Kilesa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
Faredoka (bicara | kontrib)
Baris 32:
 
=== Tiga tahap kilesa ===
Ada tigaTiga tahap kekotorankilesa batindijelaskan dalam [[Tripitaka Pāli|Tipitaka Pāli]]. Selama tahap pasif, kekotoran batinkilesa tertidur di dasar kontinum mental sebagai kecenderungan laten (''anusaya''), tetapi melalui dampak dari rangsangan sensorik, kecenderungan-kecenderungan ini akan mewujudkan dirinya (''pariyutthana'') di permukaan kesadaran dalam bentuk pikiran jahat, emosi, dan kehendak. Jika kecenderungan-kecenderungan ini mengumpulkan kekuatan tambahan, kekotoran batin akan mencapai tahap pelanggaran berbahaya (''vitikkama''), yang kemudian akan melibatkan tindakan fisik atau vokal.
 
TheravadinTheravādin percaya kekotoranbahwa batinkilesa ini merupakan kebiasaan yang terlahir dari ketidaktahuan (bahasa Pali: ''avijja'') yang menimpa pikiran semua makhluk yang tak-tercerahkan, yang berpegang teguh terhadapnya dan terhadap pengaruhnya dalam ketidaktahuannya terhadap kebenaran. NamunAkan tetapi, dalam kenyataannya, kekotorankilesa batin initersebut tidak lebih dari sekadar noda-noda yang telah mendera pikiran, menciptakan penderitaan, dan mengondisikan tekanan batin. Makhluk yang tak-tercerahkan menjadi lekat pada tubuh, dengan asumsi bahwa kelekatan itu mewakili diri, padahal dalam kenyataannya tubuh adalah fenomena tak-kekal yang terbentuk dari [[Unsur (Buddhisme)|empat unsur dasar. Sering ditandai dengan bumi, air, api dan udara, pada teks-teks Buddhis awal unsur-unsur ini berturut-turut didefinisikan sebagai inti sari yang mewakili padatan, cairan, suhu, dan mobilitas kualitas indrawi]].<ref>Dan Lusthaus, [http://www.acmuller.net/yogacara/articles/intro-uni.htm ''What is and isn't Yogacara.''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131216190312/http://www.acmuller.net/yogacara/articles/intro-uni.htm|date=2013-12-16}}</ref>
 
SeringKemunculan munculnya bisikan kekotoran batinkilesa dan manipulasi pikiranbatin diyakini telah mencegah pikiranbatin dari melihatpenyadaran atas sifat sejati dari kenyataan. PerilakuPerbuatan tidak terampilburuk pada gilirannyaakhirnya dapat memperkuat kekotoran batin, tetapi dapat dilemahkan dan dibasmi dengan mengikuti [[Jalan Mulia Berunsur Delapan]]. dapatBerdasarkan melemahkanJalan atauMulia membasmiBerunsur kekotoranDelapan, batinketidaktahuan ini. Avijja(''avijja'') dihancurkan oleh wawasankebijaksanaan (''paññā'').
<!-- diterjemahkan dari https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Theravada#Defilements -->== Literatur Mahāyāna ==