 2020}}</ref>
* Distribusi fonem {{IPAslink|h}} pada awal dan tengah kata;
* Masih ditemukannya [[akhiran]] {{IPAslink|ɲ|-ñə}} dan {{IPAslink|c|-cə}} yang merupakan [[alofoni]] [[morfem]] dari akhiran {{IPAslink|ə|-ə}};
* Intonasi pembicaraan penutur cenderung memiliki tempo yang cepat dan tekanan yang lebih keras;
* Kosakata dalam dialek Nusa Penida memiliki kemiripan dengan kosakata yang ada di dialek Aga dan sub-dialeknya yang lain.
Meskipun demikian, terdapat perbedaan lain yang cukup mencolok antara kedua dialek, yakni hilangnya atau berkurangnya distribusi fonem {{IPAslink|a}} pada posisi akhir kata.<ref name="tatkala"/>
 
==Persebaran==
Dalam Bawa (1983:394), dialek Bali Aga (DBA) dikelompokkan menjadi tiga daerah penuturan utama, yakni wilayah timur, utara, serta barat yang dirinci sebagai berikut:<ref name="Bawa"/>